Taliwang, centralditanews- Sebagai RSUD yang bertipe C di Pulau Sumbawa, RSUD Asy-Syifa’ Kabupaten Sumbawa Barat terus berbenah dan memperbaiki pelayanannya pada masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat Khususnya dan masyarakat di Pulau Sumbawa Umumnya.
Sesuai hasil review kementerian kesehatan RI, RSUD Asy-Syifa’ adalah satu-satunya RSUD di Pulau Sumbawa yang dinyatakan tidak turun kelas. Artinya apa yang dimiliki oleh RSUD kebanggaan masyarakat KSB ini sudah sesuai standar.
Selain itu, berdasarkan hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Asy-Syifa’, dr. Carlof pada Rabu pagi (23/09/2020), menegaskan bahwa ada tambahan layanan yang disediakan oleh Rumah sakit dan telah berjalan lumayan lama (3 tahun lalu,red). Layanan itu adalah dibukanya Klinik Hemodialisa (cuci darah).
Setelah mulai dibuka, kini klinik Hemodialisa RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat memiliki 9 mesin untuk layanan 6 hari dalam seminggu.
“Menjalani tahun ketiga pelayanan Hemodialisa, layanan sudah dapat berjalan 2 shift (pagi dan siang).
Total pasien hemodialisa yang saat ini sedang ditangani sebanyak 43 pasien, terdiri dari 16 laki-laki dan 27 perempuan.” Pungkas dr. Carlof.
Dilanjutkan oleh dr. Carlof, “dari keseluruhan peserta, 60% adalah warga KSB, dan 40 % adalah warga luar KSB. Saat ini juga masih ada pasien yang masuk daftar tunggu sebanyak 2 orang. Jadi memang pelayanan hemodialisa yang merupakan pelayanan unggulan RSUD Asy-Syifa’.
Layanan hemodialisa memang dibutuhkan oleh masyarakat, tidak hanya di KSB tapi juga dimanfaatkan oleh masyarakat dari luar KSB.
Ya,,,saat ini memang di Pulau Sumbawa klinik Hemodialisa (cuci darah) hanya ada di RSUD Asy-Syifa’. “Sumbawa dan Dompu memang sedang mempersiapkan, tapi sepengetahuan saya belum jalan.” Bebernya.
RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat juga telah memiliki klinik MCU untuk ‘medical check up’. Klinik MCU ini masih bersifat umum, misalnya apabila ada TKI yang hendak keluar negeri maka bisa melakukan pemeriksaan awal di Klinik MCU RSUD Asy-Syifa’.
“Kalau medical check up secara umum bisa dilaksanakan karena kita memiliki klinik MCU. Tapi kalau berbicara TKI yang mau keluar negeri, itu butuh izin khusus dari kementerian. kita belum ada izin khusus tersebut, maklum terkendala pandemi covid tahun ini.” Ucap dr. Carlof
Majunya RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat tentunya tidak lepas dari peran dan suport pemimpin daerah.
Dilansir dari Prokopim pada Sekteraiat Daerah Sumbawa Barat edisi 26 Agustus 2019. Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM. ketika menerima kunjungan Tim Surveyor yang akan melakukan Pra Survey Simulasi SNARS Edisi I RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat, menyampaikan bahwa Komitmen Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sangat kuat. “Kami sangat support RSUD Asy-Syifa” kata bupati.
Secara umum Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Sumbawa Barat berada pada peringkat paling tinggi di NTB dan peringkat ke 6 di Indonesia. Oleh karena itu bupati menegaskan kepada direktur RSUD Asy-Syifa beserta seluruh jajarannya untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam survey akreditasi tersebut, tidak perlu ada hal yang ditutup-tutupi, “semakin kita terbuka maka semakin besar peluang kita untuk memperbaiki pelayanan demi meraik akreditasi yang lebih baik lagi,” tutup Bupati. (cdn.wan**)