CDN, Sumbawa Barat– Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (DPD PDI-Perjuangan NTB), berhasil menjadi juara 3 (tiga) diajang festival kuliner yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDI-Perjuangan).
Festival kuliner yang bertemakan “Kuliner Pendamping Beras Menuju Kedaulatan Pangan dan Penghapusan Stunting di Indonesia” diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan, dalam rangka menyambut Hari Lahir PDI Perjuangan ke-49 yang jatuh tepat pada Senin, 10 Januari 2022.
Mewakili DPD PDI Perjuangan NTB, Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM selaku ketua Bappilu NTB sekaligus Bupati Sumbawa Barat saat ini menerima penghargaan tersebut langsung di Kantor DPP PDI Perjuangan Lt. 5, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 58, Menteng-Jakarta Pusat. pengumuman pemenang disampaikan dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Ke 5 sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri.
Keberhasilan DPD PDI Perjuangan NTB meraih juara 3 diajang festival kuliner tersebut adalah suatu hal yang membanggakan sekaligus torehan prestasi luar biasa. Menurut HW Musyafirin saat dihubungi media ini, Selasa (11/01/2022), DPD PDI Perjuangan NTB harus menampilkan kuliner sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang telah ditentukan oleh DPP. Selain itu, kuliner yang diikutsertakan dalam festival tersebut dinilai oleh komite dewan juri yang terdiri dari para narasumber ahli dan dikenal di industri. Setiap keputusan dewan juri adalah final dan tidak bisa diganggu gugat, tidak ada perubahan atau pendekatan yang diijinkan.
“Peserta lomba kreasi festival kuliner pendamping beras dibuka dalam 2 (dua) gelombang. Peserta sendiri datang dari seluruh DPC/DPD PDI Perjuangan di Indonesia, ada 118 DPC/DPD yang ikut. Seluruh DPC/DPD PDI Perjuangan di Indonesia tentunya menampilkan kuliner-kuliner terbaik dan khas dari wilayah masing-masing”, pungkas HW Musyafirin.
DPP PDI Perjuangan telah menetapkan beberapa bahan baku yang digunakan untuk diolah menjadi kuliner pendamping beras. Setidaknya ada 10 bahan baku utama yang bisa digunakan, masing-masing daerah mengirimkan 10 resep kuliner pendamping beras yang merupakan resep asli daerahnya.
Sebelum menjadi juara, Dewan juri akan menilai tehnik dan tingkat kesulitan, aksi, kreativitas dan penyajian, keserasian dalam pelengkap penyajian makanan, ketepatan persiapan, persiapan dan kebersihan, rasa dan tekstur, tradisional (nilai-nilai luhur yang berwawasan budaya dari kuliner daerah serta mampu diangkat dan dilestarikan untuk khalayak, generasi muda pada khususnya, dan insan kuliner nusantara, yang nantinya merupakan suatu ciri khas dari setiap tampilan budaya kuliner klasik nusantara) serta penilaian terakhir dari dewan juri adalah paduan gizi seimbang.
“Digelarnya festival kuliner pendamping beras oleh DPP PDI Perjuangan adalah semata-mata untuk mengukur apakah program menanam dan memproduksi kuliner pendamping beras dalam upaya mendorong kedaulatan pangan sudah benar-benar dilaksanakan oleh Kepala Daerah dari PDI Perjuangan. Ketika itu sudah dilaksanakan, maka gerakan mengkreasikan dan memproduksi kuliner pendamping beras harus diperkuat. Ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Bung Karno, perut rakyat harus kenyang. Kalau lapar, pikiran tidak jernih. Kalau mau perut rakyat kenyang harus ada panganan yang harus dimakan. Itulah tujuan DPP menyelenggarakan festival kuliner pendamping beras ini”, beber HW Musyafirin.
Sebelum berita ini diturunkan, dapat diinformasikan bahwa di HUT ke-49, DPP PDI Perjuangan mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Badannya Untuk Indonesia Raya”. Selain prestasi yang diraih oleh DPD PDI Perjuangan NTB, ada prestasi lain lagi yang diraih oleh partai berlambang kepala banteng betina tersebut, prestasi tersebut datang dari MURI. PDI Perjuangan memecahkan dua rekor, yakni lomba masak menu pendamping beras dengan peserta terbanyak yakni 1.142. Kedua, menciptakan buku varian menu pendamping beras terbanyak.
Pendiri MURI Jaya Suprana menyerahkan penghargaan itu dalam pelaksanaan HUT Ke-49 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Dipenogoro, Jakarta Pusat.
Jaya menilai PDIP merupakan partai politik yang disiplin dan terstruktur. Seluruh kader PDIP sangat disiplin dalam mengimplementasikan keinginan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (cdn.wan)