Perdana, FORMI KSB Gelar Berapan Kebo Di Sirkuit Kebun Tiu

Perdana, FORMI KSB Gelar Berapan Kebo Di Sirkuit Kebun Tiu

Taliwang, centralditanews- Untuk melestarikan budaya dan adat istiadat leluhur di Tanah Pariri Lema Bariri, Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar Kerapan Kebo di Sirkuit Kebun Tiu, Kecamatan Taliwang, Sumbawa Barat pada Minggu pagi (09/08/2020).

“FORMI adalah lembaga baru yang diharapkan bisa mengakselerasikan kebudayaan lokal masyarakat Sumbawa Barat di tataran lokal, regional serta mengirimkan pesan pada dunia bahwa Sumbawa Barat memiliki peradaban yang bernilai tinggi,” ujar Nasruddin SE.,ME (Ketua DPC FORMI KSB) saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.


Dilanjutkan olehnya, bahwa selain misi tersebut, FORMI KSB ingin mengingatkan kembali masyarakat Sumbawa Barat akan pentingnya masyarakat mendapatkan rasa senang. Selain rasa aman dan nyaman, masyarakat KSB harus mendapatkan rasa senang. “Maka sepaket dengan mengakselerasikan nilai budaya leluhur, FORMI ingin memberikan rasa senang dengan olahraga yang bernuansa rekreasi,” terangnya.

Kedepan FORMI KSB akan menyelenggarakan ivent yang serupa. Selain Berapan Kebo, banyak olahraga lokal yang akan diangkat kembali oleh FORMI, “tujuannya tidak lain untuk mengembalikan jati diri kita tau Sumbawa serta dan bangga akan intitas sebagai Tau Sumbawa Barat”, imbuh Nasruddin, SE.,ME.

Dihadapan ribuan mata penonton dan pemilik kerbau , terangnya lagi berdasarkan data FORMI pusat, terdapat 90 lebih Cabang Olahraga (Cabor) dan 30 lebih Cabor di tanah Pariri Lema Bariri yang akan di bina sebagai aset pesona Indonesia. Menurutnya, organisasi ini merupakan wadah berhimbun dari organisasi rekreasi, tradisional dan tantangan.

“FORMI setara dengan KONI dan lembaga ini pula di perkuat oleh UU nomor 3 tahun 2009 tentang sistem keolahragaan nasional,” jelas Nasaruddin.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. I Gusti Bagus Sumbawanto, M.Si mengawali sambutannya dengan mengapresiasi lembaga tersebut.

Berapan kebo ini, katanya lagi harus terus di pelihara dan itu membutuhkan kerjasama banyak pihak termasuk organisasi dan juga lembaga swasta lainnya.

Pemkab Sumbawa Barat bertekad agar berapan dan makanan tradisional yaitu spat di patenkan.  Jika menyebut berapan dan spat maka akan teringat nama Sumbawa Barat.

“Ini menjadi fokus perhatian pemerintah dan semoga mendapat respon dari Balai Kantor Pelestarian Nilai Budaya,” terangnya.

Pantauan media, pada kesempatan itu Kadis Pariwisata turut membagikan 125 masker dan mengingatkan peserta lomba untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan termasuk jaga jarak dan hindari kontak fisik.

“Semoga virus ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal seperti biasa,” pungkasnya.

Dalam kegiatan itu, hadir beberapa kerbau champion sebut saja, Gempa Susulan, Raja Salman, Tanjung Mas, Penok Semawa, Bintang Serikat, Linang hingga Dewa Intan dan Pacar Online.

Sebelum berita ini diturunkan, Masjayadi Manca selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menginformasikan pada media ini bahwa panitia mengucapkan terimakasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah mensuport kegiatan tersebut. Pun tidak ketinggalan pada pemilik kerbau dan pecinta Karapan Kebo yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Ia pun memberikan beberapa pasang kerbau yang keluar sebagai pemenang. “kali ini dikelas bergengsi, ada beberapa kerbau yang sukses mengungguli lawan-lawannya diantaranya Putra Kyai asal Lamenta. Putra Kyai berhak membawa pulang sapi setelah mencatat kecepatan terbaiknya 9, 94 detik. Angin Malam, kerbau asal Sapugara Bre berhasil membawa pulang sapi setelah mencacat kecepatan terbaiknya 10.12 detik. Dewa Intan, 11.00 detik dan berhak membawa pulang kambing. Masih ada puluhan pasang kerbau lainnya yang berhasil membawa pulang hadiah-hadiah menarik,” tutup Masjayadi. (cdn.wan)