Taliwang, centralditanews- Silaturrahmi masyarakat dengan Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M sudah berlangsung hampir tiga bulan lebih. Awal kegiatan silaturrahmi lahir dari keinginan sendiri masyarakat dari seluruh penjuru KSB untuk bermaaf-maafan dengan Bupati pasca hari raya Idul Fitri 1441 H.
Salah satu desa yang sudah datang bersilaturrahmi dengan Bupati KSB adalah Desa Seran, Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat. Malam itu (23/06/2020) mereka datang bersamaan dengan masyarakat dari Desa Lamusung.
Desa Seran melalui perwakilannya mengucapkan terimakasih pada Bupati Sumbawa Barat karena telah dengan ikhlas, jujur dan sungguh-sungguh memberikan bimbingan pada masyarakat serta telah berhasil membangun KSB dari segala sisi. “Terimakasih yang tak terhingga untuk Bapak, semoga Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT,” ujar A. Asiz Latif
Dikatakan olehnya, kedatangan kami adalah inisiatif pribadi bukan karena paksaan atau diundang. Semua biaya kami tanggung dan kami selesaikan sendiri secara gotong royong.
Malam itu tidak ada usulan tentang keinginan masyarakat Desa Seran. Mereka datang murni menyamoaikan ucapan terimakasih dan mohon agar Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin melanjutkan program-programnya. Program yang diluncurkan H. Diri. Sangat berdampak langsung dan pro rakyat.
Seran adalah salah satu desa yang tidak bisa disepelekan dari silsilah sejarah Pulau Sumbawa, Seran dimasa Kesultanan Sumbawa dikenal dengan Kedatuan Seran. Kedatuan Seran memiliki posisi penting kalah itu, saking pentingnya Kedatuan Seran disebut oleh Mahapatih Gajah Mada dalam Sumpah palapanya.
Dalam silsilah dan Buk Sumbawa seperti yang tertulis dalam buku Lalu Manca ‘Sumbawa Pada Masa Lampau’ Seran adalah kerajaan besar dan menjadi penentu. Dalam lawas (syair dalam bahasa Sumbawa) Kesultananan Sumbawa tidak akan berani mengambil suatu keputusan kalau belum mendengar pendapat dari kejuaraan Seran. Adapun lawas tersebut berbunyi
“Baringan ramba Samawa
Ngenok bewe ko ano rawi
Den Seran guger si lako”.
Selain pentingnya posisi Seran kala itu, Seran telah mengulang sejarah tersebut. Penggalan lawas ini menunjukkan bahwa “Kedatuan Seran”, memiliki peran penting dalam proses demokrasi di tanah ‘Pariri Lema Bariri’.
Terbukti dengan 2015 Kedatuan Seran lah kunci kemenangan Pasangan F3 dan di 2019 sejarah kembali terukin bahwa 6 dari sembilan anggota parlement KSB berasal dari tanah Kedatuan Seran.
Cucu-cucu dan keturunan Datu Seran telah datang bersilaturrahmi dengan orang nomor satu di Sumbawa Barat. Mereka datang dengan tekad dan tujuan yang sama. Mereka juga telah mengapresiasi program Bupati Sumbawa Barat agar kedepan dilanjutkan. (cdn.wan)