Ganjar : “Amanat Reformasi Harus Dijaga”
CDN, Sumbawa Barat– Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo, SH., M.I.P.- Prof. DR. Mahfud MD, SH., S.U., M.I.P berangkat ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dengan langkah mantap. Sebelumnya, di Media Center Ganjar-Mahfud di Jalan Cemara 19, Doktor Ahli Tafsir sekaligus Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, TGB Zainul Majdi memanjatkan doa khusus untuk keduanya.
Dimulai dengan Salat Mahrib berjamaah, Ketua Harian Nasional Partai Perindo ini kemudian memimpin pembacaan Shalawat Burdah dan doa khusus bagi Ganjar-Mahfud serta seluruh tim yang mengiringi.
“Shalawat ini (Burdah) dikatakan banyak ulama dibaca khusus untuk memudahkan ikhtiar kita, “katanya, Selasa (14/11/2023).
Ganjar dan Mahfud tampak khusyuk melantunkan shalawat bersama tim TPN maupun seluruh perwakilan partai yang hadir. Setelah pembacaan shalawat, TGB kemudian membacakan doa khusus untuk Ganjar-Mahfud.
“Kita panjatkan doa ini semoga dimudahkan seluruh langkah dan diberikan kemenangan (Ganjar-Mahfud), ” ucapnya.
Sementara dimoment pengambilan nomor urut, pasangan Ganjar-Mahfud dalam tahapan penarikan nomor urut yang diselenggarakan oleh KPU RI mendapatkan nomor urut 3. Sementara pasangan Anis-Muhaimin (AMIN) mendapatkan nomor urut 1 serta Prabowo-Gibran mendapatkan nomor urut 2. Dalam penarikan undian untuk mengambil nomor urut, pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh nomor cantik yaitu nomor 10, yang berarti mendapatkan kesempatan kedua untuk mengambil nomor urut yang telah disiapkan oleh KPU RI. Penarikan pertama oleh Pasangan AMIN yang mendapat undian 8, sementara pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan kesempatan terakhir karena mendapatkan nomor undian 14.
Nomor urut 3 yang diambil oleh H. Ganjar Pranowo disambut dengan suka cita oleh seluruh pendukungnya. Nomor ini identik dengan persatuan, serta selaras dengan nomor urut Partai PDI-Perjuangan. Sehingga ia di dampingi Prof. Mahfud menegaskan bahwa nomor 3 sudah pas, persatuan Indonesia.
Dalam sambutannya, Ganjar lebih menekankan pada pentingnya pemilu yang jujur, adil (Jurdil) bebas dan rahasia. Ganjar konsisten menyerukan pentingnya netralitas seluruh ASN dan Aparat yang walaupun saat ini telah terjadi berbagai macam drama Korea (drakor) yang tidak perlu terjadi. Tanpa sungkan ia mengatakan bahwa kondisi iklim demokrasi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, itu jelas terlihat dari situasi kebatinan para rohaniawan, budayawan, seniman, jurnalis, para aktifis serta guru-guru besar bangsa. Mereka prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Ganjar meyakini dirinya akan mampu menjaga iklim demokrasi Indonesia, keyakinan itu tumbuh karena ia memastikan ada rakyat Indonesia bersamanya. Ganjar pun mengibaratkan demokrasi seperti air, kadang-kadang lurus dan kadang-kadang berbelok-belok, tapi ia meyakini bahwa arah air itu mengikuti arah batinnya. Dia tidak bisa dibendung dengan cara apapun, dan kalau air itu coba dipaksakan untuk dibendung, maka ia akan mencari jalannya untuk sampai kemuara, dan muara tersebut adalah muara demokrasi yang diidam-idamkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ganjar juga memastikan amanat reformasi untuk dijaga.
Ganjar-Mahfud mohon dukungan dan doa restu dari seluruh rakyat Indonesia untuk diberikan kepercayaan memimpin bangsa ini. Ia menyerukan kepada para relawan untuk memberikan pencerahan serta memberikan gambaran track record pasangan Ganjar-Mahfud. Ganjar meyakini dirinya akan mampu menjaga iklim demokrasi Indonesia, keyakinan itu tumbuh karena ia memastikan ada rakyat Indonesia bersamanya. (cdn.wan)