Bandar Udara Di Desa Kiantar Sangat Berguna Bagi TNI

Bandar Udara Di Desa Kiantar Sangat Berguna Bagi TNI

Sumbawa Barat, CDN- Keberadaan bandar udara di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat dipastikan akan membantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya jajaran Kodim 1628/Sumbawa Barat.

Hal ini disampaikan oleh Dandim 1628/SB, Letkol Czi Sunardi ST, M,IP. saat menghadiri sosialisasi Hasil Penilaian Harga Tim Appraisal Pada Obyek Tanah Rencana Lokasi Pembangunan Bandar Udara di Desa Kiantar pada Senin (04/05/2021).

“Kami dari jajaran TNI khususnya Kodim 1628/SB berterimakasih pada pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa Barat karena telah berjuang mendatangkan investor membangun bandara di Desa Kiantar. Apalagi menurut rencana bahwa bandara ini bukan lagi bandara perintis, artinya bandara ini akan dapat didarati oleh Jet atau pesawat jenis Boeing”, pungkas Dandim.

Kehadiran bandara dipastikan akan membantu pengiriman logistik maupun perpindahan prajurit sewaktu-waktu dibutuhkan.

Dandim 1628/SB, Letkol Czi Sunardi ST, M,IP

Dandimpun memberikan sedikit gambaran tentang efek keberadaan bandara di suatu wilayah. “Sudah banyak bukti bahwa kehadiran suatu bandara akan bermanfaat bagi masyarakat setempat, semua akses akan terbuka dan itu akan berimbas pada berputarnya roda perekonomian.

Dandim berharap proses pembangunan bandar udara berjalan dengan lancar, begitupula dengan proses pembebasan lahan agar betul-betul mencerminkan rasa keadilan.

Sementara itu, ditempat yang sama Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumbawa Barat menjelaskan bahwa pihaknya telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyiapkan dokumen-dokumen terkait lokasi tanah yang akan digunakan sebagai bandar udara. Dirinyapun mekihat bahwa proses pembebasan lahan sudah sangat mencerminkan rasa keadilan, dimana harga tanah di atas rata-rata. Sehingga ya dirinya menyebutkan bahwa pembelian tanah untuk pembangunan bandar udara lebih tepat pada ganti untung bukan ganti rugi.

Menurut keterangan langsung yang kami dapatkan dilapangan, harga tanah per hektar jatuh diangka rata-rata terendah Rp.427.000.000,-/ Ha dan harga tertinggi obyek tanah berada pada angka Rp. 527.000.000,-/Ha. Bupati Sumbawa Barat sendiri yang mengumumkan harga tanah tersebut setelah diberikan catatan oleh tim Appraisal.

Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM. mengatakan bahwa tidak boleh membeli tanah dibawah harga rata-rata terendah, jika ada maka dirinya akan berada digaris terdepan menyelesaikannya. Pun demikian dengan harga rata-rata tertinggi. Semuanya telah dinilai oleh tim Appraisal, jadi bukan ditentukan asal-asalan. Itu semua sudah ada rumus bakunya dan yang tahu adalah tim Appraisal.

Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Herman Suriyono, SIK. yang hadir di acara sosialisasipun memberikan pandangan yang serupa. Ia memastikan bahwa proses pembangunan bandara akan dijaga dengan ketat serta ia memastikan bahwa prosesnya nanti betul-betul menjamin rasa keadilan. Dibalik itu, Kapolres KSB memberikan gambaran kepada masyarakat tentang majunya suatu wilayah bila memiliki sarana transportasi berupa bandara. Tidak lupa Kapolres memberikan arahan pada jajarannya untuk tetap mengawal agar tercipta suasana yang kondusif dan mengawal proses pembangunan bandar udara di Desa Kiantar tersebut

Luas lahan normal yang dibutuhkan untuk landasan pacu dan areal lain sebagai pendukung aktivitas bandara adalah 64 Ha namun itu berkembang menjadi 124,738 Ha. Hampir 50 persen perkembangannya, itu dilakukan untuk mengantisipasi jikalau ada warga yang lahannya terkena imbas sebagain namun ia mau menjual tanahnya secara keseluruhan. Sebelum berita ini diturunkan, dipastikan tim pembebasan lahan badar udara langsung bekerja. (cdn.wan)