Amiruddin : “Petiklah Secukupnya dan Beramallah Seiklasnya”
CDN, Sumbawa Barat– Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumbawa Barat (DKP KSB, red) nampaknya terus berusaha berkreasi dengan sejumlah inovasi dan terobosan demi mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Sumbawa Barat.
Baru-baru ini, DKP KSB telah melaunching sebuah kegiatan yang dinamakan GEMA PESAL. Gerakan Menanam Praktis, Ekonomis, Segar, Aman dan Lestari (Gema Pesal) adalah buah inovasi dari Dinas Ketahanan Pangan ditengah pandemi Covid-19, laouncingnya sendiri dilakukan oleh Sekda Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah, M.Si. pada apel syukur ke-12 tahun 2021, di lapangan Gedung Graha Fitrah, Komplek Perkantoran Kemutar Telu Center (KTC).
Kepala Dinas DKP KSB, Ir. Muhammad Saleh, M.Si. melalui Kepala Bidang Konsumsi, Amiruddin, M.Si pada media ini, Kamis (06/01/2022), diruang kerjanya mengatakan bahwa kita sudah mulai inovasi ini berupa penyerahan bantuan kepada Masjid Subulus Salam, Desa Bangkat Monteh, Kecamatan Brang Rea. Ini dimaksudkan agar masyarakat atau jamaah masjid bisa merasakan manfaat dari inovasi dari Gema Pesal ini.
Dimulainya gerakan Gema Pesal ini dari masjid-masjid bukan tanpa dasar, menurut Kepala Bidang Konsumsi, sejauh ini kami melihat pekarangan masjid belum dimanfaatkan, rata-rata pekarangan masjid ditanamai dengan bunga-bunga bahkan tidak jarang ada pekarangan masjid yang tandus.
“Jadi kami dari Dinas Ketahanan Pangan ingin mengajak seluruh masyarakat terutama jamaah masjid agar dapat memanfaatkan bantuan Gema Pesal ini secara maksimal”, pungkas Amiruddin.
Secara tehknis, jamaah bisa mengambil manfaat dari keberadaan tanaman pekarangan itu dengan menyumbang seiklasnya. Masyarakat atau jamaah masjid bisa memetik buah dari tanaman, kemudian bisa menyumbangkan sedikit rezeki dalam kotak amal. Lanjut Amir, atau dengan kata lain, petiklah secukupnya dan beramallah seiklasnya.
Masjid Desa Bakatmonteh termasuk masjid yang gersang dengan tanaman. Sehingga DKP berinisiatif untuk menghijaukan pekarangan masjid lewat bantuan Gema Pesal. “Gerakan Gema Pesal ini dimulai hilir hingga hulu, jadi tidak menutup kemungkinan kecamatan-kecamatan lain akan kami sasar”, beber Amir.
Jenis tanaman yang diberikan pada masjid dalam hal ini diwakili oleh hukum masjid adalah tomat, cabai rawit, ada cabai keriting, terong panjang dan terong mol. Tanaman didapat dari swadaya Dinas Ketahanan Pangan (Tidak memakai anggaran). Tanaman yang dibagikan tersebut rata-rata sudah siap panen, ada yang sedang berbunga dan ada yang sudah layak petik. Jadi tidak harus besok, hari itu juga mereka langsung memetik.
“Diberikannya yang sudah siap panen agar mereka dapat terpancing untuk memulai menanam tanaman pangan yang bermanfaat. Kami yakin mereka mereka akan merawat dengan baik. Mereka sangat mengapresiasi dan menerima dengan tangan terbuka. Mereka senang, dengan adanya bantuan ini mereka mendapat sentuhan”, terang Amir.
Hasil sumbangan masyarakat atau jamaah masjid diperuntukkan sepenuhnya untuk kesejahteraan masjid (masuk kotak amal), bisa untuk membayar uang listrik dsb, apalagi mereka saat ini sedang merehab masjid mereka.
“Jumlah tanaman yang diberikan pada tiap-tiap masjid berjumlah sekitar 50 pohon. Setelah sebulan kami akan memantau dalam artian tidak melepas begitu juga, apabila tidak bagus maka itu berarti hanya segelintir saja yang mau. Kami tidak memberikan dalam jumlah banyak, karena kami hindari mereka sulit merawatnya, maka kami memberikan dalam jumlah yang sedang. Kami juga telah memberikan tanaman cadangan untuk nantinya mengganti tanaman yang sudah mati atau tidak produktif”, beber Amir.
Diakhir wawancaranya, Amir menjelaskan bahwa DKP KSB sudah melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan jamaah masjid Babulus Salam. Agar hasil penjualan tanaman pekarangan itu bisa disimpan untuk kebutuhan benih selanjutnya.
Kegiatan bhakti sosial yang dirangkaikan dengan gerakan Gema Pesal ini diikuti oleh kepala desa, babinsa, bhabinkamtibmas, staf pemerintah desa serta hukum masjid. Bantuan diserahkan langsung pada hukum masjid (lebay) sebagai penanggung jawabnya. (cdn.wan)