CDN, Sumbawa Barat– Memasuki musim panen pertama di tahun 2022 ini, harga gabah petani kembali dikabarkan akan dibeli murah atau bahasa kasarnya akan balik jungkir. Kabar duka bagi para petani ini sudah beredar kencang dipermukaan, para pelayan rakyat sudah ancang-ancang mencari dan selalu mencari jalan terbaik agar kondisi ini bisa diatasi.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa Barat (Koperindag KSB), Nurdin Rahman tidak menepis kemungkinan anjloknya harga gabah petani dimusim panen pertama 2022 ini. Ada beberapa penyebab sehingga harga gabah tidak sesuai harapan. Pertama, musim tanam yang serempak. Ketika musim tanam serempak, maka tentu jumlah barang melimpah. Disinilah sistem ekonomi berlaku, ketika barang melimpah maka berimbas pada turunnya harga beli. Kedua, panen perdana tahun ini bertepatan dengan musim penghujan.
“Langkah antisipasi Diskoperindag agar petani terselamatkan dalam permasalahan klasik ini adalah mengintervensi harga. Langkah selanjutnya adalah memberikan tugas perbantuan pada Perusahaan Daerah. Perusahaan Daerah nantinya akan bekerjasama dengan KUD (membeli gabah dari KUD, red), gabah yang dibeli dari KUD tersebut akan diolah menjadi beras dan baru dijual ke Bulog. itu secara tehknisnya ditingkat lapangan, kami percayakan pada Perusda KSB,” tutur Nurdin Rahman pada media ini, Rabu siang (23/02/2022).
Saya telah melakukan rapat dengan Asisten II, Bappeda Litbang dan Perusahaan Daerah, hasil rapat tersebut telah menghasilkan MoU yang isinya menjelaskan tehknis kerja dari pengamanan harga gabah petani kita. Apabila harga gabah jauh lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET), maka pemerintah daerah harus intervensi mengamankan harga gabah petani. Lanjut Nurdin, Itu adalah solusi. Formulasi dilapangan sudah jelas, tinggal menunggu anggarannya disetujui.
Ketika ditanyakan kesiapan Bulog menerima beras yang akan dijual oleh Perusda, atau dengan kata lain apakah Gudang Bulog tidak full, Nurdin Rahman menjelaskan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Bulog. “Dipastikan Bulog masih mempunyai ruang untuk membeli beras (500 ton). Bulog baru-baru ini telah mendistribusikan stock beras mereka ke wilayah NTT dan beberapa wilayah lainnya, sehingga gudang Bulog masih mempunyai ruang untuk menampung beras,” tukas Nurdin Rahman. (cdn.wan)