CDN, Sumbawa Barat– Setelah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat terjangkit oleh penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku, Dinas Kabupaten Sumbawa Barat aktif dalam melakukan upaya pencegahan dan pengendalian PMK.
Salah satu pendekatan yang dilakukan pada masyarakat adalah pembagian stiker-stiker yang berisikan pesan pencegahan dan pengenalan PMK pada masyarakat. Selain stiker, iklan dan balihopun dipasang guna menginformasikan pada masyarakat tentang Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak.
Kepala Dinas Pertanian, Ir. Muhammad Saleh, M.Si melalui kepala Bidang Kesehatan Hewan, Drh. Hendra Surya Seputra, M.Si, pada Senin (05/12/2022), mengatakan bahwa pembagian dan pemasangan informasi terkait pencegahan dan pengendalian PMK adalah salah satu bagian dari strategi untuk mencegah PMK merajalela di KSB.
“Sebelumnya KSB termasuk daerah yang terpapar kasus PMK, angka PMK di KSB sempat tembus diangka 3000, namun belakangan ini, total kesembuhan hewan ternak yang terjangkit PMK berada ditingkat 99%. Untuk itulah, KSB dikategorikan sebagai daerah yang terkendali untuk kasus PMK,” pungkas Hendra.
Hendra juga menambahkan jika PMK telah menjadi bencana nasional, sehingga di masing-masing daerah telah dibentuk tim satgas pengendalian. Dalam tim satgas tersebut, beberapa lembaga dilibatkan dan hasilnya langsung dilaporkan ke pusat. Keberadaan tim satgas sangat membantu, koordinasi dan penanganan PMK menjadi mudah. Namun ia tidak menafikkan jika Dinas terus mewaspadai sewaktu-waktu kasus PMK melunjak lagi. Sehingganya sangat penting iklan dan reklame dipasang.
Berdasarkan rillis terakhir yang diterima media ini, kasus PMK terbanyak di Kabupaten Sumbawa Barat terjadi di Kecamatan Taliwang dengan 2.505 kasus, namun dari banyaknya kasus tersebut, belum ada hewan yang dilaporkan mati atau dipotong paksa. 2.505 kasus tersebut dapat diantisipasi sehingga total kesembuhan berada diangka 100%. (cdn.wan**)