Taliwang, centralditanews- Sektor pertanian masih menjadi andalan Kabupaten Sumbawa Barat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Bukan secara kebetulan, secara sosio kultural masyarakat KSB umumnya berprofesi sebagai petani. Hamparan lahan pertanianpun cukup luas untuk dikembangkan oleh pemangku kebijakan saat ini.
Untuk mengetahui ekpektasi dari program-program di sektor pertanian yang sudah dijalankan dimasa kepemimpinan Firin-Fud, media ini berhasil mewawancarai Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Suhadi, S.P., M.Si, melalui Kasi Sarana dan Prasaran Bidang Pertanian Jon Agus Suhadi, S.Pt.
“Berdasarkan data aktual yang ada di Dinas Pertanian,ada beberapa program yang sudah dijalankan dan telah dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar petani padi dan jagung KSB. Adapun program-program tersebut adalah Bariri Alsintan, Bariri Tani untuk petani padi serta Bariri Tani untuk petani jagung”, pungkas Jon sapaan akrab Kasi Sarpras tersebut.
Dikatakan oleh Jon, untuk Bariri Alsintan masyarakat sudah menerima 2.225 alat dan mesin pertanian. Apabila diuangkan maka nilainya adalah Rp 15.950.600.000,-.
“Itu baru untuk satu program Bariri, sementara untuk jumlah penerima manfaat program Bariri Tani saat ini sudah berjumlah 5.454 orang petani padi dan 4.028 orang petani jagung”, ujarnya.
Untuk sektor fisik, Bupati Sumbawa Barat sangat intens membuka jalan usaha tani baik yang dikerjakan oleh Dinas Pertanian maupun oleh DPUPR KSB. Embung-embungpun dibangun serta program sumur bor dalam dan dangkal tak luput diluncurkan untuk membantu petani mengatasi kekeringan.
Diakhir wawancaranya, Jon Agus Suhadi mengungkapkan jika pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat saat ini sedang gencar-gencarnya membantu para petani untuk mengatasi kekeringan air. Kurangnya debit air disebabkan oleh siklus cuaca yang lebih dominan musim kemarau daripada musim penghujan. “Kami tengah berusaha memasukkan program sumur bor, diprediksi ratusan titik sumur bor akan dikerjakan ditahun 2021 ini”, tegasnya.
Atas penguatan kebijakan lewat penetapan Perda serta keseriusan Pemda KSB mewujudkan ketahan pangan di Kabupaten Sumbawa Barat, dalam 5 (lima) tahun terakhir di dapatkan hasil nyata yaitu terjadinya surplus 2 (dua) komoditi utama yaitu padi dan jagung.
Produksi beras di KSB adalah sebesar 53.426 ton per tahun, Nilai ini berada di atas target yang di bebankan pada KSB secara nasional yaitu sebesar 52.762 ton per tahun atau sebesar 101,26%. Dengan demikian terjadi surplus beras sebesar 36.930 ton per tahun atau sebesar 69,12% dari total produksi.
Begitupula dengan komoditi jagung, di KSB sebesar 103.417, 3 ton. Jumlah produksi ini berada di atas target yang dibebankan kepada KSB secara nasional yaitu sebesar 80.663 ton per tahun. Atau sebesar 128,21%. Dengan demikian, sektor pertanian telah memberikan surplus pada hasil komoditi jagung.
Apabila kembali ke belakang, media ini merangkum bahwa Program-program tersebut adalah program yang memang dijanjikan saat masa kampanye dulu oleh pasangan Firin-Fud. Program tersebut sudah dijalankan dan bukan janji manis belaka. (cdn.wan)
Related Posts:
- PEMBANGUNAN PRASARANA PERTANIAN DALAM MEWUJUDKAN…
- Pengembangan Peternakan Dengan Pemetaan Sumber Bibit…
- IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN KARTU TANI DALAM…
- PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PENINGKATAN…
- Prasarana Pertanian di KSB Fokus Pada Sawah Irigasi…
- Kabupaten Sumbawa Barat Mendapat Apresiasi Kinerja…