CDN, Sumbawa Barat– Bakal calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sumbawa Barat, H. Amar Nurmansyah, S.T., M.Si, dan Hj. Hanipah, S.Pt., M.M Inov. telah menetapkan tujuh (7) program unggulan jika terpilih pada Pilbup KSB 27 November 2024 mendatang. Ketujuh program itu salah satunya adalah Kartu KSB Maju Pendidikan.
Saat Blusukan di Desa Poto Tano, Kecamatan Poto Tano, Selasa malam, 17/8, Bacabup H. Amar Nurmansyah di hadapan ratusan warga mengatakan, Kartu KSB Maju Pendidikan digagas guna menjawab keresahan warga setiap tahun ajaran baru, saat putra – putrinya masuk sekolah.
“Kartu KSB Maju Pendidikan ini tujuannya untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat. Kami menyiapkan bantuan uang pangkal untuk jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK dan Mahasiswa (Diploma/S1),” ungkapnya.
Besaran bantuan untuk uang pangkal ini bervariasi, tergantung dari jenjang pendidikan.
H. Amar menyebut, untuk bantuan jenjang TK, uang pangkal yang bakal dibantu sebesar Rp.300.000 per Siswa, SD Rp.500.000 per Siswa dan SMP Rp.750.000 per Siswa. Sementara untuk jenjang SMA, sebesar Rp.1.000.000 per Siswa, serta Rp. 2.000.000 untuk Diploma/S1 per Mahasiswa.
” Beasiswa bagi mahasiswa juga akan difasilitasi termasuk mendorong dan memfasilitasi Pendidikan Vokasi (Kejuruan) di KSB,” cetusnya.
Moment blusukan ini menegaskan komitment H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si dan Hj. Hanipah, S.Pt, M.M. Inov. untuk mendengarkan langsung aspirasi dan kebutuhan warga. Dengan berinteraksi langsung, diharapkan kunjungan itu dapat memperkuat hubungan antara pemimpin dan warga, serta menunjukkan kepedulian nyata terhadap warga.
“Kami selaku warga Desa Poto Tano mendukung sepenuhnya cita-cita besar Amar-Nani untuk kemajuan KSB 5 tahun kedepan. Program pendidikan yang ditawarkan sangat relevan dengan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk bagi kami para warga yang berprofesi sebagai petani dan nelayan,”ungkap Muhammad Nur salah seorang warga Poto Tano.
Sebagai kepala keluarga, Muhammad Nur mengatakan akan sangat terbantu dengan gagasan yang dicanangkan Amar, Nani. Masyarakat tidak akan lagi dipusingkan dengan biaya pendidikan saat memasuki ajaran baru.
“Program pendidikan ini menjadi jawaban untuk meningkatkan angka partisipasi anak-anak untuk bersekolah sekaligus membenahi kualitas sumber daya manusia. Kami yakin, dengan bantuan uang pangkal itu tidak ada lagi alasan bagi warga untuk tidak melanjutkan pendidikan bagi putra putri mereka untuk bersekolah,” demikian Muhammad Nur. (cdn.wan)