CDN, Sumbawa Barat–Luas dan suburnya lahan pertanian di daerah Kabupaten Sumbawa Barat belum optimal pemanfaatannya untuk menghasilkan kebutuhan padi sebagai salah satu ketahanan pangan di Bumi Pariri Lema Bariri. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi terutama kondisi cuaca yang tidak stabil dan area persawahan yang belum memiliki irigasi dan ketersediaan air yang maksimal.
Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat (Distan KSB) telah menargetkan kurang lebih 6080 hektar lahan untuk dapat digunakan bercocok tanam padi pada musim tanam (MT) 3, penanaman ini akan lakukan mulai September hingga Desember tahun 2021. Langkah ini sebagai upaya untuk tetap menjaga kebutuhan makanan pokok masyarakat.
Pemerintah Sumbawa Barat melalui Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi, SP., M.Si., melalui Kepala Bidang Tanaman pangan Idrus, SH. Diruangannya pada senin (25/10/2021), mengutarakan bahwa target pada bulan september seluas 86 hektar dan pada bulan Oktober seluas 287 hektar. Luas lahan tanam tersebut masih terbilang cukup kecil jika dilihat dari kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi tanaman tersebut, namun kendala terbesar para petani pasca tanam adalah kurangnya ketersediaan air untuk menunjang pertumbuhan dari tanaman padi itu sendiri.
“Sementara untuk puncak Musim Tanam (MT) 3 diperkirakan akan jatuh pada bulan November dan Desember dengan target lahan seluas 1642 hektar pada bulan sebelas dan 4065 hektar pada bulan kedua belas. Hal ini bukan tanpa dasar dikarenakan pada kedua bulan tersebut curah hujan cukup tinggi dan secara otomatis meningkatkan volume air di areal persawahan. Sehingga sangat memungkinkan banyaknya petani dapat menanam pada dua bulan tersebut”, Tutur Idrus sapaan akrabnya.
Selanjutnya Dinas Pertanian KSB telah mencatat sebanyak 20.000 hektar lahan yang telah digunakan untuk penanaman padi pada musim tanam 1 dan 2. Luas lahan tersebut telah mencapai bahkan melebihi target yang diberikan oleh provinsi yang hanya seluas 17.393 hektar lahan pada tahun ini.
Dan ini pun belum ditambah dengan luas lahan tanam pada musim tanam 3 hal ini dipastikan Kabupaten Sumbawa Barat telah mencapai pemenuhan target bahkan jauh melampaui target yang berikan provinsi.
Untuk hasil produksi pada MT 1 dan MT 2 Distan KSB masih menunggu rilis data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional. Walaupun Data tersebut belum dirilis Distan KSB sangat optimis jika target produksi padi sebanyak 90.000 ton akan terpenuhi pada tahun 2021 ini. Mengingat dari luas lahan tanam pada MT 1 dan 2 perhektarnya mampu menghasilkan 5 hingga 6 ton gabah kering.
“Kamipun yakin bahwa target produksi telah terpenuhi serta melampaui target yang diberikan Provinsi bahkan Kabupaten Sumbawa Barat akan kembali surpuls pada tahun ini”, harapnya.
(cdn.r**)