Bupati : “Corona Bisa Disembuhkan, Intinya Jangan Panik, Perketat Lagi Pergerakan Mobilitas Masyarakat”
Taliwang, centralditanews- Terlepas dari peta yang disuguhkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memberikan warna merah pada seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Menurut data terakhir yang di up date oleh media ini dari Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Dini Covid-19 KSB, Selasa (21/04/2020), disuguhkan data dan peta bahwa selain Kecamatan Taliwang, 7 (tujuh) kecamatan lainnya masih perawan dan dalam kondisi gas full melawan Covid-19.
Tidak ada lagi pasien yang positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa Barat, kasus terkahir adalah wafatnya Tn. SY, laki-laki, (63), penduduk Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Selain kasus itu sudah tidak ada lagi warga yang positif Covid-19 dan sejauh ini semua orang yang kontak langsung dengan almarhum telah melaporkan diri ke Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Dini Covid-19 KSB.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah berusaha maksimal memerangi Covid-19, terpantau oleh media bahwa sudah beberapa kali pemimpin KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M. mengeluarkan surat edaran, himbauan dan arahan agar masyarakat terhindar dari wabah Covid-19.
Tidak jarang orang nomor satu di Sumbawa Barat ini turun langsung memberikan edukasi pada masyarakat, memberikan pesan nyata agar aparatur pemerintah dan masyarakat paham apa yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
Terakhir, Rabu Pagi (22/04/2020), H. Firin turun ke posko-posko yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Sumbawa Barat. Sambil memeriksa kesiapan Tim satgas, Haji Firin juga memberikan semangat pada relawan Covid-19 agar tidak putus asa. Selain memberikan semangat ia juga mengingatkan kembali bahwa Corona bisa disembuhkan. “Virus Corona bisa disembuhkan, asalkan kita jangan stress, jangan panik yang berlebihan dan selalu menjaga jarak serta menjaga stamina tubuh. Konsumsi vitamin untuk menjaga daya imun tubuh”, pesannya pada petugas Covid-19.
Ditambahkan olehnya, “masyarakat harus jujur bila pernah bepergian ke daerah wilayah negara atau wilayah terjangkit, atau pernah kontak langsung dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19. Kejujuran adalah salah satu cara meretas rantai Covid-19, tingkatkan pengawasan serta awasi pergerakan mobilitas masyarakat. Intinya jangan panik”.
Selain Tim Satgas Kabupaten yang turun ke bawah, Tim Satgas Kecamatan hingga desa juga tidak kalah sigapnya, Kecamatan Poto Tano sebagai pintu masuk ke KSB selalu siaga 24 jam. Tingkat penjagaan semakin diperketat, warga yang tidak mempunyai identitas jelas terpaksa dipulangkan (tidak bisa diberikan jalan masuk, red). Tujuan, alamat, hingga pengecekan suhu tubuh dilakukan. Ini adalah langkah konkrit mereka mencegah Covid-19
Desa Ai Kangkung, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat juga terpantau aktif membagikan sembako pada warga yang diisolasi mandiri. Bahkan persiapan pengucuran dana BLT bagi warga yang tekena dampak Covid-19 tengah dipersiapkan. Posko Covid-19 akan ditambahkan, Ratnawati (Kades Ai Kangkung) yang sempat diwawancara media ini mengatakan bahwa Ai Kangkung untuk sementara waktu terpaksa di Lock down, terlihat jelas dipintu masuk Desa Ai Kangkung terpampang rambu lalu lintas (stop), Itu semua adalah ikhtiar pemerintah KSB dalam membendung Covid-19.
Aksi solidaritas juga ditunjukkan oleh TP PKK diberbagai jenjang, Kelompok Alumni (A87), Komunitas Pemuda, PMI, Pramuka ikut bahu membahu memberantas Covid-19, tidak kenal panas dan hujan mereka bak orang gila meneriakkan lawan Corona. Camat Seteluk, Taliwang dan Brang Rea semuanya turun. Babinsa, TNI dan Polri bahu membahu bersama pemerintah memberikan apa yang bisa disumbangkan. Maka tidak heran ketika kabar beredar ada satu warga KSB yang positif Covid-19 semuanya merasa terpukul dan sedih. Mereka berharap dan berdoa, kejadian itu adalah yang pertama dan terakhir.
Kembali pada data Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Dini Covid-19 KSB, dari data dapat disajikan bahwa, pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) yang telah selesai isolasi berjumlah 2.623 orang, sebanyak 1.296 orangasih diisolasi.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang telah selesai dipantau berjumlah 115 orang, dan 11 orang masih dalam pemantauan.
6 orang Pasien Dalam Pengawasam (PDP) telah selesai diawasi dan 2 orang masih dalam pengawasan.
Sebanyak 81 orang masih dalam status orang tanpa gejala (OTG), 76 orang berasal dari Kecamatan Taliwang, 3 orang dari Kecamatan Brang Rea dan masing-masing 1 orang berasal dari Kecamatan Maluk dan Brang Ene. Ke 81 orang tersebut masih 100% dalam pemantauan.
Untuk kasus konfirmasi Covid-19 (positif Covid-19) sampai sejauh ini masih dirawat berjumlah 0, sembuh berjumlah 0 dan meninggal 1 orang. Dengan meninggalnya satu orang tersebut hingga berita ini diturunkan belum ada warga yang terkonfirmasi Covid-19. (cdn.wan)