Jendral Kunjungi Ponpes Sunan Kalimati, Ada Apa,,,???

Jendral Kunjungi Ponpes Sunan Kalimati, Ada Apa,,,???

Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han : “Pesantren Ini Kecil Namun Memiliki Kualitas Yang Baik”

CDN, Sumbawa Barat– Tidak seperti hari-hari biasanya, nampak di depan SD dan SMP Kalimati sekaligus Pondok Pesantren Sunan Kalimati, Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat terpampang sebuah spanduk dan nampak orang-orang berpakaian loreng wara-wiri di depan Ponpes yang cukup asri dan sunyi tersebut.

Nampaknya Ponpes Sunan Kalimati akan kedatangan tamu agung pagi ini (Sabtu, 02/10/2021, red). Apa yang media lihat ternyata benar, iring-iringan mobil berhenti di depan Pondok Pesantren yang dipimpin oleh Wahyu Sunan Kalimati. Nampak para prajurit memberi hormat dan para undangan menyambut didepan pintu gerbang, suara lantunan syalawat dan rebana berbunyi. Ia,,,,pagi itu, Ponpes Sunan Kalimati kedatangan seorang jendral. Ia adalah Komandan Korem 162/Wira Bhakti. Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han.

Nampak Spanduk Di Depan Ponpes Sunan Kalimati

Ketua Yayasan Islam Sunan Kalimati,  Wahyu Sunan Kalimati sungguh tertegun atas kunjungan seorang jendral di SD dan SMP yang dipimpinnya. Menurutnya dulu jendral hanya dikenal dalam buku yaitu Jendral Sudirman, sekarang di pesantren yang kecil ini benar-benar dihadiri jendral.

“Ini membuat saya bingung, semalam saya berfikir bagaimana caranya menyambut seorang jendral. Jadi setelah saya diskusi dengan istri saya tentang kabar gembira kedatangan tamu besar ini, istri saya mengatakan bahwa seorang jendral harus dijamu atau disuguhkan dengan cara jendral. Dikampung kami, ketela pohon itu dinamakan jendral, jadi kami suguhkan jendral (ketela pohon) dan tidak ada yang lain”, seloroh Kepala Sekolah SD Kalimati dan SMP Kalimati yang sudah dikenal akan karya sastranya itu.

Wahyu Sunan Kalimati (Pendiri Ponpes Sunan Kalimati)

Dalam sambutannya, Wahyu Sunan Kalimati ini menyampaikan sedikit pesan dari Jendral Soeharto, Presiden ke 2 Republik Indonesia. Pesan itu ada 3 hal. “ojo kagetan, ojo gumunan, ojo dumeh (“jangan mudah terkejut, jangan mudah heran dan jangan mentang-mentang”).

Tiga (3) wejangan dari Jendral Soeharto inilah yang digunakan oleh Wahyu Sunan Kalimati sebagai terapi dalam hidup sehari-hari. Wejangan ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi pembinaan watak, mental dan sikap putra-putri kita, tapi juga berlaku dan perlu diterapkan oleh semua warga dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan beregara. Sebab seperti ditekankan Presiden Soeharto, bila benar­ benar terjadi pada diri kita masing-masing, misalnya, mendapat kedudukan lantas berbuat semau-maunya sendiri, maka jelas tindakan seperti itu oleh masyarakat disebut sebagai orang yang mentang-mentang.

“Sungguh sangat bahagia bagi kami, orang besar telah datang ke Ponpes kami. Mungkin di KSB ini baru satu Ponpes kecil dikunjungi oleh orang besar, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi dan semangat bagi anak didik kami untuk bagaimana menjadi orang besar. Bung Karno pernah berkata di dalam bukunya dibawa bendera revolusi “gantungkanlah cita-citamu  setinggi bintang di langit, bila tidak engkau gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit itu, maka cita-citamu masih terlalu rendah”, pungkas Wahyu Sunan Kalimati.

Walaupun kami dari Pesantren Kocet (kecil, red). Lanjut Wahyu, kami punya mimpi, muda-mudahan anak-anak kami ini bisa menjadi jendral. Jika mereka menjadi jendral kelak, maka kedepan kita harus siapkan anak-anak kita untuk mempertahankan aqidah yang kuat dan NKRI, sehingganya kita ajarkan seni beladiri kungfu dan tai-chi sebagai bekal.

Terakhir, Wahyu Sunan Kalimati menutup sambutannya dengan ungkapan sumbawa (lawas, red) yang berbunyi
“tutu si batang parana,
sama rapang mara ayam
Ila’ diri tumangkeok”.

Kepala Sekolah SD dan SMP Kalimati sekaligus Ketua Yayasan Islam Sunan Kalimati yang menaungi Pondok Pesantren Sunan Kalimati kembali menegaskan bahwa walaupun Ponpes yang dibinanya masih kecil dengan umur 6 (enam) tahun, namun Ponpes ini siap untuk bersaing dan bertempur.

SD dan SMP Kalimati merupakan sekolah berbasis pesantren. Bukan memadukan 2 (dua) kurikulum, tetapi satu sekolah dengan menerapkan 2 kurikulum sekaligus, yaitu kurikulum K.13 Dikbud dan kurikulum pesantren untuk Diniyahnya. SD dan SMP Kalimati memang baru 6 tahun berdiri, namun sederet prestasi membanggakan sudah diukirnya. Tidak heran jika Komandan Korem 162/WB mengunjunginya. 

