CDN, Sumbawa Barat– Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat-NTB adalah pintu gerbang masuk ke Pulau Sumbawa. Menjadi pintu gerbang Pulau Sumbawa membawa keuntungan tersendiri bagi desa yang hari ini tengah berbenah dan terus bangkit membangun.
Dibawah kepemimpinan Kepala Desa M. Nur, Desa Poto Tano mengalami kemajuan yang pesat dari sisi infrastuktur dan tata ruang desa. Berbagai proyek besar hasil koordinasi yang matang dari tingkat bawah maupun tingkat atas menjadikan desa ini berubah 180 derajat. Desa yang menjadi salah satu bagian dari gerbang kabupaten dengan semboyan “Pariri Lema Bariri” ini memiliki potensi besar menjadi desa dengan pendapatan asli desa terbesar di KSB. Hal ini terlihat dengan adanya kapal cepat penyebrangan pulang pergi Tano-Kayangan, serta kapal yang dapat disewa untuk mancing maupun mengantarkan para wisatawan yang dikelola oleh Pemerintah Desa melalui BUMDes setempat.
Ditambah lagi dengan akan didirikannya tempat penitipan kendaraan bagi mereka yang akan menyebrang menggunakan kapal cepat, maupun bagi mereka yang tujuannya akan berwisata ke salah satu pulau.
Menurut M. Nur dikediamannya, Sabtu sore (15/01/2022), bahwasanya potensi ini adalah peluang yang menjanjikan sebagai income desa dengan tetap memberikan kualitas pelayanan, demi terjaganya kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jasa penitipan kendaraan dan dapat menyerap tenaga kerja lokal serta dapat mensejahterakan para pengurus BUMDes”.
“Pembenahan dan Pembangunan akan terus kami lakukan sebagai wajud pengabdian kami kepada masyarakat, semoga desa ini mampu menjadi desa percontohan bagi desa-desa pesisir yang lain”. Tambahnya.
Memang jika dilihat jauh ke belakang, Desa Poto Tano telah banyak mengalami perkembangan, sejak mulai adanya tanggul sebagai penghalang air pasang yang masuk ketengah pemukiman warga, menyebabkan desa ini terlihat kumuh. Namun setelah dibangunnya tanggul penghalang, perubahan yang sangat signifikan terjadi. Dibawah nahkoda M. Nur, secara perlahan desa ini mulai tertata rapi dan menunjukkan eksistensi sebagai gerbang kabupaten. Ditambah lagi letak geografis yang sangat mendukung, banyaknya potensi wisata alam yang eksotik menjadikan Desa Poto Tano akan tambah jaya, yang paling penting ialah kesadaran masyarakat semoga selalu tetap terjaga dan siaga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Segala sumber pendapatan asli desa yang diuraikan oleh M. Nur telah dirancang sedemikian rupa dan memiliki payung hukum. M. Nur menegaskan bahwa dirinya telah mengamankan kebijakan ini dengan dibuatkannya Peraturan Desa (Perdes) yang akan mulai berlaku diawal bulan Februari 2022.
Iapun mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat hingga Pemprov NTB yang telah bersinergi dengan Pemerintah Desa Poto Tano. “Saya berharap semoga sinergitas ini terus dibina dan dipererat, mengingat masih banyak lagi potensi-potensi yang bisa masuk kedalam pendapatan asli desa. Saya juga dalam waktu dekat tengah mencanangkan pembagian kilometer listrik gratis untuk rumah prasejahtera”, tutup M. Nur. (cdn.r)