Sumbawa Barat, CDN- Perusahan yang berekspektasi di Bendungan Bintang Bano tidak menyanggupi untuk membantu pembangunan Masjid Ar-Rahmah di Desa Tepas Sepakat.
Buntut dari sikap perusahaan besar tersebut (PT. Brantas Abipraya, PT. Hutama Karya dan PT. Bahagia Bangunnusa, red) masyarakat Desa Tepas Sepakat, Kecamatan Brang Rea menghadang dan menahan kendaraan transportasi Karyawan dan kendaraan material yang menuju ke Bendungan Bintang Bano, Jum’at pagi (25/12/2020).
Diwawancarai media ditengah aksi, Kepala Desa Tepas Sepakat, Khairuddin mengatakan bahwa dirinya selaku orang nomor satu di Desa itu sangat menyayangkan sikap perusahaan yang tidak dapat membantu pembangunan Masjid Ar-Rahmah.
“Hari selasa (22/12/2020), kami mengajukan permohonan kepada pihak perusahaan untuk membantu berupa material dan alat seperti truck mixer dan conceret pump untuk pengecoran lantai tiga masjid Ar-Rahmah. Perusahaan menanggapi bahwa mereka minta waktu dalam dua hari untuk memberikan kepastian akan hal tersebut”, ungkap Kades.
Aksi tersebut, kata Ikas (nama sapaan akrab Kades) merupakan aksi spontanitas seluruh masyarakat yang merasa kecewa dan tersinggung karena adanya balasan surat dari pihak perusahaan bahwa mereka tidak dapat membantu pembangunan Masjid Ar-Rahmah hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
“Permohonan yang kami ajukan itu, mengharuskan pihak perusahaan membantu pembangunan masjid di Desa kami ini karena mengingat banyaknya material pembangunan bendungan Bintang Bano yang di ambil dari Desa Tepas Sepakat, kemudian kendaraan mereka yang menggangkut material yang lalu lalang melewati desa ini baik pagi hingga malam juga tidak pernah di komplain oleh masyarakat”, tegasnya.
Ia mengungkapkan, pengajuan bantuan material dan alat tersebut agar pengecoran lantai tiga masjid Ar-Rahmah cepat selesai karena kondisi musim penghujan saat ini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengecoran secara manual. Untuk itu pihak perusahaan diwajibkan untuk membantu pembangunan Masjid.
“Baru kali ini kami mengajukan permohonan kepada mereka, masa mereka tidak bisa memenuhi mengingat material yang banyak di ambil dari desa kami dan kebisingan yang dirasakan oleh masyarakat desa kami karena lalu lalang kendaraan mereka”, ungkap Ikas.
Aksi menghadang dan menahan kendaraan tersebut ujarnya, akan terus dilakukan oleh masyarakat hingga pihak perusahaan mau membantu atau menyanggupi apa yang menjadi permohonan masyarakat Desa Tepas Sepakat
“Meski demikian, saya terus mengingatkan kepada masyarakat agar mengedepankan ketertiban dan tidak anarkis dalam melakukan aksi sembari menunggu keputusan perusahaan untuk memenuhi apa yang menjadi aspirasi masyarakat”, pungkasnya (cdn.wan).