Bupati KSB Sholat Idul Fitri 1442 H di Lapangan Masjid Agung Darussalam

Bupati KSB Sholat Idul Fitri 1442 H di Lapangan Masjid Agung Darussalam

Bupati KSB: “Mari Isi Kemenangan Dengan Langkah Positif. Pada Garis Bilangan Kehidupan Ini Perilaku Kita Mudah Dicatat dan Diukur Dengan Variabel Yang Jelas”

Sumbawa Barat, CDN- Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM. beserta keluarga melaksanakan sholat Idul Fitri 1442 H/2021 M di lapangan depan Masjid Agung Darussalam, Komplek Perkantoran KTC, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat.

Pergelaran Sholat Idul Fitri kali ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya, masyarakat sekitaran Kota Taliwang nampak semangat memenuhi tempat yang telah disediakan oleh panitia sholat Idul Fitri Kabupaten. Setelah sholat subuh selesai, kumandang gema takbir sudah berkumandang di seluruh masjid, nampak masyarakat berduyun-duyun menuju masjid dan lapangan depan Masjid Agung Darussalam.

Lapangan telah ditata serta dihiasi sehingga semakin menambah meriah hari kemenangan kali ini. Masyarakatpun nampak menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain.

Dihadapan jamaah sholat Idul Fitri, Bupati Sumbawa Barat dalam sambutannya menjelaskan beberapa hal terkait situasi kekinian, diantaranya kondisi nasional yang masih berjibaku dengan pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 bukan hanya mengancam jiwa, namun pandemi Covid telah menyerang beberapa aspek kehidupan seperti perekonomian secara nasional. Namun Bupati bersyukur pada Allah SWT, bahwa daerah ini masih bisa melaksanakan proses pembangunan dan daerah ini termasuk daerah yang penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan, perhari ini KSB adalah daerah terendah penyebaran Covid-19 di NTB. “Kita Tetap Optimis bahwa hanya Allah SWT sebenar-benarnya penolong dalam setiap kejadian di muka bumi ini”, ungkap H. W Musyafirin, Kamis pagi (13/05/2021).

Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM.

Hari ini adalah hari kemenangan. Lanjut Bupati, karena kita telah berhasil keluar menjadi manusia bersih dan suci. Diibaratkan dengan hitungan matematika, dalam garis bilangan kehidupan bahwa posisi kita berada pada titik nol. Nol dari dosa, bersih dari hati dan jiwa yang kotor termasuk bersih lingkungan. Mari kita melangkah dengan positif untuk membangun dan mengisi kemenangan yang telah kita raih. Janganlah sebaliknya kita melangkah bodoh yang justru menambah aib dan dosa, pada garis bilangan kehidupan ini perilaku kita akan mudah dicatat dan diukur dengan variabel yang jelas.

Bupati H. W Musyafirin mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk mendukung program daerah seperti menuntaskan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. “Kita telah berhasil menuntaskan pilar 1,2 dan 3, kini kita harus menuntaskan pilar 4 dan 5 (Tuntas Pengamanan Sampah Rumah Tangga dan Tuntas Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga). Kelima pilar tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan, citra daerah akan terlihat ketika daerahnya bersih dan sehat. Allah SWT pun menyukai kebersihan”, pungkas H. W Musyafirin.

Program ini bukan program tanpa makna, ini merupakan hasil perenungan mendalam kami terhadap pentingnya kata bersih dalam kehidupan masyarakat KSB. Bersih bukan hanya dinilai tampilannya saja, tetapi yang terpenting adalah proses menjadi bersih, bersih adalah cerminan dari karakter, adab, perilaku, subhat dan etos kerja.

“Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci. Dia maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia maha mulia yang menyukai kemuliaan Dia maha indah yang menyukai keindahan. Karena itu bersihkanlah tempat-tempatnya”, kata Bupati.

Menciptakan perilaku hidup bersih dalam masyarakat merupakan perang terhadap melawan hawa nafsu. Nafsu berbuat kotor, tidak disiplin, tidak teratur, tidak tertib, mementingka diri sendiri dan tidak peduli pada lingkungan sekitar. Seindah dan sekaya apapun daerah kita ini, jika lingkungannya kotor maka orang tidak mungkin datang ke daerah ini. “Pembangunan fisik sangat gampang kita lakukan, namun merubah perilaku masyarakat menjadi masyarakat yang cinta kebersihan menjadi tantangan tersendiri. Perlu kerja keras dan sinergivitas antara seluruh stakeholder, oleh karenanya program 100 hari pada periode ke 2 kami dengan meningkatkan pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga sebagai sebuah langkah untuk kita bermunasabah apakah kita sudah betul-betul bersih baik secara jasmani maupun rohani. Kita berharap kesucian Idul Fitri menjadi roh untuk secara bersama-sama kita berpartisipasi menjadikan KSB baik dan bersih”, terang Bupati.

Bupati berharap kepada seluruh masyarakat KSB untuk mendukung percepatan investasi di Kabupaten Sumbawa Barat, salah satu yang sedang diikhtiarkan oleh Pemda KSB saat ini adalah pembangunan bandar udara di Desa Kiantar.

“Hari ini Pemda tengah melakukan proses pembangunan bandara di Desa Kiantar, proses yang sedang dijalankan saat ini baru pada tahap pembebasan lahan. Bandara ini nantinya dihajatkan untuk membuka akses sebility dan konektiviti yang selama ini menjadi PR besar Kabupaten Sumbawa Barat. Pariwisata yang terhampar dari ujung Poto Tano hingga Sekongkang tidak akan bernilai apa-apa jika para wisatawan enggan berdatangan karena jalur transportasi yang rumit dan melelahkan. Oleh karenanya saya mengharapkan doa dan dukungan seluruh masyarakat KSB. Kita tidak usah lagi berkutat pada pertanyaan apa manfaat dari keberadaan bandara. Haqkulyakin pasti akan mendatangkan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan pembangunan daerah KSB”, beber H. W Musyafirin.

Bupati KSB mengucapkan selamat hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021 M, selaku hamba yang tidak luput dari salah dan dosa, ijinkan saya atas nama pribadi, segenap keluarga dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mohon maaf lahir batin. Ia berharap semoga kita menjadi hamba-hamba yang senantiasa diberkahi, dirahmati dan diberi hidayah oleh Allah SWT.

Sebelum berita ini diturunkan, dapat disampaikan bahwa kegiatan sholat Idul Fitri 1442 H/2021 M diikuti oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST beserta istri. Anggota Forkopimda KSB, Tokoh Agama, Alim ulama dan sebagian masyarakat KSB yang ada di lingkup Kota Taliwang. Pelaksanaan berlangsung khidmat dan tidak ada kontak fisik. (cdn.wan)