Uniknya lagi, spanduk di Kelurahan Menala itu ditulis dengan pilok diatas kain berwarna putih. Tidak seperti spanduk pada umumnya yang didesain dan dibuat oleh mesin. Tulisan yang dibubuhkan diatas kain warna putih adalah hasil karya tangan manusia.
Salah satu warga kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat-NTB, Sopian (50), menjelaskan pada media ini, Sabtu malam (03/10/2020) bahwa gerakan ini adalah murni atas inisiatif masyarakat sendiri.
“Saya dulunya tidak mendukung pasangan Firin-Fud, dan kali inipun saya tidak mengarahkan masyarakat pada satu pilihan. Namun alangkah sayangnya jika kita masyarakat KSB menyerahkan amanah pada Kotak Kosong. Siapa Kotak Kosong ini, apa programnya dan apakah sanggup menjalankan program-program bagus yang telah diletakkan dan dijalankan oleh pemimpin-pemimpin terdahulu. Jawabannya pasti nihil atau kosong.” Pungkas Fiet
Jangan karena 1 kesalahan lalu menutupi 10 kebaikan. Lanjutnya lagi. Ingat,,, ajakan kita untuk memilih kotak kosong akan mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat KSB. Marilah kita sama-sama bergerak untuk mewujudkan KSB yang maju, religius dan sejahtera.
“Pemerintah telah memberikan legitimasi pada kita untuk menentukan pilihan, tentunya pilihan ini kita gunakan sebaik-baiknya. Janganlah kita menyia-nyiakan legitimasi ini dengan kata lain mengembalikan pilihan kita pada pemerintah pusat. Apabila kita mencoblos kolom kosong sama halnya kita tidak sanggup menentukan pemimpin daerah ini.” Bebernya.
Kami telah mengawali gerakan ini dengan niat yang baik. Kami menginginkan KSB menjadi daerah percontohan, kini KSB telah diperbincangkan oleh seluruh daerah di NTB. Karena hanya KSB di pilkada kali ini memiliki calon tunggal. “Apalagi nanti calon tunggal ini bisa menang mengalahkan suara calon tunggal lainnya di seluruh Indonesia, saya yakin semua orang akan datang belajar ke KSB.” Ucap Aok rekan dari Fiet, salah satu tokoh pemuda di Kelurahan Menala.
Kini spanduk yang bertuliskan Menala Anti Kotak Kosong telah berdiri. Masyarakat dari berbagai wilayah khususnya yang ada di Kecamatan Brang Rea dapat melihatnya dengan jelas spanduk tersebut. “Semoga gerakan seperti ini menginspirasi masyarakat lain di KSB ini, kami yakin kita semua masih waras.” Tutup Fiet. (cdn.wan)