APPIK KSB Dorong Rekomendasi Supplai Ayam Pedaging Dari Dinas Untungkan Pengusaha Lokal

APPIK KSB Dorong Rekomendasi Supplai Ayam Pedaging Dari Dinas Untungkan Pengusaha Lokal

CDN, Sumbawa Barat– Hari ini, Sabtu (27/09/2021), lembaga yang bernamakan Asosiasi Pengusaha Petani Peternak atau disingkat APPIK resmi lahir dari rahim pertiwi Bumi Pariri Lema Bariri (Kabupaten Sumbawa Barat, red).

Bertempatkan di Lingkungan Sebubuk, Lokasi Kandang Perjuangan peternakan Masjayadi Manca, sejumlah pengusaha tani ternak sepakat dan ikut dalam APPIK sebagai motor penggerak menyampaikan aspirasi pada pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB, red).

APPIK sendiri muncul atas keadaan hari ini yang begitu menyudutkan pengusaha petani ternak, khususnya pengusaha petani ternak ayam Pedaging jenis broyler. Ketua APPIK KSB, Nasaruddin, SE., MM yang didampingi oleh Sekjen Masjayadi Manca serta bendahara, Yusuf Jamil Ali telah melihat ketimpangan dimana peternak dan pengusaha ayam broyler lokal terkesan dimatikan oleh aturan dan situasi pasar yang diserbu pangsal luar.

Suasana Rapat Pembentukan APPIK KSB, Sekaligus Membahas Rencana Jangka Pendek

“Kami telah menyaksikan dipasar-pasar rakyat, daging ayam datang dari luar. Lebih ekstrim lagi, bahwa pasar bukan hanya diserang oleh daging segar, namun daging beku dari luarpun ada di pasar KSB,” pungkas Nasaruddin.

Sementara sekjen APPIK, Masjayadi dalam keterangannya pada media ini menegaskan kondisi yang disampaikan oleh ketua APPIK harus segera diatasi agar pengusaha lokal dan petani peternak ayam Pedaging tidak putus asa oleh keadaan ini.

“Telah kami lakukan koordinasi dengan OPD yang bersentuhan langsung dengan peternakan dan pasar, kami sampaikan kejadian itu dan mereka kaget seolah-olah tidak percaya bahwa pasar rakyat dikuasai oleh daging beku dari luar. Namun kami menyadari bahwa urusan OPD tehknis sangat kompleks sehingga mungkin mereka lupa untuk melakukan pengecekan. Sehingganya kami selaku mitra dan pelaku bersilaturrahmi menyampaikan kondisi miris hari ini,” ujar Masjayadi Manca.

Ditambahkan olenya, Appik adalah solusi bagi peternak ayam broyler, andaikan APPIK diberi kesempatan serta dilindungi dengan regulasi, APPIK siap untuk memanenkan semua ayam peternak lokal, baik ayam anggota APPIK ataupun non anggota degan system bayar cash langsung di kandang sesuai dengan harga yang sudah ditentukan nantinya.

Nampak di Foto, Ketua APPIK Nasaruddin, SE., MM. (Tengah), Sekjen Masjayadi Manca (Paling Kiri) dan Bendahara APPIK KSB Tusif Jamil Ali (Duduk Sebelah Kanan)

APPIK KSB dalam program jangka pendeknya akan melakukan seminar yang akan mempertemukan para pelaku usaha dengan Dinas tehknis. Dalam misinya, APPIK KSB mendorong Dinas tehknis membatasi rekomendasi yang menguntungkan pengusaha luar KSB.

“Format yang akan kami ajukan adalah menghabiskan dulu ayam Pedaging dari dalam KSB baru memberikan rekomendasi pada pengusaha luar untuk menutupi berapa kekurangannya. Selama ini kami rasa tidak seperti itu. Bahkan mirisnya adalah, ketika terjadi panen raya ayam Pedaging dari peternak lokal, harga ayam Pedaging anjlok dipasaran. Sementara ketika panen raya usai, maka harga ayam Pedaging melambung tinggi. Kami tidak bisa memenuhinya karena memang stok ayam kami telah habis tinggal bibit ayam saja yang masih tersisa dikandang. Disitulah keuntungan bagi pengusaha luar berlomba-lomba mengirim daging segar hingga beku dengan harga tinggi ke pasar-pasar yang ada di KSB,” ujar bendahara APPIK, Yusuf Jamil Ali.

Sehingga ada bahasa dari pengusaha dan petani ternak ayam Pedaging lokal, bahwa pemerintah mematikan secara perlahan-lahan pengusaha lokal. Lanjut bendahara APPIK, mungkin selama ini tidak ada motor penggerak untuk dijadikan kendaraan bagi pengusaha petani ternak lokal. APPIK KSB adalah solusi dan ini adalah dasar kuat APPIK KSB terbentuk.

Ketika media ini melakukan peliputan dilapangan, diketahui bahwa saat ini (baru terbentuk, red) APPIK KSB berjumlahkan 42 orang pengusaha dan petani ternak. Jalannya rapat dibubuhi oleh diskusi dan pertanyaan dari anggota, adapula yang bercerita kondisi pasar yang tidak menguntungkan lokal. Kondisi pasar inilah yang membuat hasrat masyarakat untuk beternak ayam pedaging redup.

“Kami akan melakukan seminar, semoga diseminar tersebut ada titik temu yang membawa angin segar untuk pengusaha dan petani ternak ayam Pedaging lokal kita.pertama adalah, kami akan berusaha menjadi mitra strategis pemerintah. kedua, kami mendorong agar rekomendasi dinas terkait pemasok ayam pedaging lebih melihat mendahulukan menghabiskan daging ayam lokal baru sisanya datang dari luar. Ketiga adalah menetapkan standar harga, standar harga ayam, ayam hidup dan harga ayam yang telah diolah menjadi daging oleh pengepul. Tiga inilah yang akan menjadi misi jangka pendek kami,” tutup Nasaruddin, SE., MM. (cdn.wan)