Prasarana Pertanian di KSB Fokus Pada Sawah Irigasi Setengah Tehknis dan Lahan Tadah Hujan

Prasarana Pertanian di KSB Fokus Pada Sawah Irigasi Setengah Tehknis dan Lahan Tadah Hujan

CDN, Sumbawa Barat– Peningkatan Prasarana Pertanian di Kabupaten Sumbawa Barat terus digenjot guna meningkatkan hasil pertanian dengan cara penambahan indeks pertanaman (IP).

Sektor pertanian dan holtikultura masih menjadi salah satu sektor andalan kabupaten Sumbawa Barat, sektor pertanian mampu menyerap tenaga kerja musiman dan menjadi penopang prekonomian masyarakat. Tidak heran jika infrastruktur pertanian dan pasilitas pendukung lainnya terus dibangun oleh pemerintah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Muhammad Saleh, M.Si. melalui Kepala Bidang Prasarana Pertanian, Jon Agus Suhadi, S.Pt pada media ini, Rabu (07/06/2023), diruang kerjanya mengatakan bahwa bidang yang dikelolanya masih fokus pada pemenuhan infrastruktur pertanian seperti jaringan irigasi air tanah, irigasi tersier, pembangunan embung, peningkatan jalan usaha tani, jalan usaha tani produksi serta bangunan lainnya yang mendukung sektor pertanian.

Jon Agus Suhadi, S.Pt mengatakan jika realisasi anggaran tahun 2022 ada diangka 99,% dan realisasi fisik diangka 100%. Sementara untuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2022, baru akan dilaksanakan setelah asistensi anggaran selesai di Provinsi.

Kepala Bidang Prasarana Pertanian, Jon Agus Suhadi, S.Pt

“Kami masih fokus pada Pembangunan jaringan irigasi air tanah dan pembangunan embung, khususnya pada lahan sawah irigasi setengah teknis dan lahan tadah hujan. Harapannya kedepan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP).” Pungkas Jon Agus Suhadi, S.Pt.

Untuk realisasi anggaran dan fisik di sektor prasarana tidak terjadi kendala. Lanjutnya, semuanya berhasil dituntaskan, saat ini kami sedang menuggu finalisasi anggaran APBD-P. Semoga tidak ada kendala karena di APBD-P terdapat beberapa kegiatan penting untuk merehab infrastruktur pertanian yang terdampak oleh banjir, misalnya Embung Mata Ai di Desa Seteluk Atas yang saat ini kondisinya rusak berat.

Pengecekan Kondisi Embung Mata Ai Oleh Petugas Pertanian

Tidak dipungkiri jika wilayah-wilayah tadah hujan menjadi lokus utama sasaran program pertanian. Areal pertanian sawah hujan adalah areal yang indeks pertanamannya (IP) sangat rendah. Areal ini hanya mengandalkan air hujan. Sehingga untuk meningkatkan IP nya maka pemerintah menyiapkan infrastruktur pertanian yang memadai, seperti jaringan irigasi air tanah dangkal dan jaringan irigasi air tanah dalam (sumur bor).

“Ada beberapa wilayah pertanian kita yang saat ini masih mengandalkan air hujan, misalnya saja sebagian wilayah di Kecamatan Poto Tano (Desa Senayan, Desa Kiantar, Desa Kokarlian, Desa Mantar, Desa Tuananga), Kecamatan Seteluk dan Kecamatan Taliwang (Desa Banjar). Daerah-daerah tersebut memiliki areal lahan yang sangat potensial namun kondisinya sangat kering dan IP masih sangat rendah. Untuk itu kami beberapa tahun ini memberikan bantuan jaringan irigasi air tanah dangkal dan tanah dalam.” Ujar Jon.

“Untuk wilayah yang memiliki bendungan dan mata air cukup seperti Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Brang Ene tetap mendapat perhatian, namun bantuannya lebih pada irigasi tersier. Jalan usaha tani dan jalan usaha tani produksi.” Imbuhnya.

Pemberian bantuan sarana pertanian saat ini masih menggunakan usulan yang diajukan oleh kelompok tani yang bekerjasama dengan penyuluh dan pihak desa. Usulan tersebut akan ditujukan pada Bupati Sumbawa Barat dan Dinas Pertanian selaku dinas teknis akan melakukan pengecekan lapangan untuk layak atau tidaknya usulan tersebut diprioritaskan.

Untuk mendukung program pertanian tetap berjalan, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat saat ini menggunakan anggaran yang bersumber dari PAD daerah atau bersumber dari APBD KSB, selain itu, usulan kegiatan ke pemerintah pusat tetap dilaksanakan, itu terbukti dengan aliran Transfer dari pusat lewat Dana Alokasi khusus (DAK), aliran anggaran lewat DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) untuk daerah penghasil tembakau serta dari DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran).

“Program APBN Tahun 2022 melalui dana DIPA Satuan Kerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB ditujukan untuk peningkatan IP melalui program optimalisasi lahan kering berupa pembangunan embung, rehabilitasi jaringan irigasi dan pembangunan irigasi air perpipaan. Khusus pembangunan irigasi air perpipaan saat ini di tempatkan di Desa Senayan Kec. Poto Tano.” Imbuh Jon.

Itulah sumber-sumber anggaran yang mendukung jalannya program pertanian di KSB, anggaran tersebut diperuntukkan semaksimal mungkin dalam menuntaskan infrastruktur pertanian yang sejauh ini masih kurang bila dibandingkan dengan luasnya areal pertanian di KSB. Namun dibalik itu, ikhtiar kita dalam pertanian dan menyokong petani sejahtera berangsur-angsur membawa bukti. Seperti surplus gabah yang kita raih tiap tahunnya.” Tutup Kepala Bidang Prasarana Pertanian, Jon Agus Suhadi, S.Pt. (cdn.wan**)