Taliwang, centralditanews- Dilansir dari Humpro/Rilis 204/IX/2019, Pemerintah Daerah akan membantu eksistensi Universitas Cordova dengan mendorong aparatur terutama aparatur desa untuk kuliah di universitas tersebut. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Sumbawa Barat dalam sosialisasi peningkatan sumber daya manusia (SDM) KSB bersama Universitas Cordova Indonesia di Aula Gedung Graha Praja Setda KSB, Rabu siang (11/09/19). Hadir Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se KSB dan perwakilan pegawai tidak tetap sebagai peserta sosialisasi.
Dikatakan Wabup, Bupati telah mengambil kebijakan dalam mendukung peningkatan SDM KSB. Asisten Ekonomi Pembangunan ditugaskan menyusun regulasinya. Kepala Desa dan BPD harus berpartisipasi menguliahkan aparaturnya ke Universitas Cordova, karena harus diakui SDM di Pemerintah Desa masih kurang. Untuk itu, Cordova juga harus berbenah, mulai dari fasilitas termasuk SDM. Sehingga akan banyak masyarakat KSB yang kuliah di Cordova. ‘’Ini bukan kebutuhan eksistensi cordova, tetapi kebutuhan peningkatan SDM kita, aparatur desa termasuk aparatur Pemda, karena ada yang seharusnya bisa mendapat jabatan, tetapi karena terkendala tidak sarjana, maka tidak bisa menduduki jabatan,” kata Wabup.
Rektor Cordova Indonesia, Dr. K.H. Zulkifli Muhadli, S.H., M.M mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan bersyukur atas perhatian Pemda di dunia pendidikan di KSB, termasuk untuk pondok pesantren. Upaya itu merupakan upaya meningkatkan SDM daerah. Penyiapan SDM unggul sangat penting untuk kemajuan daerah mendatang. Daerah tidak mungkin bertahan dengan sumber daya alam yang akan habis. ‘’Dari dulu saya mengatakan, pindahkan emas di perut bumi ke otak manusia KSB, emas itu akan habis, tetapi otak manusialah yang nantinya akan menciptakan emas,” kata K.H. Zulkifli.
Ia menambahkan, Universitas Cordova mendapat program beasiswa dari Gubenur NTB tahun 2019, yakni beasiswa untuk melaksanakan perkuliahan pada jurusan Teknik Pertambangan sebanyak 100 orang. Untuk itu, kepada aparatur, masyarakat KSB yang ingin memanfaatkan beasiswa tersebut untuk mendaftarkan diri. Selain jurusan Teknik Pertambangan, masih banyak jurusan lainnya, yakni Teknik Industri, Teknik Informatikan, Agribisnis, Perikanan dan Kelautan, Ekonomi Pembangunan dan akan dibuka jurusan Ilmu Hukum, Pendidikan Agama Islam dan PGSD.
Sosialisasi ini mendapat respon positif dari sejumlah Kepala Desa. Bahkan sejumlah Kepala Desa siap menganggarkan dari APBDes untuk menyekolahkan aparaturnya termasuk warganya agar menjadi sarjana.
Selain kebijakan tersebut, daerah KSB dimasa pemerintahan Firin-Fud tetap melanjutkan subsidi pendidikan untuk mahasiswa dengan merubah nomentlatur menjadi beasiswa untuk mahasiswa.
Perubahan nomentlatur itu didasari atas permintaa yang berkembang dimasyarakat.
Bupati dan Wakil Bupati tetap konsen dengan dunia pendidikan, karena pendidikan akan menentukan SDM untuk membangun KSB kedepan. Kebijakan lainnya adalah muncul saat Covid-19, dimana biaya Rapid tes untuk mahasiswa asal KSB ditanggung oleh daerah.
Sejumlah yayasan, lembaga pendidikan dan pondok pesantren tidak luput dari bantuan yang diberikan oleh pemerintah KSB dimasa Firin-Fud. Itu semata-mata dilakukan atas dasar kepedulian dan cinta mereka akan nasip KSB.
Selain rehab fisik, pemerintah KSB juga telah menyediakan bus sekolah untuk setiap kecamatan. Bus sekolah ini diperuntukkan agar angka putus sekolah di KSB menjadi nol. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah juga memasifkan Perpustakaan keliling.
Sehinggnya atas kerja nyata tersebut, Penyelenggaraan Kearsipan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2019 mendapat nilai terbaik dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yakni nilai A atau kategori Baik atau Memuaskan.
Nilai dan predikat tersebut merupakan nilai dan predikat tertinggi dalam penilaian penyelenggaraan kearsipan. Penghargaan waktu itu diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahyo Kumolo dan diterima oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, S.T.
Serah terima penghargaan dilaksanakan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Kearsipan di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu pagi (26/02/20). Hadir mendampingi Wakil Bupati pada acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra, Irawansyah Atta, S.H., M.H dan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, Drs. H. Syamsul Kamil, M.M. (cdn.wan)