Angka Stunting KSB Terendah di NTB

Angka Stunting KSB Terendah di NTB

Wabup: “Tim TPPS Terus Bekerja Keras”

CDN, Sumbawa Barat– Dilaporkan oleh Kepala DP2KBP3A H. Tuwuh, S.Ap, dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022, di NTB 32,7 persen dan di KSB 13,9 persen. Target di 2024 nanti turun hingga 4 persen. Di tahun ini sudah turun ke angka 7,80 persen.

H.Tuwuh juga melaporkan beberapa hal yang telah dilaksanakan selama 5 bulan terakhir, dalam upaya penurunan angka stunting yaitu pelatihan tim pendamping keluarga, rapat analisis elektronik pencatatan gizi berbasis masyarakat. Sosialisasi percepatan penurunan stunting melalui Perbup kebas stunting 10 desa lokus, rakor mini penurunan angka stunting, penandatanganan MOU BKKBN Propinsi NTB dengan Universitas cordova dan Pemda KSB, pemulihan balita stunting di daerah lingkar tambang, parenting class bagi ibu-ibu hamil di kecamatan lingkar tambang yang ditangani oleh PT AMNT, dan peningkatan kapasitas tim pendamping keluarga di 8 kecamatan yang di fasilitasi oleh PT. AMNT.

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut, H.Tuwuh menyebutkan yaitu untuk menggalang komitmen dalam upaya panurunan angka stunting yang telah dilakukan oleh tim dari tingkat Kabupaten hingga desa, Kegiatan tersebut diikuti oleh 94 orang peserta.

Laporan Kepala DP2KBP3A H. Tuwuh, S.Ap tersebut disampaikan dihadapan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kab. Sumbawa Barat tahun 2023, bertempat di Hanipati Resto, Kamis (11/05/2023). Dihadiri langsung oleh ketua Tim TPPS Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD KSB Merliza, S.Sos, Unsur Forkopimda, Manager Sosial Infact PT.AMNT, para Kepala OPD, Camat.

Atas laporan Kepala DP2KBP3A H. Tuwuh, S.Ap tersebut, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST mengatakan pada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk tidak cepat berpuas diri, karena apabila mengacu pada penurunan angka stanting tiap tahun, capaiannya masih rendah yaitu berada diangka 1 %.

“Capaian itu tentu menjadi catatan bagi kita, apakah ini sudah pada titik keraknya stunting atau memang kita yang salah cara menanganinya”. Pungkas Wabup.

Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST. memberikan semangat kepada tim TPPS Kabupaten hingga desa, harus memberikan pelayanan terbaik. Wabup dalam kesempatan tersebut menyampailan bahwa dari hasil laporan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), angka stunting di KSB menurun dari 18,70 Turun hingga angka 7,83 tahun 2023. “Kita boleh berbangga, tetapi tanpa kita sadari bahwa dari tahun 2022 bulan februari kita berada di angka 9 %. Bulan agustus turun sebesar 0,8 persen. Dari Agustus 2022 sampai 2023 turun sebesar 0,9 %. Berarti dalam satu tahun angka stunting kita hanya turun 1 persen. Ini yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua, apakah ini sudah pada titik keraknya stunting atau memang kita yang salah cara menanganinya”, ujar Wabup megulang kembali.

Wabup menegaskan bahwa Angka APBD yang memback-up upaya penurunan stunting ini sudah sangat maksimal, dan bisa dirasakan oleh kecamatn dan desa. Meskipun hari ini kita di KSB statusnya terendah, mengalahkan kabupaten lain khususnya di NTB, Tapi kita tidak boleh berbangga. Jika hari ini kita lihat penanganan angka rawan stunting saja, tetapi angka menuju stunting tidak kita perhatikan. Inilah yang ingin saya tekan bahwa Ketahanan pangan kita harus mapan. Ketahanan pangan harus kita kolaborasikan, membuat produk makanan, program gemar makan ikan agar bagaimana orang tidak mampu bisa makan enak. Saya minta ke Dinas Dikbud dan Dikes agar bisa memprogramkan siswa peduli anak stunting. Kegiatannya sederhana saja, bisa berbagi telor matang misalnya ke anak-anak stunting. Selain membangun kepedulian, mereka juga bisa berintrospeksi diri bahwa gizi sangat bermanfaat bagi perkembangkan otak mereka. Demikian pula para camat agar dapat berkoordinasi dengan puskesmas, duduk bareng dengan 228 posyandu.

“InsyaAllah tahun ini kita akan adakan Lomba desa kelurahan peduli stunting. Kita ingin lihat, mana Desa/Kelurahan yang memiliki inovasi dalam menurunkan angka stunting di desa dan kelurahannya masing-masing,” Ungkap Wabup. (cdn.wan**)