CDN, Sumbawa Barat– Wali murid Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini Pelita Harapan (PAUD Pelita Harapan) dan Wali Taman Kanak-Kanak PGRI Desa Meraran mengeluhkan kondisi jalan lingkungan yang digunakan warga untuk melaksanakan aktivitas pendidikan serta kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Jalan lingkungan yang sangat vital karena salah satu jalur pusat pendidikan di Desa Meraran tersebut saat ini dalam kondisi rusak berat, dimana permukaan bergelombang dan banyak lubang-lubang yang menganga.
Salah satu wali murid PAUD Pelita Harapan, Subaedah ketika diwawancarai media ini, Senin pagi (04/10/2021), di depan gedung PAUD mengatakan sangat berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat untuk memperbaiki jalan lingkungan yang menghubungkan tiga sekolah tersebut (SDN 1 Meraran, TK PGRI Meraran dan PAUD Pelita Harapan, red).
“Setiap pagi kami mengantar anak-anak kami untuk bersekolah dan mendapatkan ilmu untuk bekal mereka kelak, kami selalu melewati jalan lingkungan yang berada di depan 3 sekolah ini. Memang belum terjadi kecelakaan, namun apabila tidak cepat ditangani maka tidak menutup kemungkinan akan ada kejadian”, pungkasnya.
Sementara ditempat yang sama, Guru PAUD Pelita Harapan, Warsiati berharap jalan ini bisa direhab atau diperbaiki di awal tahun. “Memang jalan ini sudah dirabat, namun karena diterjang banjir membuat permukaannya bergelombang dan berlubang-lubang. Kami ingin tahun depan jalannya ini di lapen. Hal serupa disampaikan pula oleh salah satu guru TK PGRI Desa Meraran, Ledi Diana. “Semoga harapan kami di dengar oleh Bupati Sumbawa Barat”, ujar Ledi Diana.
Atas keluhan warga, wali murid, guru PAUD Pelita Harapan dan Guru TK PGRI Desa Meraran tersebut membawa media ini mengkonfirmasi salah satu agen PDPGR Desa Meraran.
Agen PDPGR Desa Meraran, Yeddi Darmansyah, S.Pd kepada media ini membenarkan kondisi jalan lingkungan tersebut. Dirinya sebagai salah satu item pemerintahan akan menyampaikan ini pada pemimpin daerah lewat acara Forum Yasinan yang selalu digelar setiap malam Jum’at.
“Ruang selalu dibuka oleh pemimpin daerah lewat Forum Yasinan, dengan adanya masukan ini, saya telah berpesan kepada mereka untuk sedikit menyampaikan keluhannya dalam bentuk tulisan disertakan bubuhan tandatangan”, beber Reykal.
Reykal juga menyampaikan bahwa dirinya sempat konsultasi dengan dinas Tehknis atas permasalahan yang dihadapi oleh warga. Namun karena adanya aturan yang membatasi membuat dinas sulit memenuhi keinginan warga tersebut. “Untuk jalan lingkungan desa itu sepenuhnya kewenangan desa, sementara dinas hanya mempunyai wewenang memperbaiki jalan lingkungan di seputaran dalam kota”, imbuh Reykal.
Namun dinas tidak menutup pintu rapat-rapat dalam menengahi problama ini. Lanjut Reykal, ada ruang-ruang khusus yang bisa ditempuh sesuai prosedur dan dibenarkan oleh aturan. Jalan itu akan coba kami tempuh demi hak memperoleh pendidikan anak-anak.
Sementara di tempat terpisah, Ketua Yayasan PAUD Pelita Harapan, Irawansyah, S.Pd akan coba bersurat kepada Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM. Menurutnya, surat itu berisikan permohonan warga masyarakat, Guru PAUD dan TK PGRI Desa pada Bupati Sumbawa Barat agar kiranya memberikan solusi, minimal peningkatan jalan.
Sebelum berita ini diturunkan, jalan lingkungan yang diusulkan untuk diperbaiki berlokasi di Desa Meraran, melintasi dua dusun (Dusun Meraran dan Dusun Batu Cermai). Persis di samping SDN 1 Meraran. Panjangnya 500 meter dengan lebar 4 meter. (cdn.And)