BUPATI SUMBAWA BARAT MENGAJAK BERINVESTASI PADA AKHIRAT

BUPATI SUMBAWA BARAT MENGAJAK BERINVESTASI PADA AKHIRAT

CDN, Sumbawa Barat– Alunan Merdu pembacaan ayat suci Al-Qur’an menggema di Kelurahan Telaga Bertong pada, Rabu pagi (20/10/ 2021), dalam menyambut kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan ini merupakan bentuk antusiasme masyarakat dalam pembangunan masjid Jami’ At-Taufiq.

Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M. didaulat untuk memberi sambutan dan meletakkan batu pertama sebagai langkah awal dalam pembangunan tempat ibadah tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan tetap mempertahankan budaya gotong royong pada seluruh lapisan dan elemen masyarakat di Pulau Sumbawa, khususnya di Kabupaten Sumbawa Barat.

Selain Bupati Sumbawa Barat,  acara tersebut juga di hadiri oleh Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Heru Muslimin, S.I.K., M.I.P.
Wakil Ketua DPRD KSB, Merliza Jawas.
Staf Ahli Bupati, Ir. Alimin, M.Si.
Inspektur Inspektorat KSB, Drs. H. Muhklis, S.Pd., M.Si. Perwakilan Kodim 1628/KSB. Camat Taliwang, Aku Nur Rahmadin, S.Pd.
Perwakilan Pengadilan Agama.
Lurah Telaga Bertong, Ari Wahyudi.
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan Kelurahan Telaga Bertong.
Hukum Masjid dan Pengurus Masjid.
Agen PDPGR Se-Kelurahan Bertong serta masyarakat lingkungan Masjid Jami’ At-Taufiq.

Dalam Sambutannya, Bupati Sumbawa Barat sangat terkesan dengan semangat gotong royong warga Kelurahan Telaga Bertong dalam pembangunan masjid At-Taufiq, hal tersebut dikarenakan para warga masing-masing menyiapkan sebanyak 10 buah batu sebagai pondasi bangunan masjid tersebut. Beliau pun mengajak seluruh warga desa desa lain agar dapat mecontohi apa yang dilakukan oleh para warga Telaga Bertong, dengan tetap mempertahankan budaya ketimuran kita yang berlandaskan gotong royong.

Selanjutnya H. W Musyafirin menambahkan dalam sambutannya bahwa jadilah pribadi baik dan religius yang mengenal aspek ritual dan spritual. Hal ini beliau utarakan bukan semata-mata hanya kiasan semata namun benar adanya. Karena dengan banyaknya moment yang beliau lakukan saat mengunjungi dan turun langsung ketengah masyarakat, jika ada pemberitahuan sebelumnya akan datang orang nomor satu tersebut ke suatu desa, maka dipastikan tempat ibadah tersebut akan membludak jumlah jamaahnya.  Namun hal itu akan berbalik jika beliau mengunjungi tanpa pemberitahuan atau blusukan, maka akan dipastikan jumlah jamaahnya paling banyak hanya sekitar dua shaf. Itu pun kebanyakan diisi oleh para lansia. Sontak hal yang dikatakan tersebut mengundang gelak tawa para pendengar.

Tidak lupa juga H. W Musyafirin (sapaan akrab) ikut menyumbangkan dana bantuan sebesar 35 juta untuk pembangunan infrastruktur religi tersebut. Hal ini bukan karena beliau seorang Bupati melainkan semata mata wujud cinta dan syukurnya pada sang pencipta. Karena apa yang dilakukan olehnya bukan kali ini saja dan bukan semenjak beliau menjadi orang nomor satu di Daerah ini. Namun hal tersebut telah jauh ia lakukan semata-mata untuk menanam investasi di akhirat kelak, pernyataan itu dibenarkan oleh warga dari kelurahan tersebut. Hal itu pun telah terbukti dengan banyaknya tempat ibadah yang ia bantu. Baik secara materil maupun dengan berbagai macam gagasan.

Diakhir sambutannya, H. W Musyafirin mengajak seluruh masyarakat Sumbawa Barat untuk menanamkan investasi dan manifestasi terhadap akhirat dan menyerukan kepada para generasi milenial untuk lebih taat dan menjaga hubungan baik terhadap manusia, alam dan yang utamanya kepada Tuhan yang maha esa.

“Saya apresiasi dan gaya ini mendidik anak-anak untuk memiliki tanggung jawab dan mengajarkan gotong-royong. Semua warga memiliki tanggung jawab. Namun ingat, walaupun uang untuk pembangunan masjid sudah tidak ada, jangan berputus asa atau tidak datang ke masjid ini, datang saja, minimal bapak-ibu datang untuk mencabut rumput dihalaman masjid ini. Allah maha tahu”, kata W Musyafirin.

Tugas yang terberat adalah memakmurkan masjid. Semangat pembangunan masjid ini harus dibawa hingga nanti tiba saatnya memakmurkan masjid. “Masjid tidak boleh ditinggalkan, bahkan harus didekati serta memakmurkannya”, tutup W Musyafirin. (cdn.r).