CDN, Sumbawa Barat– Masyarakat Kecaman Maluk sudah tidak sabar pembangunan smelter (pabrik pemurnian emas) dan industri turunannya dipercepat. Itu nampak dari aksi nyata yang mereka hari ini, Senin pagi (04/10/2021), dengan cara membubuhkan tandatangan di sebuah spanduk yang bertuliskan “MASYARAKAT SUMBAWA BARAT MENDUKUNG PEMBANGUNAN SMELTER DI PERCEPAT”.
Para pedagang pasar, tukang ojek, pegawai PTT, ASN, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua Lembaga Adat Tana Sumbawa (LATS) Kecamatan Maluk serta pengguna jalan yang berlalu lalang membubuhkan tandatangannya.
Aksi dukungan masyarakat Kecamatan Maluk adalah gerakan sukarela tanpa bekingan siapapun, hal itu disampaikan oleh Boy Teta selaku coordinator lapangan aksi. “aksi yang kami lakukan hari ini adalah murni datang dari kesadaran kami, tidak ada yang memaksa atau memboncengi kami. Ini adalah upaya yang kami lakukan untuk mengetuk PT AMNT, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat untuk segera merealisasikan pembangunan smelter di kawasan industri Maluk”, pungkas Boy Teta melalui pengeras suara.
Sementara ditempat yang sama, seorang petani atas nama Jabir Sanela menggunakan pengeras suara mengatakan bahwa ini adalah gerakan nyata dari keinginan masyarakat Maluk, barang siapa yang coba menghalangi pembangunan smelter maka akan berhadapan dengan saya.
Jabir Sanela ingin Desa Maluk, Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat maju dari segi perekonomian. Ia ingin melihat perekonomian Kecamatan Maluk Khususnya dan KSB pada umumnya pulih sewaktu PT Newmont beroperasi dulu.
Wawancara dilakukan juga pada seorang ibu rumah tangga yang turut membubuhkan tandatangan di spanduk dukungan. Ibu Fitriani, Dusun Maluk Tengah, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan bahwa ia mempunyai seorang anak yang masih nganggur. “Apabila smelter segera dibangun maka anak saya akan mendapatkan pekerjaan”, terangnya.
Sementara Ketua LATS Kecamatan Maluk, Jhon Rayes, S.AP. menggunakan pengeras suara menyerukan pada pemerintah untuk tidak maen-maen dalam menghadirkan smelter di KSB. “Kami masyarakat Maluk Khususnya dan KSB pada umumnya sudah tidak sabar menunggu pembangunan smelter. Segera percepat pembangunan smelter, kami telah berjuang dengan cara merelakan tanah kami untuk digunakan sebagai lahan smelter. Berpuluh-puluh tahun kami mencari hidup di tanah kami, namun akhirnya tanah itu kami relakan digusur untuk pembangunan smelter. Itu semua demi masa depan anak cucu kami, demi masyarakat hidup makmur sejahtera”, tutup Jhon Rayes.
Sebelum berita ini diturunkan, dapat diinformasikan bahwa aksi dukungan percepatan pembangunan smelter di kawasan industri Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat hampir tiap Minggu dilakukan. Berbagai macam seruan diberikan oleh massa aksi, baik seruan yang diberikan pada oknum yang coba-coba menghalangi pembangunan smelter mapun seruan kepada pemerintah untuk segera membangun smelter.
Aksi pembubuhan tandatangan yang dilakukan oleh masyarakat Maluk, Kepala Desa hingga Anggota DPRD KSB Periode 2009-2014 (Burhan Agustono) berlangsung dengan aman, lancar serta menghormati protokol Covid-19. Aksi dikawal oleh aparat kepolisian dan personil TNI. (cdn.wan)