CDN, Sumbawa Barat– Dimoment perayaan Hari Lahir Kabupaten Sumbawa Barat Ke-19 yang tepat jatuh tanggal 20 November 2022 kali ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat dibawah leadership Ir. Abdul Muis Syafi’i, MM. Ikut ambil bagian memeriahkan moment penting daerah Pariri Lema Bariri dengan memasang stand di arena Festival Bulan Satangal, Komplek Perkantoran Kemutar Telu Center (KTC)
Stand yang tidak terlalu luas bagi para pengunjung, mampu dimanfaatkan oleh Dinas Arpusda KSB untuk memamerkan perjalanan panjang Kabupaten Sumbawa Barat dalam meniti peradaban fitrah hingga menuju KSB smart saat ini.
Sejumlah foto-foto penting yang dipamerkan kembali membawa para pengunjung Festival Bulan Satangal pada masa lampau. Foto-foto tersebut seolah-olah hidup dan mempertontonkan kembali awal suatu peradaban mulai dibangun.
Dari pantauan media ini, Jum’at (18/10/2022), para pengunjung sangat ramai dan mengabadikan dirinya dengan cara foto bersama keluarga di stand Dinas Arpusda KSB. Anak-anak sekolah, hingga usia dewasa, sangat menikmati pajangan foto-foto, buku, hingga dokumen bersejarah lainnya yang dipajang oleh Dinas Arpusda KSB.
Petugas dari Dinas Arpusda KSB tidak ketinggalan mendampingi para pengunjung, menjelaskan peristiwa dan moment apa yang ada dalam foto. Dengan cepat dan tepat, petugas Arpusda KSB menjelaskan setiap foto dan arsip yang dipamerkan oleh Dinas Arpusda.
Salah satu pengunjung Festival, Kusdi Wardono mengatakan dirinya baru tahu bahwa Presiden RI kedua, Soeharto dan ibu negara, Tien Soeharto pernah datang berkunjung ke Tanjung Bero untuk melihat panen mutiara (kala itu KSB belum terbentuk). Dirinya sangat terkesan dengan arsip foto dan sejumlah dokumen penting yang disajikan oleh Dinas Arpusda KSB. Dirinya adalah generasi milenial, waktu itu belum lahir ketika masyarakat dan sejumlah toko dalam foto masih dalam perjuangan membentuk KSB. Dengan adanya pameran ini, dirinya mengetahui, bahwa perjuangan membentuk KSB sangatlah berat dan cukup panjang.
Kusdi Wardono memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada Dinas Arpusda KSB, yang telah mampu menyelamatkan arsip penting daerah. “Dengan melihat dokumen dan foto-foto yang dipajang ini, saya bangga menjadi warga KSB, saya juga berterimakasih pada Dinas Arpusda KSB, karena telah mengingatkan kami generasi muda untuk terus melanjutkan nafas perjuangan para tokoh pendiri KSB,” pungkasnya.
Sementara ditempat yang sama, dipadatnya jumlah pengunjung, Arsiparis Muda Dinas Arpusda KSB, Yuyun Darmi menjelaskan bahwa, pengarsipan sangatlah berat, butuh waktu dan kesabaran. Dinas Arpusda KSB saat ini tengah melakukan pendampingan pada sejumlah instansi daerah untuk menertibkan arsip-arsip penting. Selain itu, Dinas Arpusda KSB juga telah memberikan pelatihan dan memberikan semacam pendampingan pada seluruh kantor desa yang ada di KSB. Hal ini tidak lain adalah untuk menyelamatkan arsip-arsip penting agar tidak sirna begitu saja.
“Salah satu contoh dokument atau arsip penting yang berhasil ditemukan awal tahun 2022 adalah landscape dan master plan dari RSUD Asy-syifa. Landscape dan master plan ini penting untuk mengetahui secara detail rancangan sebuah bangunan. Dengan ditemukannya master plant tersebut, kedepan perombakan dan penyempurnaan RSUD Asy-syifa akan mudah dilakukan,” ungkap Yuyun.
Arsiparis Yuyun Darmi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada panitia penyelenggara festival bulan satangal, festival ini mampu dimanfaatkan oleh Dinas Arpusda KSB untuk mensosialisasikan, memamerkan dan mendekatkan masyarakat dengan dunia literasi. Mengirim pesan pentingnya pengarsipan dokumen penting untuk masa depan.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Abdul Muis Syafi’i, MM. mengatakan bahwa, momen festival bulan satangal ini telah mampu dimanfaatkan oleh Dinas Arpusda KSB untuk memperlihatkan lorong waktu perjalan KSB pada para pengunjung. Ragam peristiwa dari waktu ke waktu disajikan dengan tepat dan cepat, sehingga embrio berfikir para pengunjung kembali dan dipaksa kembali mengenang sejarah lampau.
Ir. Abdul Muis Syafi’i, MM. saat ini tengah fokus pada program Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi Sosial. program ini adalah terobosan mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat tanpa pandang golongan, status dan usia. “Jika perpustakaan umumnya masi awam bagi usia 60-an dan lumrah bagi umur anak sekolahan, maka dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini, masyakat dapat dengan mudah menemukan buku yang ingin dibacanya tanpa harus datang ke Dinas Arpusda KSB.
Menurutnya, pihaknya telah melakukan pelatihan pada perwakilan seluruh desa. Pelatihan tersebut ditujukan pada pengelolaan kearsipan dan perpustakaan. Selain itu, dalam pelatihan tersebut, pemateri juga memberikan gambaran tentang sumber anggaran yang bisa diambil dalam mengelola perpustakaan desa. “Pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi kita semua. Jika selama ini dalam pemikiran kita hanya fokus pada pembangunan fisik, ternyata, dalam anggaran desa, terdapat ruang untuk dimanfaatkan untuk pembangunan sumber daya manusia lewat perpustakaan,” tutup Ir. Abdul Muis Syafi’i, MM. (cdn.wan**)