Drs. Wahyu: “Biaya Pendidikan Tahun Ini Gratis”
CDN, Sumbawa Barat– Bukan Pondok Pesantren Sunan Kalimati namanya jika tidak menampilkan sesuatu yang beda, terbaik dan syarat akan nilai. Pada Pelepasan Peserta Didik Kelas VI dan Kelas IX SD dan SMP Ponpes Kalimati Tahun Ajaran 2023/2024, Sabtu pagi (15/06/2024), sejumlah atraksi seni, keahlian siswa dalam menghafal tahfiz, arti serta penjabarannya, keahlian siswa fasih dalam menggunakan bahasa asing (inggris), mampu memukau para tamu undangan dan wali murid yang hadir di acara tersebut.
Ponpes Sunan Kalimati adalah salah satu Ponpes yang masih bertahan dan eksis di Kabupaten Sumbawa Barat. Ponpes yang didirikan oleh Drs, Wahyu Sunan Kalimati ini berada di jantung Kota Taliwang, berdiri kokoh di tengah bangunan rumah warga. Ponpes ini adalah saksi sejarah dari pengabdian Drs, Wahyu Sunan Kalimati untuk memajukan Sumber Daya Manusia Sumbawa Barat.
Adapun Visi dan Misi Ponpes Sunan Kalimati
Visi
Nyaman Parana, Nyaman Ate, Nyaman Lalo.
Misi
- Menciptakan Pendidikan Pesantren Yang Islami.
- Cakap dan Terampil Menghadapi Perubahan Dunia Global.
- Bertumpu Pada Prinsip Bahwa Belajar Adalah Sunah dan Mengajar Adalah Ibadah Untuk Meraih Cinta dan Ridho Allah SWT, Syafaat Rasulullah Muhammad SAW dan Syafaat Al-Qur’an Karimullah.
Visi dan Misi Ponpes Sunan Kalimati tercermin dalam acara Pelepasan Peserta Didik hari ini. Dimana Ilmu pengetahuan selaras dengan ilmu agama yang berorientasi pada kemajuan dunia global.
Selaku Ketua Komite, M. Saleh, SH., MH. mengatakan bahwa Ponpes Sunan Kalimati telah berani maju dalam keterbatasan, selain itu yang membanggakan, siswa SD Kalimati dibekali dan diajarkan pelajaran kitab kuning yang pada dasarnya susah ditemui disekolah-sekolah lain pada umumnya. Ponpes Sunan Kalimati tidak berstandar pada income (pendapatan), melainkan ponpes ini sangat serius mengejar output, mencetak siswa yang berprestasi dan cerdas dalam segala lini kehidupan.
Beliau mewakili wali murid mengucapkan terimakasih kepada tenaga pendidik dan ketua yayasan yang telah mendidik dan membekali anak didik dengan ilmu, budi pekerti luhur. Tentu banyak tantangan dan hambatan dalam beberapa hal, misalnya saja dalam mengembangkan kurikulum. Namun terlepas dari itu, Ia mengucapkan terimakasih atas kelebihan maupun kekurangan yang telah diberikan oleh Ponpes Sunan Kalimati pada peserta didik.
Ketua Komite juga menitip harapan pada Pemerintah, untuk membantu sekolah yang dikelola oleh yayasan. Setidaknya jika dibandingkan dengan sekolah yang bernaung dibawa kementerian, maka yayasan sepatutnya diberikan bantuan sebanyak 40% dari total 100% anggaran pendidikan.
Sementara Ketua Yayasan Ponpes Sunan Kalimati, Drs. Wahyu Sunan Kalimati dalam sambutannya menyampaikan 2 hal yang sangat penting, pertama tentang arti dan makna Ponpes tersebut dinamai Kalimati.
