CDN, Sumbawa Barat– Sebagai salah bentuk tanggung jawab dalam menciptakan warisan terbaik bagi pembangunan daerah serta tanggung jawab dalam mengembangkan kesehatan masyarakat, AMMAN sebagai perusahaan tambang terus berinisiatif mengembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berkelanjutan terutama pasca tambang beroperasi.
Inisiatif ini mencakup pengembangan kapasitas masyarakat, agar dapat memaksimalkan kesejahteraan dan potensi sumber daya manusia dan wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), terutama pasca tambang beroperasi. Visi PPM AMMAN adalah, “Komunitas di mana AMMAN beroperasi, memiliki ekosistem sosial budaya dinamis yang menghasilkan peluang luas bagi semua untuk berkembang.” PPM AMMAN dijalankan melalui tiga pilar, yakni Human Capital Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia), Economic Empowerment (Pembangunan Ekonomi), dan Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan),” pungkas Aji Suryanto, Sr. Manager Social Impact AMMAN.
AMMAN berkomitmen untuk berkontribusi dalam investasi pengembangan sumber daya manusia dengan mengusung tema “Anak Sehat dan Tangguh untuk Pembangunan Generasi Mendatang” menjadi tujuan besar yang ingin dicapai dari Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di KSB. “Pilot project dari program ini dilakukan di 3 kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang. Selama kurang lebih 1 tahun program (Agustus 2022 – Desember 2023) telah menjangkau lebih dari 3,500 peserta program. Program ini diimplementasikan bersama dengan Yayasan Care Peduli (YCP) sebagai mitra pelaksana.” ujar Aji Suryanto
- Stunting adalah isu kompleks yang memerlukan intervensi holistik, sehingga terdapat tiga objektif yang ingin dicapai oleh program yang dijalankan AMMAN dan Pemda KSB:
Perbaikan status gizi dan kesehatan (melalui akses pangan bergizi, air bersih dan sanitasi yang layak); - Peningkatan kesejahteraan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga (melalui akses informasi hidup sehat dan sumber daya ekonomi keluarga sehat); dan
- Penguatan kapasitas, suara dan kepemimpinan perempuan dalam keluarga dan masyarakat (melalui akses pengambilan keputusan atas hal-hal yang mempengaruhi kesehatan keluarga).
Terkait dengan objek 1 (Perbaikan status gizi dan kesehatan (melalui akses pangan bergizi, air bersih dan sanitasi yang layak, red), AMMAN berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP) serta Pemerintah Desa Ai Kangkung membangun Depot Air Minum Isi Ulang. Depot Air Minum tersebut sudah berstatus aman dikonsumsi, artinya setingkat lebih tinggi levelnya dengan air minum layak konsumsi.
Desa Ai Kangkung, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat merupakan salah satu desa yang dijadikan lokus program PPM oleh AMMAN, hal itu ditenggarai karena angka bayi stunting, wasting serta ibu hamil dengan kondisi anemia cukup tinggi. Tingginya angka stunting di Desa Ai Kangkung disebabkan oleh kualitas air yang tidak sehat sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak dan janin dalam kandungan.
AMMAN yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa memfasilitasi pembangunan Depot Air Aman Minum dan melakukan peningkatan kapasitas Kelompok Masyarakat untuk melaksanakan tata kelola, agar dapat mendukung kebutuhan air bersih untuk keluarga dengan anak stunting dan Masyarakat sekitar.
“Program penanganan stunting dengan penyediaan akses air bersih sendiri dilakukan di 5 Desa, dengan total 6 depot air aman minum, yakni dua depot air dengan sumur bor di Desa Talonang, satu buah depot air di Desa Tatar, satu buah depot air di Desa Ai Kangkung, satu depot air di Desa Sekongkang Atas dan satu depot air di Desa Beru (dusun Jelenga). Depot air diharapkan dapat menekan angka stunting karena masyarakat bisa mendapatkan akses air minum yang mudah dijangkau dan murah harganya.” beber Aji Suryanto.
Pendekatan holistik juga dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan kepada anak dengan kondisi stunting dan ibu hamil dengan Kondisi Energi Kronik (KEK), pendampingan untuk edukasi pola asuh, penerapan gaya hidup bersih dan sehat, pelatihan kesetaraan gender serta pendampingan kelompok ekonomi Perempuan.
Anak dengan kondisi stunting dan wasting serta ibu hamil dengan kondisi anemia akan mendapatkan air aman minum dari depot air sebanyak satu galon per hari yang merupakan komitmen dari Komite Air. Jika ada kebutuhan lebih dari satu galon per hari maka setiap galon tambahan dapat dibeli seharga 5.000 rupiah. Setiap depot memiliki 5 orang anggota komite (60% perempuan) yang merupakan perwakilan masyarakat dan sudah mengikuti berbagai pelatihan untuk pencegahan stunting.
AMMAN dan YCP memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas kepada Komite Air untuk perawatan dan perbaikan depot agar dapat mengelola unit usaha depot air secara mandiri. Harapannya, Komite Air tidak hanya mengelola depot tetapi juga terus memberikan edukasi pada keluarga di desa untuk menjaga kesehatan dengan cara memberikan air aman minum kepada keluarga mereka. (cdn wan**)