Hasil Survey, Elektabilitas Firin-Fud Meroket

Hasil Survey, Elektabilitas Firin-Fud Meroket

Sugianto:”Hasil Survey Itu Ilmiah, Bukan Untuk Menggiring Opini”
Taliwang, centralditanews- Pengamat Demokrasi Asal Sumbawa Barat, Sugianto mengungkapkan jika indikator kekuatan pasangan calon yang hendak tarung di kancah politik praktis bisa diukur dari survey yang dilakukan oleh partai politik, atau lembaga survey independen.

Survey adalah metode ilmiah yang telah diakui dan bukan sekedar bumbu penyedap rasa untuk menentukan arah dukungan dalam mengusung pasangan calon, bukan pula alat untuk menggiring opini. “Metode-metode yang dilakukan oleh berbagai lembaga survey sangat beragam, kajian-kajian nya sangat ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan. Keliru sekali bila kita mengatakan bahwa hasil survey tergantung pesanan dan siapa yang memesan,” ujar Sugianto, Kamis siang (23/07/2020).

Sugianto (Berdiri Sebelah Kiri)

Mantan Koordinator FL2MI (Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia) wilayah Bali-Nusra serta Ketua Demisioner Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dari Desa Lamusung, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat kembali mengingatkan agar berhati-hati berbicara sesuatu tentang data. Apalagi ini survey dilakukan oleh lembaga yang kredibel. “Partai dalam menentukan arah dukungannya tidak sembarang, mereka menggunakan survey agar mempunyai pertimbangan, saya yakini bahwa partai tidak mau kalah,” ucap Sugianto.

Berbicara tentang pilkada KSB tahun 2020, memang harus diakui bahwa secara elektoral, elektabilitas, penguasan wilayah dan karya nyata bakal calon petahana Firin-Fud sangat Superior. Tidak heran jika hasil survey parpol selalu menunjukkan hasil meroket untuk pasangan tersebut.

Sugianto Saat Masih Aktif Menjadi Aktivis Mahasiswa

“Dua bulan terakhir, elektabilitas pasangan Firin-Fud semakin meroket. Apabila saya mendengar hasil survei yang dilakukan PKS KSB di bulan Januari 2020, elektabilitas Firin-Fud diangka 72 persen. Angka tersebut jauh ditinggalkan hasil survey terkahir, disebutkan oleh Sugianto mengutip perkataan H. Firin bahwa saat ini elektabilitasnya dengan Fud Syaifuddin, ST sudah diangka 89 persen,” tuturnya

“Justru masalah akan timbul seandainya pasangan petahana tidak ikut kontestasi pilkada, saya khawatirkan jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya meningkat gara-gara kedua tokoh tersebut tidak maju,” lanjut Sugianto.

Nah,,,apabila melihat indikator tersebut maka sangat wajar jika saya menegaskan pilkada KSB sejujurnya sudah usai. Belum ada lawan sebanding untuk mengganjal laju keduanya. Ditambah dengan kesiapan dan kematangan dari kandidat lain masih diragukan. Namun apabila harus berakhir dengan kolom kosong (KOKO) maka itu juga lawan. Kolom kosong adalah lawan dan secara aturan disahkan oleh UU.

Distatemen terakhirnya, Sugianto berpesan kepada seluruh masyarakat Sumbawa Barat agar terus membangun citra baik Sumbawa Barat dengan jalan menjaga kondusifitas wilayah. Masyarakat harus paham bahwa politik adalah cara untuk memperjuangkan pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan, pembukaan lapangan kerja dan sembako murah. Jika masyarakat jeli melihat perubahan KSB maka semuanya akan datang ke TPS untuk menentukan pilihannya di 9 Desember 2020.

Penyerahan SK DPP Gerindra Pada Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM Dan Fud Syaifuddin, ST

Menurut rangkuman redaksi, bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat periode 2020-2024, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM dan Fud Syaifuddin, ST telah beberapa kali berstatemen melalui media bahwa sangat anti dikatakan borong partai. Keduanya telah mengikuti mekanisme yang ditentukan oleh partai. Keputusan partai mengusung dan mencalonkan dirinya sepenuhnya hak partai, tidak bisa diintervensi. Lawan paket lain dan lawan kolom kosong mereka berdua sudah siap. (cdn.wan)