Sentra Peternakan Rakyat Ridho Ilahi Gelar Focus Group Discussion (FGD) di Desa Kiantar

Sentra Peternakan Rakyat Ridho Ilahi Gelar Focus Group Discussion (FGD) di Desa Kiantar

Kapolsek Poto Tano : “Kecamatan Poto Tano Dalam Kondisi Kondusif dan Aman”

Sumbawa Barat, CDN- Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Ridho Ilahi menggelar Focus Grouf Discussion (FGD) dengan tema Wujudkan Kelompok Ternak Produktif di Era Pandemi Covid-19.

Kegiatan FGD tersebut dilaksanakan pada, Sabtu Pagi (29/05/2021), di Kantor Desa Kiantar dan diikuti oleh warga yang berasal dari tiga desa yaitu Desa Kiantar, Desa Senayan dan Desa Tambak Sari.

Ketua panitia FGD, Agus Ismail, SH. dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada warga yang telah antusias mengikuti FGD hari ini, sehingga didapatkan suatu hasil yang bermanfaat bagi kemajuan peternakan di Wilayah Kecamatan Poto Tano.

Sementara ditempat yang sama, Kapolsek Poto Tano, Iptu Lalu Sadri mengatakan bahwa kegiatan FGD kali ini sangat bermanfaat dimana masa ini kita dihadapkan pada masa sulit yaitu pandemi Covid-19. 90 persen petani jagung dan petani padi hanya ada di desa senayan dan Tebo. Wilayah kami adalah pusatnya peternakan, ini adalah sebagai informasi saja kepada SPR Ridho Ilahi.

Kapolsek Poto Tano, Iptu Lalu Sadri

Situasi wilayah Poto Tano dalam kondisi aman dan kondusif. Lanjut Iptu L. Sadri, tidak ada konflik apapun. “Inilah kondisi hari ini, kemudian saya menginginkan kelompok SPR Ridho Ilahi dapat berbagi ilmu dengan para peternak di wilayah kami. Kemudian saya berharap para kelompok ternak dapat bertanya dan mengeluarkan unek-uneknya dalam menjalankan usaha peternakannya”, Pungkasnya.

Kapolsek Poto Tano, Lalu Sadri dalam kesempatan itu membuka secara resmi kegiatan FGD yang  dilaksanakan oleh SPR Ridho Ilahi di Di Desa Kiantar.

Narasumber FGD sekaligus Ketua Panitia, Agus Ismail, SH dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Kecamatan Poto Tano khususnya Desa Kiantar memiliki lahan yang luas dan sangat potensial untuk dijadikan sentra peternakan yang produktif.

Selain lahan yang luas dan potensial, terdapat pula bahan baku yang melimpah untuk dijadikan pakan ternak seperti ampas jagung, lantoro dan tanaman-tanaman lainnya yang tumbuh subur di wilayah Kecamatan Poto Tano, Khususnya Desa Kiantar.

Keberadaan bahan baku dan lahan potensial tersebut tentunya harus ditopang oleh sumber daya manusia setempat, sehingganya SPR Ridho Ilahi menggelar FGD dalam rangka memberikan edukasi dan gambaran bagaimana menjalankan usaha peternakan di era modern ini.

Kepala Desa Senayan Memimpin Doa

Menurut narasumber, ada beberapa metode atau tahapan yang bisa dilakukan oleh para peternak untuk memulai usaha peternakan yang modern. Langkah-langkah ini secara perlahan akan merubah pola peternakan, dari pola tradisional menuju pola modern.

Moderator FGD memaparkan potret peternakan di NTB, permasalahan yang sering dihadapi oleh petani peternak saat ini adalah rendahnya produktivitas ternak seperti sapi kurus dan berat badan sapi sulit bertambah.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka petani ternak harus menguasai pengolahan pakan ternak, solusi yang bisa kami berikan adalah membuat kebun pakan dan bank pakan yang bisa ditanami rumput gajah, lantoro daun gamal dan jenis tanaman pakan lainnya, “saya melihat bahwa disekitaran Desa Kiantar banyak sekali tanaman pakan untuk ternak mungkin belum bisa dikelola dengan baik”, bebernya.

Sebelum sesi diskusi berlangsung, Kepala Kecamatan Poto Tano, Agusman, S.Pt. tiba di kegiatan FGD. Dalam sambutannya, ia mohon maaf agak terlambat hadir dalam kegiatan FGD karena ada kegiatan STBM di Desa Tambak Sari.

Camat Poto Tano, Agusman, S.Pt

“Perlu kami garis bawahi disini adalah inilah hal yang patut kita syukuri adalah ada orang yang mau berbagi ilmu dengan kita. Karena dengan pola dan kultur peternakan kita di wilayah Poto Tano masih menggunakan pola tradisional. Saya masih ingat ketika saya menjadi mantri waktu itu, saya sering bersosialisasi dengan warga disini, sehingga saya tahu persis bagaimana situasi peternakan”, ujar Daeng Agus sapaan akrab Camat Poto Tano.

Waktu itu masyarakat masih mengembalakan hewannya dan pola itu berlaku sampai saat ini. Sehingganya saya mengajak masyarakat untuk coba belajar dengan gaya baru seperti yang dijalankan oleh petani ternak, Lanjutnya. InsyaAllah dengan hadirnya pemateri dan teman-teman SPR dari Ridho Ilahi yang berbagi ilmu dengan kita hari ini membuat peternakan kita maju.

Daeng Agus menjelaskan bahwa Populasi ternak seperti kuda dan sapi semakin menurun, itu disebabkan karena kita tidak bisa meningkatkan produktivitas.

Kepala Kecamatan Poto Tano juga memaparkan pada masyarakat tentang keikutsertaan pemerintah dalam memajukan peternakan di KSB, misalnya memberikan suntik kawin silang secara gratis, namun semua itu tidak akan berhasil apabila kita tidak menjalankan peternakan secara intensif. “Pemerintah sudah memberikan ruang tinggal kita mengola dengan baik peluang-peluang yang diberikan oleh pemerintah tersebut. Intinya adalah kita jarus bersinergi dengan pemerintah”, terang Camat Poto Tano, Agusman, S.Pt.

Camat Poto Tano yang akrab disapa Daeng Agus mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat menyukseskan kegiatan ini, terutama ucapan terimakasih diberikan pada pihak Kapolsek Poto Tano yang telah menginisiasi kegiatan hari ini. Daeng Agus juga dalam sambutannya mengajak masyarakat untuk menyukseskan program 100 hari tuntas pilar 4 dan 5 STBM.

Sebelum berita ini diturunkan, kegiatan FGD bukan hanya sekedar memberikan materi namun SPR Ridho Ilahi juga mempraktekkan cara membuat dan mengolah pakan yang bernutrisi dan sarat akan gizi. (cdn.wan)