CDN, Sumbawa Barat– Politisi Senior asal Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat-NTB, Kris Sukardi SE secara resmi meninggalkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan memilih bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).
Sikap politik yang diambil oleh mantan Sekretaris Jenderal DPC Gerindra Kabupaten Sumbawa Barat tersebut sudah bulat dan tentunya membawa angin segar bagi kebesaran PDI Perjuangan diwilayah Dapil 3 (Jereweh, Maluk dan Kecamatan Sekongkang).
Kris Sukardi kepada media ini pada hari Selasa (12/04/2022), membeberkan alasan dirinya pindah dari partai Gerindra dan bergabung dengan PDI Perjuangan. Menurutnya ada beberapa permasalahan internal dipartai Gerindra yang hingga saat ini tidak bisa diselesaikan dengan bijak. Permasalah yang dimaksudkan oleh dirinya adalah proses Pergantian Antar Waktu (PAW) antara Abdul Haman dengan dirinya.
“Saya merasa di PHP (pemberi harapan palsu) oleh pengurus DPC Gerindra khususnya dibawah kepengurusan Iwan Panji Dinata. Berkas PAW antara dirinya dengan Abdul Haman telah diusulkan oleh pengurus lama, namun seiring berjalannya waktu, terjadi proses pergantian kepengurusan dari H. Mustafa HMZ ke ketua DPC yang baru, Iwan Panji Dinata. Dibalik kepengurusan tersebut, ketua DPC Gerindra Iwan Panji Dinata juga telah menyampaikan secara lisan bahwa proses PAW tersebut akan ditindaklanjuti. Namun kenyataannya, selama 3 (tiga) tahun berjalan tidak ada realisasi.” Pungkas Kris Sukardi, SE.
Kris Sukardi juga menjelaskan bahwa dirinya telah menandatangi surat perjanjian kompensasi Pergantian Antar Waktu (SPK-PAW). Bertandatangan pihak pertama adalah Abdul Haman, pihak kedua Kris Sukardi. Dalam surat tersebut menerangkan bahwa pihak pertama dan pihak kedua bersepakat menerima keputusan PAW dengan perjanjian kompensasi. SPK-PAW ini ditandatangani pada 29 November 2021, disaksikan oleh Ketua DPRD KSB, Kaharuddin Umar serta Wakil Ketua DPRD KSB, Merliza Jawaz yang notabenenya adalah Sekretaris DPC Partai Gerindra KSB.
“Berbagai bentuk kontribusi untuk partai telah saya lakukan, bahkan finansial juga diberikan pada Iwan Panji Dinata serta pada pribadi Abdul Haman, itu saya lakukan untuk mempercepat proses PAW tersebut,” beber Kris Sukardi.
Politisi asal Kecamatan Sekongkang tersebut berani mengeluarkan statemen yang cukup terbuka (memberikan uang kepada sejumlah pihak, red) untuk dikonsumsi oleh publik dikarenakan memiliki bukti-bukti yang kuat.
Terlepas dari peristiwa tersebut, kini Kris Sukardi telah hijrah ke partai yang pernah membesarkan namanya dulu (PDI Perjuangan). “Alhamdulillah pengurus DPC PDI Perjuangan KSB menerima saya dengan baik, termasuk oleh Ketua Bappilu PDI Perjuangan NTB, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM. Saya akan membesarkan partai lambang banteng moncong putih di dapil III (Kecamatan Sekongkang, Maluk dan Kecamatan Jereweh),” tutup Kris Sukardi, SE. (cdn.wan)