Taliwang, centralditanews— Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Asy-Syifa’ memberlakukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi pandemi COVID-19 dengan menskrining semua pengunjung yang masuk ke Rumah Sakit baik untuk pengunjung Pasien maupun karyawan,
Pengunjung pasien dan karyawan RSUD Asy-Syifa’ KSB di skrining di posko Covid-19. Namun, jika terindikasi Covid-19 langsung di arahkan ke ruang Isolasi RSUD Asy-Syifa’.
Untuk lebih disiplin lagi dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19, manajemen RSUD Asy-Syifa yang menginstriksikan tidak boleh ada pengunjung maupun pembesuk pasien yang sakit.
Saat di konfirmasi media, Senin (13/4/2020). Direktur RSUD Asy Syifa’, dr. Carlof mengatakan, Pemberlakuan aturan membatasi jumlah pendamping maupun penunggu pasien maksimal dua orang dan bagi yang berobat di poli klinik hanya di dampingi oleh satu orang tersebut telah diberlakukan sejak bulan maret 2020 lalu
“Penunggu pasien harus betul – betul sehat. Tapi, kalau sampai ada penunggu pasien yang batuk dan flu apalagi di sertai demam, ngapain harus mendampingi pasien sebaiknya diam dirumah dan istirahat yang cukup,” jelas dr. Carlof
Selain itu, manajemen RSUD juga memberlakukan agar pengunjung maupun penunggu pasien tidak boleh membawa anak kecil masuk atau menginjakkan kaki di RSUD, meskipun hanya sekedar datang menjeguk keluarganya.
“Tidak ada alasan anak kecil hingga berusia 12 tahun berada di ruang perawatan maupun ruangan lainnya di RSUD. Kecuali anak tersebut datang untuk berobat, maka anak itu akan diarahkan ke poli anak.” ujarnya
Sistem yang diberlakukan oleh manajemen RSUD Asy Syifa’ ini semata-mata untuk mencegah dan mengendalikan pademi Covid-19. “Kita tidak tau kondisi pengunjung terindikasi Covid-19 atau tidak, karena itulah kita benar benar menskrining setiap pengunjung di RSUD ini,” jelas, dr Carlof.
Termasuk penggunaan masker bagi pengunjung sesuai standar harus dua lapisan. Hal ini kata dr Carlof, sembari pihaknya terus memantau apa yang sedang trending di WHO atau badan kesehatan dunia terkait penanganan COVID-19.
“Semua yang kami lakukan ini terkait penanganan Covid-19 yang seiring waktu nampak dinamis. Untuk itu, saya berharap agar seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung terhadap apa yang telah di berlakukan dan di terapkan RSUD Asy-Syifa’,” harapnya
Nah.. Dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19, dr Carlof menambakan, bahwa petugas medis dan paramedis tidak bisa bekerja sendiri tanpa di support oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Semua pihak baik dari pemerintah, TNI dan POLRI begitu ekstra turun ke masyarakat melakukan sosialisasi terkait pencegahan pademi ini. Tujuannya, agar KSB tetap pada zona hijau COVID-19 dan secara nasional Indonesia segera terbebas dari Penyebaran Covid-19, sehingga situasi bisa kembali normal seperti semula,” pungkasnya (cdn.wan**)