CDN, Sumbawa Barat– Setelah berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Pertanian KSB untuk meretas dan membasmi penyakit rabies (anjing gila), akhirnya, penyebaran rabies dapat sepenuhnya dikendalikan.
Walaupun terkendali, Distan KSB tetap waspada dan mengingatkan masyarakat untuk tetap melaporkan segera jika ditemukan ciri-ciri anjing gila (rabies). Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian KSB, Itu. Muhammad Saleh, M.Si melalui Medik Veteriner – Bidang Keswan & Kesmavet, Drh. Isnia pada Senin pagi (28/11/2022).
“Sampai saat ini kasus Rabies diwilayah Kabupaten Sumbawa Barat masih bermunculan sebanyak 4 kasus tercatat pada tanggal 5, 10, 11 dan 13 Desember 2022, kemudian ada 5 sampel yang saat ini masih ditunggu setelah dilakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pengujian di salah satu laboratorium di Denpasar – Bali,” ujar Drh. Isnia.
Sebagaimana diketahui Rabies atau penyakit anjing gila merupakan salah satu jenis penyakit zoonotik yang bersifat akut dan disebabkan oleh virus Lyssavirus. Termasuk petugas surveilance Rabies tetap melakukan kontrol populasi anjing dengan mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
“Meskipun angka kasus Rabies saat ini menurun, diminta kepada masyarakat khususnya anak anak dan para lansia untuk tetap waspada terhadap anjing gila. Untuk kasus anjing, rabies menyebabkan beberapa perubahan sifat yang bisa dilihat mata. Gejala-gejala tersebut perlu diperhatikan, mengingat itu menjadi tanda diantaranya perubahan tingkah laku, mata dan air liur pada anjing, lebih agresif, lebih sensitif terhadap manusia, suara, cahaya dan lainnya.” tutup Drh. Isnia. (cdn.wan**)