Taliwang, CDN- Luas lahan tanaman padi yang gagal panen di Kabupaten Sumbawa Barat kian bertambah mencapai 450,17 hektare. Untungnya, lahan tersebut sudah terdaftar dalam Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), sehingga para petani dipastikan tidak mengalami kerugian.
Berdasarkan data di Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Nusa Tenggara Barat, luas lahan tanaman padi yang dinyatakan gagal panen berada didua Kecamatan, Yakni Kecamatan Jereweh dan Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang.
Prihal diatas disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Syaiful Ulum SP saat diwawancarai media diruangan kerjanya, Jum’at (16/10/2020).
“Ada dua kecamatan yang gagal panen dimusim ini dengan luas lahan mencapai 450,17 hektare, meskiy demikian, para petani saya rasa tidak akan rugi karena semua lahan tersebut sudah diusulkan sebagai penerima program AUTP.” kata Syaiful.
Ia mengungkapkan, bahwa faktor utama para petani mengalami gagal panen karena kemarau panjang serta tidak adanya sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh para petani untuk mengairi lahan mereka. Apalagi saat ini puncaknya musim kemarau sehingga ratusan hektar lahan tidak bisa diselamatkan.
“Rata-rata lahan yang puso ini jauh dari sumber air sehingga kesulitan untuk diselamatkan. Kalaupun kami bantu dengan mesin air tidak akan bisa maksimal karena sumber airnya tidak tersedia,” ungkapnya.
Diakuinya, bahwa pihaknya belum bisa optimal membantu dengan menyediakan sumber mata air, baik itu sumur bor dalam maupun sumber air permukaan karena terpangkasnya sejumlah anggaran menjadi masalah utama sehingga belum bisa ditangani maksimal.
Kendati demikian, pihaknya mengaku sudah menyiapkan pola lain membantu petani yakni dengan program AUTP. Bahkan lahan yang saat ini mengalami gagal panen juga sudah diansuransikan dan saat ini masih berproses.
”Masalah kekeringan yang terjadi saat ini sudah menjadi masalah klasik tetapi belum maksimal kita tangani. Makanya kami siapkan program AUTP untuk membantu petani sehingga kerugian akibat musim kemarau bisa diminimalisir,” pungkasnya. (cdn.wan**)