Konsep Pasar Rakyat Semi Modern Sebagai Penggerak Perekonomian Warga Sumbawa Barat

Konsep Pasar Rakyat Semi Modern Sebagai Penggerak Perekonomian Warga Sumbawa Barat

CDN, Sumbawa Barat– Wacana untuk menampilkan pasar tradisional yang elegant dan nyaman dalam menarik minat pengunjung nampaknya sebentar lagi akan terealisasi di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kesan pasar tradisional yang kumuh, pengap dan tidak representatif menjadi masalah dan pekerjaan rumah dari berbagai kalangan termasuk Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa Barat. Sementara di salah satu sisi, keberlangsungan proses jual beli di pasar tradisional menjadi salah satu faktor daya ungkit perputaran roda perekonomian daerah. Dalam menyongsong perkembangan, tentu Diskoperindag KSB telah berfikir untuk tetap menjamin berlangsungnya proses jual beli di pasar tradisional berjalan normal walau sistem dagang online lagi trend serta menjamurnya pasar modern saat ini.

Kepala Dinas Koperindag KSB, Suryaman, S.STP melalui Kepala Bidang Perdagangan, Firmansyah, S.Ip., MM menegaskan jika Diskoperindag tengah mengajukan percepatan pasar tradisional menjadi pasar tradisional semi modern. Tidak muluk-muluk, sejauh ini ada 2 pasar yang akan coba diagendakan menjadi pasar tradisional semi modern, Pasar Tradisional Tanah Mira Kecamatan Taliwang dan Pasar Tradisional Seteluk adalah objek pertama yang akan diagendakan.

Kadis Koperindag KSB

“Kita akui bahwa daya minat masyarakat belanja di Pasar tradisional menurun seiring dengan maraknya sistem jual beli online dan tumbuhnya pasar modern. Namun perlu diingat, proses jual beli tetap berlangsung dipasar tradisional kita, bahkan sejak pagi buta, para pembeli sudah menunggu sayur-mayur atau bahan pokok lainnya guna dijual kembali atau langsung diolah untuk dikonsumsi. Hanya saja, belum ada peningkatan pembeli. Maka solusi jangka pendek yang bisa ditempuh saat ini adalah menata pasar kita seindah mungkin, saluran drainase diperbaiki agar tidak ada air tersumbat. Bangunan yang bocor dirapikan, perbaikan penerangan dan pengerjaan pavin block di area pasar diperluas,” ujar Firman.

Kabid Perdagangan

Dalam rangka mendukung kegiatan ini, Dinas Koperindag melalui Bidang Perdagangan telah mengajukan program tersebut untuk dapat disetujui agar bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. “Keberpihakan anggaran sangat penting untuk menjalankan konsep pasar semi modern ini. Daya dukung menuju pasar semi modern khususnya di 2 pasar tradisional tersebut sudah ada. Tinggal kita gas saja,” imbuh Firman.

Kabid Perdagangan juga menegaskan bahwa dalam rangka menuju pasar semi modern semua pihak diharapkan dapat bersinergi, apakah itu pemerintah maupun pihak swasta. Perbank-kan juga patut dilibatkan.

Ada beberapa keuntungan jika suatu daerah memiliki pasar semi modern, pertama, jika dipasar modern harga barang sudah masuk dalam system komputer, maka dipasar semi modern ini, masyarakat masih bisa melakukan proses tawar menawar harga. Jika pasar tradisional tidak nyaman karena tata lokasi yang kurang estetik, maka di pasar semi modern ini bangunan sudah berbentuk kios atau toko yang tertata rapi namun masih mempertahankan sistem belanja tradisional (tawar menawar harga).

Berbicara masalah harga, pasar semi modern nampaknya akan lebih diminati, mengingat harga barang dagangan relatif masih bisa dijangkau oleh pembeli. Barang-barang yang dijualpun menawarkan kualitas yang lebih segar yang berasal dari petani lokal dan produsen lokal.

“Mendorong agar pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar modern, sehingga mampu meningkatkan omset pedagang. Meningkatkan pelayan dan akses yang lebih baik kepada masyarakat konsumen, sekaligus menjadikan pasar tradisional sebagai penggerak perekonomian daerah adalah bagian dari tujuan merevitalisasi pasar tradisional ke pasar semi modern,” tutup Firman. (cdn.wan**)