Maluk, centralditanews- Dihari Ke 13 Puasa, H. W. Musyafirin melaksanakan tarawih berjama’ah di Masjid Nurul Iman Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.
Sholat tarawih kali ini berlangsung dengan khusyuk dan tetap dalam koridor mengikuti protokol kesehatan diantaranya setiap jama’ah tarawih dicek suhu badannya, membawa sajadah dari rumah masing-masing, terdapat handsanitiser ditempat wudhu serta masyarakat yang sakit tidak datang sholat ke masjid.
Masyarakat sangat mengapresiasi kunjungan anjangsana H. W. Musyafirin ini, masyarakat Desa Pasir Putih salut atas kesederhanaan dan merakyatnya Bupati Sumbawa Barat ini, selain itu mereka sangat bangga karena pemimpinnya tidak tinggal diam dirumah melihat situasi saat ini. “Kedatangan beliau memberikan semangat buat kami untuk tetap beraktivitas serta berusaha seperti hari-hari biasa”, ujar Ales (46).
H. W. Musyafirin juga memberikan wejangan pada masyarakat Desa Pasir Putih bahwa KSB adalah satu-satunya Kabupaten di NTB yang peredaran Covid-19 paling rendah, inilah yang harus kita syukuri dan terus pertahankan. “Ikuti protokol kesehatan dan selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Saya ke sini untuk memberikan semangat, saya datang dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi isolasi mandiri atau apapun istilah dalam Covid-19”, pungkas H. W. Musyafirin.
Ditambahkan olehnya, “tim gugus tugas kita telah bergerak dengan cepat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, baik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 maupun pendatang yang datang dari negara atau wilayah terpapar Covid-19 telah langsung dikarantina. Sehingga data-data tersebut telah berada ditangan mereka dan telah ditangani dengan serius”, bebernya.
H. W Musyafirin menghimbau masyarakat untuk bersikap jujur pada petugas bila datang dari wilayah luar KSB. Dalam kesempatan tersebut ia juga menegaskan bahwa tidak ada perubahan kebijakan pemerintah terkait adanya pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Salah satunya adalah himbauan untuk melaksanakan sholat secara berjamaah dengan ketentuan tetap bisa dilaksanakan.
“Marilah kita berbuat dengan cara kita masing-masing, ini adalah cara saya untuk memberikan motivasi serta melihat langsung kondisi masyarakat saya, karena saya menginginkan pejabat publik menjadi pelayan, dan masyarakat adalah yang saya layani (raja, red)”, tutup H. W. Musyafirin. (cdn.wan)
Related Posts:
- PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PENINGKATAN…
- AMMAN Wariskan Ilmu Berharga Dalam Meningkatkan…
- Fakta Baru Ponpes Sunan Kalimati Terungkap di…
- IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN KARTU TANI DALAM…
- PEMBANGUNAN PRASARANA PERTANIAN DALAM MEWUJUDKAN…
- UAS Sebut KSB Negeri Indah Dengan Sejumlah Investasi Akhirat