Taliwang, centralditanews- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan mengefektifkan program yang telah dicetuskan tahun lalu, program tersebut dinamai TABek (Tanpa Anak Berkendara).
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat, H. Abdul Hamid, S.Pd.,M.Pd. pada media, Selasa (11/2/2020) di ruang kerjanya mengaku bahwa program “TABek” ini untuk meminimalisir angka kecelakaan pada pelajar dan anak-anak di bawah 17 tahun. Program ini telah diluncurkan pada akhir tahun 2019 yang lalu tetapi belum sempat dikampanyekan atau disosialisasikan secara luas.
“Sasaran utama dari program ini adalah anak-anak pelajar atau anak di bawah 17 tahun atau anak yang belum memiliki SIM. Selain itu sasaran lainnya adalah pada orang tua siswa agar ikut aktif dalam mencegah anak-anaknya mengendarai sepeda motor”, pungkas H. Hamid akrab Kadis ini disapa.
Iapun menjelaskan secara gamblang landasan dan tujuan ke depan dari program TABek.
“Isi program memang menjadi bagian dari materi dari Undang Undang Perhubungan, adapun judul program sudah mulai dirintis dan diresmikan implementasi pada akhir tahun lalu. Kemudian kami efektifkan dan aktifkan lagi dengan memaksimalkan materi program berupa kampanye di Bis Sekolah dan pengiriman Guru serta Kepala Sekolah untuk Pelatihan di Bali, dengan biaya APBN”, pungkasnya.
Pekan depan salah satu kegiatan dari program Tabek Dishub KSB akan mengirimkan 50 orang guru dan kepala sekolah SD untuk mengikuti pelatihan pembekalan tentang keselamatan berlalulintas bertempat di Gianyar Bali. Dishub KSB akan bekerja sama dengan Politeknik Perhubungan Darat Bali. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 24 s.d. 27 Februari 2020 yang akan datang di Kabupaten Gianyar Bali. Pelatihan keselamatan berlalulintas ini sangat berkaitan dengan upaya pengembangan materi peningkatan karakter anak didik secara dini di sekolah.
“Tugas para alumni pelatihan akan mejadi penyuluh dan pembimbing di sekolah dan lingkungan masing-masing tentang wawasan tertib berlalu lintas dan pengetahuan lainnya yang berkenan dengan pengembangan karakter siswa”, tandas H. Hamid.
Sebagai bentuk upaya menyukseskan program ini, Dishub KSB akan merangkul beberapa OPD lain untuk berkoordinasi, misalnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa Barat.
Penting rasanya dinas-dinas terkait diajak berkoordinasi, mengingat domain atau objeknya (siswa, red) ada di sana (Dikbud), selain itu dikbud juga telah memiliki 3 Unit bus pelajar yang digunakan melayani siswa berangkat dan pulang sekolah. Dishub sendiri telah menyediakan halte bus sebagai titik kumpul siswa. Jadi apabila difungsikan secara maksimal barang tentu tidak ada kesulitan karena semuanya sudah terintegrasi.
Bus pelajar sendiri akan dijadikan tempat sosialisasi yang paling efektif, disamping media lainnya. Tugas alumni nanti adalah memberikan informasi yang mereka dapatkan pada siswa, orang tua dan masyarakat luas.
“Harapannya adalah, dengan diintensifkannya program baru ini semoga tingkat kecelakan lalu lintas pada siswa atau anak di bawah umur 17 tahun dan masyarakat pada umumnya dapat ditekan. Orangtuapun diharapkan aktif dalam program ini sehingga mereka melarang anak-anaknya menggunakan kendaraan motor dan memilih pasilitas yang telah disediakan oleh Pemkab Sumbawa Barat,” Ujar H. Abdul Hamid. (cdn.wan/**)