Sumbawa Barat, CDN- Pelan namun pasti, perubahan akan nilai dan pola hidup terjadi di Kabupaten paling barat Pulau Sumbawa. Kebutuhan manusia akan rasa senang dan semakin kreatifnya sumber daya manusia di Kabupaten Sumbawa Barat adalah dua faktor yang menjadi pemicu menjamurnya tempat-tempat potensial baru untuk alternatif berwisata.
Kebutuhan akan rasa senang menjadi potensi baru yang secara tidak langsung membuat pasar menyelaraskannya, berbagai usaha ditopang dengan pengalaman dan sedikit kreatifitas menjadikan Sumbawa Barat sebagai kabupaten baru dengan harapan semakin maju kedepan.
Hampir semua potensi wisata di KSB telah digarap dan dimanfaatkan untuk menjadi arah baru peningkatan perekonomian keluarga dan kelompok. Potensi-potensi itupun muncul seiring dengan dibukanya akses jalan dan dibebaskannya sinyal dihampir seluruh area Kabupaten Sumbawa Barat oleh pemerintah.
Pelaku-pelaku UMKM di sektor jasa hiburan (cafe) tumbuh seperti jamur dimusim hujan. Wisata alam berkembang hampir disetiap kecamatan, berbagai konsef wisata disajikan oleh masing-masing kelompok sadar wisata kecamatan. Konsep wisata yang disajikan tentunya bersahabat dengan suasana alam setempat.
Salah satu pelaku UMKM sekaligus pemilik cafe Angkringan BUNN yang berlokasi di Jalan Baru, Jalur Dua Kota Taliwang (70 meter dari Tugu Pesawat) , Yahya, kepada media ini Minggu malam (12/06/2021), mengatakan bahwa kebutuhan akan rasa senang masyarakat telah membuatnya membuka usaha tongkrongan tersebut.
Kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi akan hiburan disela-sela kepenatan kerja adalah hal yang bisa ditangkap dan diolahnya menjadi sebuah pasar. Ia menyebutkan bahwa kini Sumbawa Barat telah berkamuflase menjadi kota sejuta usaha UMKM pariwisata alam dan keluarga.
“Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa hidup di Sumbawa barat hari ini adalah impian. Perlahan-lahan tanpa kita sadari bahwa masyarakat muda di Sumbawa Barat telah mampu memanfaatkan akses dan ruang yang telah disiapkan oleh pemerintah, mereka juga telah mampu memanfaatkan anugrah alam yang begitu indah ciptaan tuhan yang maha kuasa. Bagaimana tidak, hari ini masyarakat yang hobi berpetualang sambil berwisata sudah bisa mengunggah video di FB saat ada di tengah pegunungan tinggi seperti desa Rarak Ronges. Akses ke Desa Rarak Rongespun sangat baik, inilah yang saya maksudkan bahwa akses dan ruang yang disediakan telah mampu diolah untuk menjadi suatu yang menjanjikan untuk lapangan pekerjaan yang bisa diperbaharui,” kata Yahya.
Dipertegas oleh Yahya, Wisata Rawa Lebo Taliwang adalah tempat berkumpul vaforit baru keluarga, wisata Pantai Balad, Poto Batu dan Pantai Gelampar adalah impian setiap keluarga diakhir pekan. Tongkorangan dan cafe dilingkup seputaran KTC adalah denyut nadi KSB dimalam hari. Mantar dan pulau Kenawa adalah tujuan primadona wisatawan luar dan lokal KSB. “Luar biasa, ini semua adalah berkat pengelolaan yang baik, ini semua berkat sumber daya manusia yang baik melihat peluang usaha pasar. Sudah saatnya kita bergegas untuk mandiri dan menatap kedepan dengan wajah optimis, seandainya ada diantara rekan muda yang sudah memiliki wacana ke arah ini, ayo diimplementasikan sesegera mungkin,” tegas Yahya (cdn.wan)