Fraksi Hijau DPRD KSB Harapkan Pemda Pikirkan Langkah Strategis Hadapi Pasca Tambang 2030

Fraksi Hijau DPRD KSB Harapkan Pemda Pikirkan Langkah Strategis Hadapi Pasca Tambang 2030

CDN, Sumbawa Barat– Fraksi Hijau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat yang berisikan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menekankan pada Pemerintah Daerah untuk memikirkan langkah strategis menghadapi situasi berakhirnya operasi pertambangan (PT AMMAN) tahun 2030.

Dilihat dari struktur ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat dari tahun 2020 sampai dengan 2024, kontribusi sektor tambang sangat dominan. Sektor pertambangan menyumbang 83,20% tiap tahunnya.

Dengan melihat kenyataan tersebut, Fraksi Hijau sangat khawatir jika Kabupaten Sumbawa Barat tidak memiliki pilihan alternatif menghadapi kondisi berakhirnya operasional tambang yang diproteksi berakhir tahun 2030.

Fraksi Hijau juga mengatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat masih fluktuatif dibanding NTB dan Indonesia, walau pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumbawa Barat berada jauh di atas dari pertumbuhan ekonomi Provinsi NTB dan Ekonomi nasional.

Pada tahun 2021 dan 2023 saja, laju pertumbuhan ekonomi KSB berada diangkat minus 0,33 dan minus 10,37. Fluktuasi dipengaruhi oleh prilaku aktivitas produksi dan penjualan konsentrat PT AMNT. sehingga atas dasar itulah, Fraksi Hijau mempertanyakan kebijakan strategis apa yang akan diambil oleh Pemda KSB untuk menstabilkan laju pertumbuhan ekonomi daerah tahun 2026 sampai dengan 2029, sekaligus kebijakan strategis sebagai antisipasi akan berakhirnya masa eksploitasi tambang tahun 2030 yang akan datang.

Atas pertanyaan yang disampaikan lewat pemandangan umum Fraksi Hijau DPRD KSB tersebut, Bupati Sumbawa Barat dalam jawabannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat, Hj. Hanipah, S.Pt., M.M.Inov  mengatakan jika Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan strategis seperti Diversifikasi Ekonomi dengan jalan memperkuat sektor non tambang seperti pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan, serta pengembangan industri berbasis hilirisasi. Penguatan UMKM dan Ekonomi Kreatif juga menjadi solusi Pemda kedepan. Pemda akan mencoba melakukan peningkatan permodalan, digitalisasi usaha dan integrasi rantai pasok dengan sektor unggulan daerah. Peningkatan Investasi dan Infrastruktur Penunjang serta stabilisasi fiskal daerah turut dilakukan sebagai upaya strategis Pemda menghadapi pasca tambang tahun 2030. (cdn.wan)