Distan KSB Berikan Ilmu Pembuatan Pupuk Organik Pada Petani

Distan KSB Berikan Ilmu Pembuatan Pupuk Organik Pada Petani

CDN, Sumbawa Barat– Untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat (Distan KSB) melalui Bidang penyuluhan telah melakukan kegiatan Sekolah Lapangan Gencar Organik.

Kegiatan ini diinisiasi oleh bidang penyuluhan dengan dasar mengikuti arahan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Sekolah Lapangan Gencar Organik merupakan gerakan untuk menggunakan pupuk organik yang bahan bakunya berasal dari tumbu-tumbuhan alami.

Kepala Dinas Pertanian KSB, Ir. Muhammad Saleh, M.Si melalui Kepala Bidang Penyuluh, Hasan Basri SP mengatakan bahwa kegiatan sekolah lapangan gencar organik ini sudah 2 kali dilakukan. Pertama dilakukan di Kecamatan Seteluk dan kedua di Kecamatan Brang Rea tepatnya di Desa Beru. Kegiatan di Kecamatan Seteluk dilakukan secara swadaya oleh penyuluh dengan melibatkan anggota kelompok tani.

Secara eksplisit, Hasan Basri menjelaskan bahwa selain memberikan teori didalam ruangan, kegiatan ini langsung dipraktekkan dilapangan oleh penyuluh dengan melibatkan para petani yang bergabung dalam beberapa kelompok tani. “Setidaknya ada 30 orang yang ikut dalam kegiatan ini, mereka adalah para petani yang menjadi pengurus kelompok tani. Para petani ini didampingi dari pembekalan teori hingga praktek ditingkat lapangan.” Pungkas Hasan Basri.

Kepala Bidang ini menjelaskan bahwa kegiatan sekolah lapangan gencar organik adalah langkah dini yang dilakukan oleh Distan KSB dalam menghadapi kondisi terjadi kelangkaan pupuk urea dan jenis pupuk kimia lainnya. “Untuk diketahui bahwa Kouta pupuk kimia bersubsidi tiap tahun berubah-ubah dan cenderung trennya mengarah pada pengurangan kuota. Maka dengan kondisi ini, tentu harus dipikirkan alternatif terbaik untuk menggantikan pupuk kimia tersebut,” ujar Hasan Sapan akrab Kabid Penyuluh tersebut.

Tentu ada perbedaan antara pupuk kimia dengan organik. Lanjut Hasan Basri, pupuk kimia cenderung reaksinya sangat cepat pada pertumbuhan. Sedangkan pupuk organik cenderung lama memberikan reaksi pada tanaman, namun untuk kualitas dan kuantitasnya tidak kalah dengan pupuk kimia.

Pupuk organik yang sedang dikembangkan oleh penyuluh dengan para petani saat ini lebih pada pupuk cair. Penggunaaan pupuk organik cair sangat baik dan tidak menyebabkan perkembangan gulma pada areal penanaman. Sebaliknya, penggunaan pupuk kimia padat sangat berpengaruh pada cepatnya pertumbuhan gulma yang berakibat menggangu pertumbuhan padi.

Untuk output dari kegiatan sekolah lapangan gencar organik ini belum dapat dilihat karena baru dilaksanakan. Hasan Basri, SP berjanji jika disaat musim panen tiba, ia akan mengundang media untuk meliput kegiatan panen raya di lokasi pusat sekolah lapangan gencar organik ini dilakukan. (cdn.wan**)