CDN, Sumbawa Barat– Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat tahun ini akan kembali melaksanakan kegiatan kontrol populasi anjing liar, Kepala Dinas Pertanian, Ir. Muhammad Saleh, M.Si melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Hendra Surya Saputra, M.Si saat dikonfirmasi media ini, Senin pagi (12/06/2023), mengatakan bahwa kegiatan kontrol populasi anjing liar sempat berhenti di awal tahun 2023, namun program tersebut akan kembali dilanjutkan.
Program kontrol populasi terbatas akan menjadi salah satu prioritas kegiatan setelah APBD murni, kegiatan ini akan melibatkan beberapa instansi terkait untuk menyukseskannya. Kegiatan kontrol populasi terbatas khususnya populasi anjing liar telah sedikit membawa dampak positif terhadap turunnya kejadian rabies (anjing gila) dan gigitan anjing tahun lalu.
drh. Hendra menegaskan bahwa kontrol populasi terbatas dikhususkan untuk membasmi anjing liar yang meresahkan warga. Kasus gigitan anjing liar sempat meresahkan warga dan populasi anjing liar sangat cepat apabila tidak ditekan. Kegiatan kontrol populasi terbatas juga akan dibarengi dengan kegiatan vaksinasi hewan.
“Saat kejadian rabies merebak di KSB, hampir setiap malam Jum’at di forum yasinan selalu ada laporan masyarakat tentang kejadian gigitan anjing liar diwilayahnya. Selain itu, meningkatnya populasi anjing liar beresiko terhadap cepatnya penularan penyakit rabies. Sehingganya, Dinas Pertanian melakukan beberapa upaya pencegahan penyebaran penyakit rabies dan menghentikan kasus gigitan anjing diantaranya dengan melakukan vaksinasi hewan dan menggencarkan kegiatan kontrol populasi,” ujar drh. Hendra.
Kepala Bidang Kesehatan drh. Hendra pada kesempatan itu memberikan himbauan pada masyarakat untuk menyukseskan program yang digencarkan pemerintah tersebut, ia menghimbau warga yang memiliki anjing untuk menambat anjingnya. “Bagi warga yang memiliki anjing peliharaan, saya minta untuk menambat anjingnya. Serta bagi warga yang belum memaksin hewannya agar segera menghubungi petugas yang telah tersebar di masing-masing kecamatan. Ini demi kepentingan kita bersama dan sebagai upaya kita menyukseskan pemberantasan penyakit menular pada hewan ternak,” tutup drh. Hendra (cdn.wan**)