Taliwang, centralditanews- Masyarakat Desa Labuhan Lalar mengungkapkan bahwa, Program Bariri Nelayan sangat membantu sehingga diharapkan pada periode berikutnya harus dilanjutkan oleh pasangan petahana hari ini (Firin-Fud, red).
Jikalau dimasa lalu masyarakat sangat kesulitan mendapatkan sampan sebagai alat utama untuk melaut, kini dengan keberadaan program tersebut masyarakat telah dibantu oleh pemerintah KSB mengatasi masalah krusial nelayan di Desa Labuhan Lalar.
“Sekarang sampan sangat mudah didapatkan, selain sampan kami juga dibantu mendapatkan alat tangkap ikan seperti jaring. Kami sangat mengapresiasi program Bariri Nelayan tersebut”, ungkap salah satu warga perwakilan Labuhan Lalar.
Ditambahkan olehnya, karena programnya langsung menyentuh dan bukan sekedar retorika belaka maka tidak ada alasan tidak mendukung pasangan Firin-Fud untuk melanjutkan kepemimpinan di periode kedua.
Masukan dan usulan juga disampaikan saat silaturrahmi tersebut. Salah seorang tokoh wanita Labuhan Lalar mengusulkan agar Bupati Sumbawa Barat membantu masyarakat lemah di jalur hukum. “Pemerintah Daerah harus membantu masyarakat lemah dan tidak mampu jika tersangkut hukum, Pemda kami minta bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) agar hak-hak kami tidak termajinalkan dihadapan hukum”, tegasnya.
Selain itu, tokoh muda Desa Labuhan Lalar mohon saran pada Bupati agar masalah sampah dan jembatan rumah apung bisa dituntaskan.
“Kami mengetahui bahwa dana untuk membangun Rumah Apung bukan dari dana desa dan APBD, sehingga kami secara administrasi sulit memperbaiki kerusakan jembatan rumah apung tersebut. Sementara jembatan itu adalah satu-satunya akses yang digunakan masyarakat yang menghuni rumah apung untuk beraktivitas. Kami mohon kiranya diberikan jalan keluar”, keluhnya.
Ia pun menginformasikan pada Bupati, bahwa di bawah kepemimpinan kades baru, Pemerintah Desa berencana membeli mobil ambulan desa menggunakan dana desa. Selain itu ia mohon agar kiranya program yang diusung oleh kades dapat disokong dan bersinergi dengan program daerah.
Sementara ditempat yang sama, Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M dalam pidatonya, Sabtu malam (27/06/2020), mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas kesediaan masyarakat Desa Labuhan Lalar bersilaturrahmi ke kediamannya.
“Saya sangat bahagia malam ini, masyarakat Desa Labuhan Lalar memberikan kejutan untuk saya dan keluarga. Selain supraise (kue tar dan miniatur perahu phinisi, red) doa dan dukungan juga diberikan untuk saya. Inilah kebahagiaan yang saya syukuri, lalu apalagi yang saya minta jika sudah diberikan semuanya”, terangnya.
Program Bariri Nelayan adalah salah satu bentuk perwujudan membantu masyarakat mendapatkan hak-haknya. “Sesuai dengan namanya (Bariri, red), kita ingin agar nelayan kita menjadi sukses tanpa ada keluhan mendapatkan sampan dan jaring. Itulah program yang kami janjikan ketika kampanye 5 (lima) tahun silam. Janji itu telah ditunaikan dan direalisasikan”.
“Saya bersama Dinda Fud Syaifuddin telah berusaha maksimal dalam menjalankan amanah yang diberikan pada kami. Dengan sungguh-sungguh dan ikhlas terus menjalankan visi dan misi yang telah kami sepakati untuk membangun KSB menjadi kabupaten Luar biasa. Jika ada kekurangan selama masa kepemimpinan kami itu murni datang dari diri kami pribadi”, pungkas H. W. Musyafirin.
Atas masukan dan usulan dari masyarakat Desa Labuhan Lalar, H. W. Musyafirin mengatakan bahwa masalah sampah akan disampaikan langsung pada dinas terkait saat ini juga dan hasilnya dibahas di malam yasinan yang akan datang.
Terkait dengan rencana Pemerintahan Desa Labuhan Lalar membeli mobil ambulan desa, ia berpendapat bahwa itu terlalu mubazir, lebih baik anggaran desa digunakan untuk yang lebih utama. “Mobil ambulan bukanlah yang utama, sebenarnya desa cukup bersurat pada Bupati atau Dinas Kesehatan, ambulan desa langsung meluncur ke Desa Labuhan Lalar”, tegasnya.
Begitupula dengan jembatan rumah apung yang rusak, Bupati berpendapat bahwa memang anggarannya bukan dari APBD, namun yang merasakan akibatnya adalah masyarakat kita. Jadi untuk tidak menimbulkan korban, ia menginstruksikan Kades untuk bersurat padanya, “diperbaiki menggunakan anggaran desa atau anggaran daerah keputusannya tunggu dari saya”, ujar H. W. Musyafirin dengan tegas.
Untuk LBH bagi masyarakat lemah, ia akan menindaklanjutinya dengan segera.
Bupati juga berpesan pada masyarakat Desa Labuhan Lalar agar membina persaudaraan, menjaga kondusifitas wilayah serta harus kompak dalam memupuk program yang dijalankan oleh Pemerintah Desa Labuhan Lalar saat ini. “Kades Baru ini memiliki keikhlasan dan kesungguhan yang luar biasa untuk memajukan Desanya, itu adalah modal sebagai pemimpin dan ia telah memilikinya” lanjutnya.
Terakhir, Bupati mengingatkan bahwa tahapan pemilu sudah dimulai, maka untuk itu ia menghimbau pada para ASN, para Kepala Desa, Kadus dan RT agar tidak terlibat politik praktis. Menurutnya, sudah banyak peristiwa yang bisa dipetik sebagai pelajaran bahwa seorang ASN harus dihukum gara-gara berpolitik praktis.
Bupatipun mengabarkan bahwa NTB belum siap menerapkan New Normal, masih ada kabupaten yang belum bisa mengendalikan penyebaran virus Corona. Sehingganya status penerapan New Normal diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Ia berpesan pada masyarakat Desa Labuhan Lalar khususnya dan Umumnya warga KSB agar masyarakat tetap menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Kegiatan silaturrahmi Masyarakat Desa Labuhan Lalar berlangsung dengan lancar. Dari pantauan media ini, masyarakat yang hadir sangat puas dengan apa yang disampaikan oleh Bupati. Massa yang terdiri dari seratusan lebih itu pulang menggunakan kendaraan roda dua, mobil pribadi, mobil vick up dan sejumlah armada bus. (cdn.wan)