Menurut beliau, saat ini ada orang-orang yang sengaja maupun tidak sengaja mengolok-ngolok nama Ponpes yang didirikannya. Kalimati bukan hanya sebatas huruf yang disatukan dalam suku kata, Kalimati tidak bisa diartikan Kali dan Mati, karena suku kata Ka-Li dan Ma-Ti tidak dipisahkan (Kali mati) melainkan menjadi satu kata (Kalimati). Kalimati terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al_An’am Ayat 115
wa tammat kalimatu rabbika ṣidqaw wa ‘adlā(n), lā mubaddila likalimātih(ī), wa huwas-samī’ul-‘alīm(u).
artinya “Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya”.
“Kalimati itu berbicara tentang Al-Qur’an, jadi Ponpes Sunan Kalimati mengajarkan Al-Qur’an, Al-Qur’an mana yang diajarkan, tentu sesuai tahapannya seperti yang dibacakan oleh peserta didik tadi, yaitu mushaf Al-Qur’an. Tapi dalam tasawuf (tingkatan yang lebih tinggi) Al-Qur’an bukan hanya yang ada saat ini, melainkan yang ada di langit, dan diri kita adalah Al-Qur’an. Makna Kalimati sangat dalam, karena menyangkut eksistensi kita. Apa makna sunan, sunan itu adalah pengikut sunnah. Nama Ponpes Sunan Kalimati bukan saya yang berikan, Ponpes Sunan Kalimati adalah appresiasi para suhu dan guru-guru saya terhadap apa yang saya niatkan.” pungkas Drs. Wahyu.
Dihadapan tamu undangan dan wali murid, Drs. Wahyu Sunan Kalimati mengungkapkan kerisauannya terhadap nasip sekolah yang dikelola oleh yayasan. Keberadaan sekolah diluar plat merah rata-rata sudah kolep, beberapa SD sudah kolep, belum lagi tingkat SMA dan SMK yang rata-rata sudah tutup. sehingganya dibutuhkan keberpihakan pemerintah pada lembaga dan yayasan yang bergerak dibidang pendidikan. Keberadaan lembaga dan yayasan sangat penting dalam memberikan ruang bagi tenaga pendidik yang kualitasnya tidak diragukan.
Ada moment yang begitu mengharukan tatkala Ketua Yayasan Ponpes Sunan Kalimati memberikan sambutan, publik baru mengetahui, bahwa selama menjadi tenaga kependidikan dan Aparatur Sipil Negara (ASN), Drs, Wahyu menyisikan gajinya untuk membangun Ponpes Sunan Kalimati. Fakta mengejutkan lagi, sudah 15 tahun beliau tidak menerima sepeserpun gajinya, semuanya disumbangkan untuk Pondok Pesantren.
Selain itu, Ketua Yayasan Ponpes Sunan Kalimati tahun ini melakukan gebrakan yang sungguh berani, dimana beliau mengratiskan biaya pendidikan di Ponsen Sunan Kalimati. “Ini menurut saya langkah gila, tapi saya sudah berniat, keluarga turut mendukungnya, sudah kadung basah, basah sekali tidak apa-apa,” ujar Drs. Wahyu disambut tepuk tangan para tamu undangan.
“Semua ini saya lakukan untuk pengabdian dan rasa terimakasih pada Tanah Sumbawa, yang telah menerima saya dengan tangan terbuka. Sebagai manusia yang punya rasa malu, maka inilah balasan yang bisa saya berikan. Saya sudah tidak berfikir tentang dunia ini, Nabi Muhammad saja meninggalkan dunia ini tanpa membawa harta sepeserpun,” terang Drs. Wahyu.
Diakhir sambutan, Drs Wahyu membacakan sebuah puisi yang berbunyi:
Sumbawa dan Matahari
Aku Datang Diterik Panggang
Debur Laut Sepanjang Jalan,
Kuda-Kuda Liar di Jalan Lintang
Rumput dan Ternak Merindu Seperti Gadis dan Cintanya
Yang Langkah Ke Tebing Rebah
Tepi Laut Tepi Gunung dan Tepi Samudra
Lantaran Laut dan Matahari
Maka Aku Tegak, Aku Lelaki Pengembara Yang Melalang Sabana
dan Kau Sumbawa Adalah Gadis Yang Melangkah Ketebing Runtuh Merindukan Cinta.
