Gerakan MARTIL_II Desak Pusat, Provinsi Dan Pemda KSB Serius Hadirkan Smelter

Gerakan MARTIL_II Desak Pusat, Provinsi Dan Pemda KSB Serius Hadirkan Smelter

Seteluk, centralditanews- Gerakan Pemuda_Masyarakat_Jilid_II (Gerakan MARTIL_II) mendesak pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk serius menghadirkan pabrik pengolahan bahan tambang (Smelter) di Kabupaten Sumbawa Barat.

Selaku inisiator Gerakan MARTIL_II, Sugianto kepada media ini, Minggu (23/08/2020) mengatakan bahwa dirinya telah memantau dan mengikuti dengan serius perkembangan proses pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat.

“Smelter yang akan dipusatkan di Otak Kris, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat hari ini masih berjalan lambat dan seolah-olah pemerintah kehilangan semangat untuk melanjutkan impian yang telah diberikan pada masyarakat. Untuk itulah kami mengingatkan kembali kepada seluruh elemen bangsa bahwasanya kami masyarakat, pemuda KSB akan memperjuangkan smelter untuk di bangun di KSB,” pungkas Sugianto.


Mantan aktivis yang sudah melalang buana ditataran nasional ini mengaku bahwa keberadaan smelter akan merubah total perekonomian masyarakat. Smelter dan industri turunannya akan mampu merekrut ribuan tenaga lokal, selain itu KSB akan menjadi pusat indutri di kawasan timur Indonesia.

Sugianto dalam tuntutannya memberikan 7 poin gugatan penting untuk diketahui oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat. Ke 7 gugatan tersebut antara lain; (1). Bahwasanya masyarakat KSB sangat berharap akan realisasi pembangunan smelter. (2). Pemerintah pusat diharapkan tidak menjadikan smelter sebagai janji semu belaka. (3). Pemerintah pusat telah menandatangani Program Prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yang menetapkan Kecamatan Maluk sebagai kawasan industri yakni dengan dibangunnya industri (SMELTER) PT AMNT. Maka Bappenas RI harus melanjutkan rencana tersebut dalam bentuk yang lebih kongkrit. (4). Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur NTB dituntut akan janjinya untuk menjadikan KSB sebagai pusat industrialisasi bagian timur Indonesia. Mimpi itu dihembuskan oleh Gubernur Maka masyarakat dan pemuda KSB menuntut mimpi tersebut menjadi kenyataan. (5). Pemerintah provinsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat harus bekerja ekstra mengkomunikasikan dengan pusat. Bahwa masyarakat KSB telah siap dan akan berjuang untuk mewujudkan pembangunan smelter tersebut. (6). Bupati KSB harus transparan, jika ada kendala terkait pembangunan smelter maka diharapkan membuat pernyataan resmi agar publik tidak berfikir negatif dan (7). Masyarakat KSB melalui Gerakan Pemuda_Masyarakat_Jilid_II siap berjuang mati-matian dibelakang Bupati KSB untuk merealisasikan pembangunan smelter di tanah Pariri Lema Bariri.

“Kami telah mengikuti dan mengamati secara serius perkembangan smelter, dari usaha Pemda melakukan pembebasan lahan hingga dijadikannya Maluk sebagai daerah industri oleh pusat telah memberikan harapan besar dan rasa optimisme di sanubari kami. Jangan sampai karena adanya kepentingan segelintir pihak, adanya alasan Pandemi Covid-19 sehingga Bupati, Gubernur dan Presiden RI menghentikan rencana pembangunan smelter tersebut. Smelter adalah bagian dari amanah UU. Smelter adalah harapan masyarakat KSB untuk sejahtera.


Dalam waktu dekat, Sugianto dan rekan-rekannya akan merencanakan melakukan hearing dengan Bupati Sumbawa Barat dan DPRD KSB, hearing tersebut dimaksudkan untuk menanyakan proses smelter hari ini. “Jika pemerintah kurang kuat dan membutuhkan kekuatan masyarakat maka kami akan melakukan itu, jika memang langkah itu diperlukan,” beber Sugianto.

Diakhir bicaranya, ia berharap masyarakat mendukung program pemerintah daerah yang dianggap pro rakyat. Namun ia juga berharap pemuda dan masyarakat ikut mengawasi jalannya pembangunan karena itu adalah kewajiban sebagai warga negara. “Kita perlu mengawasi lajunya pemerintah, jika baik katakan baik dan jika buruk kita harus ingatkan dengan adab yang baik. Perlu kita ingat cerita Nabi Musa a.s. yang diutus oleh Allah SWT dalam mengajak Fir’aun kembali ke jalan yang lurus. Nabi Musa mengingatkan Fir’aun dengan adab yang santun seperti perintah Allah. Padahal kalau kita fikir Musa adalah Nabinya Allah, sementara Fir’aun sudah kita tahu orang yang sombong dan mengaku sebagai Tuhan,”. Tutup Sugianto. (cdn.wan)