Kinerja KPU KSB ‘Mlempem’, Partisipasi Pemilih Dikhawatirkan Anjlok

Kinerja KPU KSB ‘Mlempem’, Partisipasi Pemilih Dikhawatirkan Anjlok

Taliwang, centralditanews- Kinerja Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumbawa Barat (KPU KSB) kembali mendapat sorotan publik Sumbawa Barat. Apa pasal? Ternyata sebagian masyarakat KSB belum tahu tahapan-tahapan pilkada tahun 2020.

Tahapan pilkada seharusnya sudah diketahui oleh masyarakat luas, bayangkan saja, sebentar lagi masyarakat akan menentukan pilihannya untuk memilih putra terbaik KSB menjadi pemimpin lima tahun kedepan. Namun miris sekali, sebagai pelaksana pemilu, kinerja KPU KSB belum maksimal dan akan mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih pada pilkada tahun ini.

Salah seorang pemerhati politik sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan FL2MI (Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia) serta Ketua Demisioner Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dari Desa Lamusung, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Sugianto pada media ini, Sabtu sore (18/07/2020) mengungkapkan bahwa dirinya masih asing dengan tahapan pilkada.

Sugianto (Mengenakan Jas Merah)

“Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU sebagai badan penyelenggara pemilu masih ‘mlempem’, saya sendiri belum tahu tahapannya apalagi masyarakat dibawah yang jarang atau tidak mau tahu tentang pemilu. Ini kan repot dan akan berimbas pada indeks keberhasilan demokrasi di KSB,” ujarnya.

Dikatakannya olehnya, harusnya dengan kondisi hari ini, KPU KSB berbenah dan menyiapkan strategi khusus untuk menjamin kontestasi pilkada berjalan dengan seru. Kondisi semakin buruk ketika peserta kontestasi pilkada tahun 2020 KSB sepi.

“Belum ada yang serius menantang bakal calon petahana, semuanya timbul dan tenggelam. Saya khawatirkan akan terjadi kolom kosong (KOKO) di pilkada KSB tahun ini. Jika itu terjadi, maka dengan kinerja KPU yang masih belum masif saya khawatirkan tingkat partisipasi pemilih menurun,” imbuh Sugianto.

Ditempat terpisah, media ini berhasil mewawancarai salah seorang tokoh masyarakat Desa Senayan, Hendra Hidayat pada media ini juga mengungkapkan bahwa ia tidak tahu apa pekerjaan KPU KSB hari ini. “Saya justru banyak dapat informasi bahwa kita akan memilih tanggal 9 Desember 2020 dari masyarakat yang pergi silaturrahmi ke rumah bakal calon petahana,” cetusnya.

Ketika media ini menanyakan apa itu coklit? Sudahkah saudara dicoklit? Ia menjawab “saya tidak tahu coklit, untuk apa coklit”.

Hendra Hidayat adalah anggota BPD, barang tentu ia melek informasi dan tidak asing dengan politik, namun itulah jawabannya. Pertanyaannya adalah, bagaimana dengan masyarakat tingkat bawah dengan SDM yang rendah barang tentu buta akan tahapan pilkada 2020 ini.

Hendra Hidayat (Mengenakan Kemeja Kotak-Kotak)

Sugianto diakhir statemennya mengatakan bahwa strategi yang dilakukan oleh KPU KSB untuk menarik minat pemilih sudah salah.

“KPU KSB harusnya melakukan testimoni atau serangkaian kegiatan di akar rumput, bukan hanya melakukan sebuah acara seremonial dengan mengunjungi tokoh-tokoh besar saja. Masyarakat di sawah sesekali disambangi agar mereka tahu bahwa KPU sebentar lagi akan mengelar pilkada,” pungkasnya dengan kesal.

Sebelum berita ini dinaikkan, media ini telah mengirimkan rillis berita pada salah satu anggota Komisioner KPU, namun sayang, Hingga berita diturunkan tidak ada tanggapan dari pihak KPUD Sumbawa Barat. (cdn.wan)