Sumbawa barat, CDN- Kodim 1628 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terus memperkuat sinergitas lintas stakeholder melalui komunikasi sosial dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun tokoh adat sebagai salah satu cara meningkatkan tali silaturahiim, seperti yang terlihat dalam kegiatan komunikasi sosial dengan komponen bangsa di wilayah Kodim 1628 Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2020, yang digelar di Kedai Sawah kompleks KTC, Rabu (16/12).
Komandan Kodim 1628 KSB, Letkol Czi Sunardi, ST.,M.IP dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan komunikasi sosial digelar sebagai salah satu langkah memperkuat silaturrahmi, semenjak dirinya bertugas sebagai Dandim KSB dalam kurun waktu empat bulan terakhir. “Kekuatan suatu negara intinya adalah kebersamaan dan silaturrahmi. Oleh karenanya, silaturrahmi harus terus terjalin dan isnyaallah ditengah waktu renggang nantinya, kami akan bersilaturrahmi ke kediaman ayahanda semua”, kata Dandim.
Dalam kegiatan yang mengangkat tema menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa dalam bingkai NKRI tersebut, Dandim juga memperkenalkan profil dirinya, menjelaskan tugas pokok TNI, sekaligus sejarah singkat dan perkembangan Kodim 1628 KSB. “Alhamdulillah sejak diresmikan Kodim tahun 2018 lalu dengan tiga Koramil, kami juga saat ini telah menambahkan dua koramil baru, yakni Koramil Tano dan Koramil Jereweh”, sebut Dandim.
Selain memaparkan tugas pokok TNI sesuai UU No 34 tahun 2004, Dandim juga menyebutkan bahwa Kodim saat ini juga tengah fokus pada pecegahan Covid-19, persiapan di musim penghujan, hingga mengatensi perihal ketahanan pangan. “Kami membutuhkan dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, untuk turut berpartisipasi membantu TNI dalam hal meninterpensi hal hal tersebut”, harap Dandim.
Sementara itu, Kapolres KSB, AKBP Herman Suriyono, S.IK.,MH dalam sambutannya mengungkapkan terimakasih atas partisipasi semua komponen masyarakat dalam menjaga Kamtibmas. Menurutnya, nikmat keamanan merupakan nikmat yang jarang disyukuri, padahal nikmat keamanan berimplikasi pada banyak hal. “Apalah arti Kapolres, jika tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dalam membantu menjaga kamtibmas”, tambah Kapolres.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyinggung perihal isu nasional yang bersileweran di media sosial dengan suguhan yang belum tentu terjamin kebenarannya. Dimana kebiasaan masyarakat meneruskan berita, tanpa melakukan kroscek kebenarannya sehingga menjadi blunder. “NKRI adalah negara hukum yang diatur dalam hukum positif. Situasi belakang ini dengan penegakan hukum, tentu banyak pro kontra. Oleh karenanya, bijaklah bermedia sosial”, terang Kapolres. (cdn.aan)