CDN, Sumbawa Barat– Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin, ST memaparkan keberhasilan Pemerintah Daerah (Pemda) Sumbawa Barat menurunkan angka stunting dalam beberapa tahun terakhir saat rapat koordinasi penilaian kinerja stunting melibatkan kabupaten/kota se NTB yang berlangsung di Hotel Astoria, Kota Mataram, Rabu lalu.
‘’Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai program yang dilaksanakan, dukungan anggaran dan regulasi,’’ kata Fud Syaifuddin.
Angka stunting Sumbawa Barat mengacu data Electronic-Recording and Reporting Community Based Nutritional (e-PPGBM) hingga Agustus 2023 berada pada angka 7,64 persen dari sebelumnya 15 persen lebih tahun 2019. Sementara berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) stunting di Sumbawa Barat berada pada angka 13,9 persen dari sebelumnya 34,40 persen.
Wabup menyebut, Sumbawa Barat selama dua periode terakhir lebih banyak fokus pada program yang menyentuh langsung ke masyarakat. Termasuk dukungan anggaran bidang kesehatan, penuntasan lima Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pelayan kesehatan dasar dan sejumlah program lain.
Pelaksanaan program di lapangan, Pemda Sumbawa Barat menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR), Perda ini menjadi roh dan motor penggerak utama pembangunan di Sumbawa Barat.
‘’Selain Perda PDPGR, kami juga membuat perbup yang mengatur pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk stunting sampai upaya percepatan penurunan stunting,’’ paparnya.
Pelibatan berbagai pihak juga menjadi kunci utama. Wabup mengaku selain Agen Gotong Royong, Pemda KSB juga mengajak seluruh elemen, termasuk melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) secara langsung.
‘’ASN kami tugaskan mendampingi, mengawasi kegiatan Posyandu untuk mencegah stunting,’’ tandasnya.
Diakuinya, keberhasilan ini juga memanfaatkan perangkat di luar pemerintah. Pemda KSB secara konsisten melibatkan pihak swasta dan dunia usaha untuk mendukung penurunan stunting.
‘’Pihak swasta ini terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Ini juga mendukung program percepatan penurunan stunting,’’ tutupnya. (cdn.Tan/Kominfo)