Ini Aku Datang Dipintu Mu Wahai Gadisku
Dalam Aroma Tanah Yang Ledakan Angin Rindu dan Selalu Memeluk Namamu,,,Sumbawa.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST. M.M. Inov dalam sambutannya memberikan apresiasi pada penampilan peserta didik yang telah menghibur para tamu undangan, tari kreasi baru dibawakan oleh siswi-siswi Ponpes Sunan Kalimati dengan begitu gemulai dan menghayati, para siswi sambung menyambung membacakan Tahfiz Al-Qur’an dengan begitu fasih.
Fud Syaifuddin, ST., M.M, Inov lebih banyak berbicara kisah inspiratif bagaimana rahasia takdir manusia, bagaimana kehendak Allah SWT tidak bisa dihalangi oleh kekuatan apapun. Wakil Bupati memberikan semangat pada peserta didik untuk mengejar cita-citanya, ketika sudah saatnya datang, “Kun Fa Yakun” maka niscaya tidak ada yang tidak mungkin, karena Allah SWT Maha Berkehendak.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati membahas terkait pola fikir masyarakat yang cenderung berubah dan mengarah pada hal-hal yang mengkhawatirkan. “Dulu guru sangat ditakuti dan dihormati, tidak ada siswa yang berani membantah jika guru memberikan perintah, bahkan jika siswa diberikan ganjaran dan hukuman atas sikap yang tidak pantas, maka siswa tidak berani melapor pada orang tuanya. Kebalikan hari ini terjadi, sedikit saja siswa tersebut dicubit maka orang tuanya akan datang dan membela anaknya. Inilah hal-hal negatif dimasa saat ini, padahal tugas guru itu sangatlah berat. namun kadangkala ia selalu berada dalam posisi disalahkan,” Ujar Wabup.
Kekhawatiran Ketua Yayasan Ponpes Sunan Kalimati dan Usulan dari Ketua Komite dijawab oleh Wabup, Fud Syaifuddin. Menurutnya, sistem penganggaran saat ini merujuk pada permohonan dan usulan yang masuk, jika yayasan atau lembaga tidak oernah mengusulkan pada pemerintah maka sangat sulit untuk dibantu. Wabup memberikan contoh lembaga, perguruan tinggi dan yayasan yang telah dibantu oleh Pemkab Sumbawa Barat. “Pemerintah KSB beberapa waktu yang lalu telah memberikan bantuan pada beberapa perguruan tinggi, bukan hanya yang ada di KSB, namun diluar KSB pun Pemkab bantu. Misalnya Unsa, UTS, Ponpes Dea Malela, dan Undova. Dasar bantuan itu diberikan adalah adanya proposal yang masuk. Jadi, saya harap yayasan dan lembaga pendidikan di KSB aktif dan selalu berkomunikasi baik dengan Pemerintah Daerah,” ujar Wabup.
Diakhir Acara Pelepasan Peserta Didik Kelas IV dan Kelas IX SD dan SMP Ponpes Kalimati Tahun Ajaran 2023/2024, Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, ST., MM. Inov didampingi oleh Drs, Wahyu Sunan Kalimati, M. Saleh, SH., MH. memberikan medali kelulusan serta Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) pada peserta didik. Acara ditutup dengan foto bersama peserta didik dengan Wakil Bupati, Ketua Yayasan dan Ketua Komite Pondok Pesantren Sunan Kalimati.
Turut hadir dalam Acara Pelepasan Peserta Didik Kelas IV dan Kelas IX SD dan SMP Ponpes Kalimati Tahun Ajaran 2023/2024, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan KSB, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KSB, Sekdis Lingkungan Hidup, dan pejabat daerah KSB lainnya. (cdn.wan**)