Komandan Korem 162/Wira Bhakti. Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han.

Sementara ditempat yang sama, dalam sambutannya, Komandan Korem 162/Wira Bhakti. Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han. dihadapan hadirin tamu undangan mengatakan bahwa, kedatangannya ke Ponpes Sunan Kalimati ini dikarenakan dalam pantauannya Ponpes yang dipimpin oleh Wahyu Sunan Kalimati ini memiliki Track record cukup baik.

“Hari ini untuk lebih dekatnya saya dengan Mas Wahyu, tidak ada salahnya saya memanggil beliau dengan sebutan “Gus Wahyu”. Kami datang bersilaturrahmi dalam rangka Bakti Sosial TNI menyambut HUT TNI Ke-76. Pesantren ini sangat kecil namun memiliki kualitas yang baik”, beber Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani.

Semua itu tercermin dari motto Ponpes Ini yaitu, “Roa Kawa Kegantuna”.  Lanjut Ahmad Rizal, motto itu adalah cita-cita dan cerminan dari keinginan pemiliknya. Itu adalah cerminan untuk para anak didik semuanya. Saya tidak menafikan bahwa akan lahir orang-orang besar dari Ponpes ini, lahir generasi yang kuat aqidahnya, teguh pendiriannya serta berguna bagi NKRI.

Dalam sambutannya, Komandan Korem 162/Wira Bhakti lebih banyak memberikan motivasi kepada anak didik yang duduk rapi melihatnya dengan tegun menyampaikan kata-kata yang syarat akan makna. “Anak-anak haruslah berani bermimpi, jangan takut untuk bermimpi. Apa yang disampaikan oleh Gus Wahyu tadi adalah sebenar-benarnya motivasi hidup. Gantungkanlah cita-citamu  setinggi bintang di langit, bila tidak engkau gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit itu, maka cita-citamu masih terlalu rendah. Untuk itu, belajarlah dengan tekun, bekerja dengan ulet, pantang menyerah karena kedepan rivalitas semakin tinggi”. Ujarnya.

Para Santri dan Santriwati Menampilkan Seni Beladiri Kungfu dan Seni Beladiri Thai Chi

Sebagai informasi tambahan, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han. mengatakan bahwa TNI hari ini sangat memprioritaskan anak-anak lulusan pondok pesantren untuk menjadi TNI. Menurutnya, terbukti bahwa mereka (lulusan-lulusan Ponpes, red) sedikit membuat pelanggaran, bisa menjadi contoh di barak dan menjadi tauladan dilingkungannya. “Kami akan prioritaskan mereka yang ingin menjadi tentara, apalagi mereka telah menghafal minimal 15 juz Al-Qur’an. Kami TNI juga sangat percaya bahwa, TNI tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpa campur tangan dari Tuhan Yang Maha Esa”, terangnya.

Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Komandan Korem 162/WB ini memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, apresiasi tersebut didasarkan atas prestasi dan capaian luar biasa yang sudah diperoleh oleh KSB.

“Direncanakan Presiden RI akan meresmikan Bendungan Bintang Bano yang ada di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat. KSB juga mampu menghadirkan proyek-proyek besar skala nasional bahkan level internasional, smelter akan dibangun di KSB. Ini adalah hal positif dan anak-anak harus siap menyambut itu, siap sebagai tingkat estafet mengisi dan melanjuktan itu nantinya. Pun demikian dengan penanganan Covid-19, KSB saat ini mampu menekan penularan Covid-19, sehingga saat ini menduduki urutan ke III di NTB dari segi antusiasme masyarakat melakukan vaksinasi”, imbuhnya.

Terakhir, Ahmad Rizal Ramdani mohon doa restu, semoga TNI  selalu dapat berbuat untuk rakyat dan selalu dekat dengan rakyat, profesional, adaptif dan dicintai rakyat. “5 Oktober 2021 nanti adalah HUT TNI Ke-76, kami telah memberikan 5 ton beras kepada Kodim 1628/Sumbawa Barat, untuk didistribusikan”, tutup Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han.

Sebelum berita ini diturunkan, dapat diinformasikan bahwa kunjungan Komandan Korem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdani, S.Sos., SH., M. Han. ke Ponpes Sunan Kalimati dihadiri oleh Dandim 1628/Sumbawa Barat, LETKOL Czi Sunardi ST, M,IP. Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Heru Muslimin, S.I.K., M.I.P. Asisten Pemerintahan dan Kesra pada Sekretariat Daerah KSB, Drs, Mulyadi, M.Si. Kasi Intel Kejari KSB, I Nengah Ardika, SH., MH. Camat Taliwang, Aku Nur Rahmadin, S.Pd. Pengawas Pendidikan, Awaluddin, S.Pd., M.Pd. Ketua Komite SDIT Ponpes Sunan Kalimati, Yahya Soud, SH , M.Si.

Pemberian Cinderamata Kenang-Kenangan Oleh Pimpinan Ponpes Sunan Kalimati Pada Korem 162/WB

Kegiatan Bakti Sosial dimeriahkan oleh penampilan peserta didik yang menampilkan keahlian seni bela diri kung Fu dan seni bela diri Thai-chi. Pada kesempatan itu, Komandan Korem 162/WB didampingi oleh Dandim 1628/KSB, Kapolres KSB, Asisten Pemerintahan, Kasi Intel dan Kepala Sekolah SD dan SMP Kalimati menyerahkan bantuan beras kepada para siswa didik. (cdn.wan)