Taliwang, centralditanews- Sekelompok pemerhati nasib karyawan lokal yang tergabung dalam “Gerakan Masyarakat Sumbawa Barat Mencari Keadilan” rencananya akan melakukan aksi turun ke jalan untuk menyuarakan tuntutan mereka pada Pemda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)-KSB serta mendobrak pintu PT AMNT.
Aksi ini digelar dari buntut pemecatan sepihak yang dilakukan oleh PT AMNT pada karyawan lokal Sumbawa Barat-NTB, selain itu mereka menuding PT AMNT tidak adil dalam penempatan job, karyawan lokal kebanyakan ditempatkan pada Job Order level OB dan Kuli. Gerakan ini juga akan menyerukan dalam aksinya agar perusahaan PT AMNT transfaran terkait Dana Program CSR, audit RKAB perusahaan sampai saat ini tidak ditandatangan pemerintah, roadmap PPM sebagai rujukan program pengembangan masyarakat belum ada.
Perusahaan tambang tersebut telah menginjak-injak harkat martabat warga Sumbawa Barat serta tidak menghargai kearifan lokal di KSB.
Berdasarkan pers rillis yang diterima oleh media ini, Jum’at sore (28/02/2020), bahwa Gerakan Masyarakat Sumbawa Barat Mencari Keadilan, memiliki sembilan tuntutan antara lain, (1) Menuntut Perusahaan mewajibkan memakai tenaga kerja lokal untuk menjadi pekerja di perusahaan pada level yg standart (bukan Job Order level OB dan Kuli). (2) Menuntut Pemda menyiapkan Tenaga Kerja Lokal sesuai klasifikasi Perusahaan/Ready for Use.
(9) Pemda KSB harus mendesak PT AMNT agar karyawan yang tinggal didalam camp tidak diberlakukan lagi dan karyawan harus tinggal diluar camp, sehingga ekonomi Masyarakat bisa pulih kembali.
Mereka rencananya akan melakukan aksinya, Senin (16/03/2020) mendatang. Aksi tersebut akan dilakukan di beberapa titik strategis misalnya, Graha Fitrah, Gate Benete, Gate Sekongkang dan Gate Tongo.
Gerakan Masyarakat Sumbawa Barat Mencari Keadilan beralamatkan di Jalan Raya Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat-NTB, aksi yang direncanakan akan digelar, Senin (16/03/2020) bakal dikomandoi oleh Leo Ardinata dan berisikan personil masing-masing wilayah atau dapil. Diantaranya, Dapil, 1. Ade, Hamdan, Hendra dan Galang. Dapil 2. Syamsuddin Ar, Bayu Winata, Riyan, Habibi dan Farid. Dapil 3. Yuni Bourhany, Adif, Jabir, Agustono dan Doges.
Sebelum berita ini dinaikkan, media ini telah mengirim rillis berita dan telah dibaca, serta telah menghubungi PR dari PT AMNT, namun tidak ada respon sama sekali. (cdn.wan)