CDN, Jakarta– Salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), baru-baru ini meraih dua Penghargaan Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya Award) dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). AMMAN memenangkan dua kategori di Bidang Pendidikan yaitu Kategori Implementasi, dan yang tertinggi Kategori Monitoring dan Evaluasi untuk program yang dilaksanakan pada tahun 2023 di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Penghargaan ini diberikan atas pencapaian program PAUD PRESTASI (PAUD Berprestasi dengan Berpikir Komputasi) yang dijalankan AMMAN bersama pemerintah daerah dan Inspirasi Foundation sebagai mitra pelaksana, dalam mengoptimalkan kemampuan kognitif, meningkatkan kemampuan pra-literasi dan pra-numerasi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di KSB, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Vice President Social Impact AMMAN, Priyo Pramono menyampaikan bahwa inisiatif program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik untuk dapat mengajar dengan metode ‘Play Based Learning’ atau bermain sambil belajar, agar anak dapat tumbuh sesuai dengan usia. “Kami mengapresiasi penghargaan yang diberikan Ditjen Minerba Kementerian ESDM melalui Tamasya Award ini kepada program PAUD PRESTASI. Kami mengucapkan selamat kepada seluruh kepala sekolah, guru-guru, orang tua, dan komite sekolah yang terlibat dalam program serta para pihak yang mengimplementasikan dari Inspirasi Foundation dan tim AMMAN yang bekerja keras untuk terus mengembangkan potensi anak-anak KSB,” ujar Priyo.
PAUD PRESTASI AMMAN
Program PAUD PRESTASI berinovasi dengan mengintegrasikan pendekatan berpikir komputasi (computational thinking) pada pembelajaran anak. Program ini dirancang secara pedagogis dengan menerapkan pendekatan berpikir komputasi untuk anak-anak, menjadikannya inisiatif pertama di tingkat PAUD yang dilaksanakan pada skala kabupaten.
PAUD PRESTASI menjangkau seluruh PAUD yang berada di tiga kecamatan yaitu Maluk, Sekongkang, dan Jereweh sebanyak 29 sekolah, dan menjangkau penerima manfaat sebanyak 29 kepala sekolah, 110 guru dan 1.205 siswa PAUD.
Setelah program dijalankan, terjadi peningkatan kapasitas dan kemampuan praktik tenaga pengajar dan siswa sesuai dengan yang diharapkan. Bagi kepala sekolah, pemahaman materi, manajemen sekolah dan kemampuan kepemimpinan meningkat rata-rata 46%. Bagi guru kelas, kemampuan mengajar meningkat rata-rata 32% dibanding sebelum adanya intervensi program. Materi yang diberikan juga sudah diterapkan dalam PAUD, terutama kegiatan seperti melakukan refleksi antara guru dan kepala sekolah, dan pemantauan dan penyusunan rencana individu oleh guru kepada siswa.
Kemampuan kognitif siswa juga meningkat sebesar 9% yang diukur melalui nilai International Development and Early Learning Assessment (IDELA) yang merupakan alat penilaian untuk mendapatkan informasi dari hasil pembelajaran untuk murid PAUD dan pemikiran komputasi meningkat sebesar 4%. Keterlibatan orang tua di rumah menemani anaknya belajar juga meningkat. Jenis kegiatan yang beragam yang dilakukan bersama orang tua di rumah terlihat lebih bervariasi sehingga berkontribusi pada peningkatan kemampuan siswa secara signifikan.
Guna menjaga keberlanjutan program, telah diberikan pelatihan dan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru agar dapat terus mengajarkan pemikiran komputasi dan materi PAUD yang sesuai dengan usia perkembangan anak. Dinas Pendidikan, pengawas dan Bunda PAUD juga dilibatkan dalam pelaksanaan program agar terdapat dukungan keberlanjutan dari pemerintah daerah. Pelatihan kepala sekolah dan guru juga dilakukan di Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) & Kelompok Kerja Guru (KKG) setiap kecamatan sehingga tercipta ruang untuk berdiskusi secara rutin.
“Kami berharap dapat terus melanjutkan program bersama semua pihak terkait dan mendukung pencapaian nilai IDELA yang lebih tinggi di tahun-tahun berikutnya untuk sekolah-sekolah PAUD di KSB,” tutup Priyo. (cdn.wan**)