CDN, Sumbawa Barat– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat terus berupaya berbenah dan berinovasi untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembenahan dan inovasi bukan hanya dilakukan dalam mendigitalisasi berbagai macam buku bacaan, namun untuk menambah kenyaman dan minat pengunjung, Arpusda telah mengambil langkah maju dengan mengusulkan pembangunan gedung ke pemerintah pusat lewat Dana Alokasi Khusus (DAK).
Pengusulan gedung lewat proposal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Abdul Muis, MM. pada Selasa pagi (10/05/2022), diruang kerjanya.
Abdul Muis yang notabenenya adalah sosok yang memiliki segudang pengalaman mengatakan bahwa perpustakaan adalah aset penting bagi daerah, terutama sekali mengenai kearsipan. Perjalanan dan sejarah suatu daerah sangat mahal harganya dan tidak boleh hilang terkikis oleh zaman, maka untuk itu, kearsipan memiliki peranan penting dalam merawat dan melestarikannya.
“Perpustakaan dan kearsipan memiliki nilai penting, sejarah membuktikan bagaimana invasi Mongol ke wilayah Irak dan dinasti-dinasti Islam waktu itu, bangsa Mongol dalam invasinya bukan hanya menaklukkan dan menjajah musuhnya, mereka juga membakar habis semua perpustakaan-perpustakaan yang menyimpan segudang buku dan arsip suatu bangsa. Bahkan ada suatu sungai yang warnanya berubah menjadi hitam airnya akibat banyaknya buku-buku dan karya-karya yang dimusnahkan oleh bangsa Mongol. Tujuannya adalah, agar peradaban negeri itu musnah dan anak keturunan mereka menjadi buta akan kejayaan para pendahulu mereka. Mereka menjadi miskin akan identitas, serta tidak memiliki kebanggaan akan negerinya. Inilah yang harus kita sadari, sehingga kami terus berinovasi dan merawat arsip-arsip penting daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Ini,” pungkas Abdul Muis.
Banyak terobosan dan upaya nyata yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah dari masa kemasa. Misalnya mendekatkan perpustakaan dengan para siswa didik melalui perpustakaan keliling. Mendigitalisasi buku-buku dengan berbagai judul sehingga mudah diakses melalui internet dan Handphone seluler. Menghadirkan kelas bacaan diruang perpustakaan daerah, hingga aktif dalam acara car free day.
“Perpustakaan dan Kearsipan Daerah tetap buka di hari sabtu dan minggu. Petugas selalu stand by, perpustakaan dan kearsipan daerah juga selalu ambil bagian dalam acara car free day untuk memberikan promosi pada para pengunjung,” beber Abdul Muis.
Para pegawai di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah juga berperan aktif dalam membantu dan membimbing SKPD yang meminta untuk merapikan kearsipannya. Lanjutnya, selain itu, kini kami tengah membangun kerjasama dengan Dikbud KSB dalam mengakreditasi perpustakaan diseluruh sekolah.
Terkait dengan adanya rencana pembangunan gedung baru di Arpusda, Abdul Muis mengatakan telah berkunjung ke pusat untuk membawa proposal. Gedung tersebut akan didesain sedemikian rupa hingga pengunjung kerasan dan betah di perpustakaan. “Orang akan susah masuk ke perpustakaan, namun ketika masuk, maka orang tersebut susah untuk keluar dari perpustakaan, itulah keinginan saya kedepan. Semoga ikhtiar kita dalam membangun peradaban dan meningkatkan literasi masyarakat melalui perpustakaan ini disetujui oleh pusat,” imbuhnya.
Diakhir wawancara, Ir. Abdul Muis, MM. memberikan sedikit bocoran bahwa dalam waktu dekat, perpustakaan daerah akan mencoba melakukan terobosan dengan membuat program satu desa satu perpustakaan. (cdn.wan)