CDN, Sumbawa Barat– Banyak cara yang dilakukan oleh Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB Periode 2024-2029 untuk merebut hati masyarakat agar memperoleh dukungan, dari cara rasional hingga cara irasional dilakukan.
Salah satu cara yang sering ditempuh Paslon untuk menarik simpati adalah mohon dukungan dari Tokoh berpengaruh, kharismatik serta memiliki basis massa yang jelas. Namun terlalu alay atau lebay jika seorang paslon mohon dukungan dari adik kandung kompetitornya dibursa Pilgub.
Terkait dengan dukungan tokoh kharismatik, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Gubernur NTB dua periode sekaligus ulama besar dan Ketua Umum (Ketum) Nahdatul Wathan Diniya Islamiah (NWDI) tidak luput dari incaran beberapa paslon Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB periode 2024-2029.
Berbagai cara coba dilakuan agar masyarakat NTB percaya bahwa TGB mendukung dan ada didalam barisan mereka. Umbar kemesraan, foto bersama dengan TGB, duduk santai dan main tenis meja bersama tidak luput diangkat ke media sosial oleh paslon. Bahkan anehnya, jualan kemesraan ini diangkat oleh beberapa media untuk dikonsumsi publik NTB.
Atas gaya dan jualan politik tersebut, Kris Sukardi, Politisi senior PDI Perjuangan dari Sumbawa Bara pada media ini, Senin (01/10/2024), mengatakan bahwa arah dukungan TGB di Pilgub NTB 2024 ini sudah selesai dan tidak perlu diperbincangkan lagi. Aneh jika seorang paslon (selain Umi Rohmi, red) masih mengharapkan dukungan dari TGB.
“TGB Zainul Majdi adalah adik kandung DR. Sitti Rohmi Djalillah yang notabenenya menjadi Calon Gubernur NTB saat ini. Umi Rohmi berpasangan dengan DR. Ir. H Musyafirin MM, Bupati Sumbawa Barat dua periode. Jadi tidak mungkin seorang adik kandung tidak mendukung kakanya,” pungkas Kris sapaan akrab pria yang humoris dan cukup terkenal di Sumbawa Barat tersebut.
Jadi, jualan paslon Cagub dan Cawagub menunjukkan kemesraan dan kedekatan dengan TGB terlalu alay dan belum menerima kenyataan. Lanjut Kris, “kalaupun beralibi bahwa TGB adalah teman baik, akrab dan kadangkala mengangkat simbol-simbol terntentu ketika bersama TGB, itu menunjukkan telah terjadi kegamangan dan menjadi bumerang bagi paslon itu sendiri.”
Kris juga mengatakan semua masyarakat NTB sudah tau bahwa Tuan Guru Bajang pasti medukung kakaknya. Itu diperkuat ketika TGB dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun (Hultah) ke-89 NWDI yang digelar di Pancor, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Minggu (15/9/2024), TGB menilai tokoh perempuan sangat berperan penting dalam masyarakat.
Dalam pidatonya, TGB menyinggung pandangan Islam yang memuliakan perempuan, termasuk bagaimana penghormatan terhadap mereka telah diakui sejak zaman Nabi Muhammad.
“Pertemuan yang digagas oleh PBB tentang hal perempuan, bagaimana Islam memandang kaum perempuan. Dari Uzbekistan, beliau menyampaikan di forum itu tentang bagaimana pandangan Islam yang memuliakan kaum perempuan, setelah itu beliau terbang ke Lombok,” kata Gubernur NTB dua periode itu.
Menurut TGB, Ummi Rohmi tidak hanya dikenal karena perannya di dunia politik, tetapi juga kiprahnya di bidang pendidikan dan sosial.
“Jadi bahasa Tuang Guru Bajang sudah cukup jelas, hanya orang bingung bila tidak dapat menganalisa maksud dan makna bahasa beliau, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi.” Tutup Kris Sukardi. (cdn.wan)